8

30 1 0
                                    



" Liana, ini ibu bikin topi rajut untuk kamu pakaikan nanti untuk ... " ucap ibu dari Sehun atau ibu mertua Liana. 


Liana sadar akan kemana arah pembahasan ibu mertuanya, dan ia segera menerima topi pemberian dari ibu mertuanya. " Terima kasih bu, semoga bisa segera dipakai ya. Doain juga kami cepat dapet apa yang ibu harapkan " . Sang ibu mertua hanya tersenyum.



⭕🔴⭕🔴⭕🔴⭕🔴⭕


Setelah hampir setengah hari menghabiskan waktu bersama ibu mertuanya dengan menjahit hingga memasak, Liana pamit pulang. Dan dalam perjalanan pulangnya, ia merasa tubuhnya terasa tidak nyaman. Ia merasa dingin di saat cuaca panas, dan kepalanya terasa sangat pusing.



Liana menghubungi Sehun melalui telepon untuk mengatakan bahwa ia sebentar lagi tiba di kantor Sehun untuk mengantar bekal makan siang buatan ibunya dan tentunya bersama Liana.



Sesampainya di depan lift yang bisa membawanya menuju ruangan sang suami, ia bertemu dengan salah satu pekerja.


" Selamat siang " ucapnya yang dijawab senyuman dan tundukan ramah dari Liana.


" Sepertinya anda sedang tidak sehat, mau saya temani menuju ruangan Pak Sehun ? " tanyanya yang diangguki oleh Liana. Mungkin itu hal yang tepat untuknya saat ini, setidaknya jika ia sudah tidak sanggup lagi maka ia bisa meminta pertolongan pekerja itu. 

Kepalanya masih terasa pusing tapi ia tidak ingin mengecewakan ibu mertuanya yang meminta untuk segera diberikan langsung oleh Liana untuk Sehun.


▪◾▪◾▪◾▪◾▪◾▪◾▪◾▪◾


Sesampainya di dalam ruangan Sehun, kembali lagi netra Liana melihat seorang wanita yang pernah ia lihat sebelumnya di kafe bersama Sehun. Wanita itu menggunakan atasan yang oversized tapi dengan bawahan yang sangat ketat.

Beruntung kedua orang tersebut tidak sadar dengan kedatangan Liana, sehingga Liana kembali keluar dan menutup rapat perlahan pintu yang menjadi jalan masuk keluar ruangan sang suami. 


Liana berusaha menetralkan suaranya agar terlihat biasa saja, dan juga menghembuskan nafas untuk merilekskan dirinya agar lupa dengan rasa pusingnya.

" Selamat siang Bu Liana, Apakah anda baru saja tiba ?" tanya wanita tersebut.

" Ya, saya baru saja tiba dan sedang menata kembali tampilan saya sebelum bertemu Sehun di dalam" jawab Liana yang sejak tadi berpura-pura merapikan penampilannya setelah keluar secara perlahan sebelumnya.

" Kalau begitu, saya izin kembali bekerja " tak lupa dengan senyum dan netranya yang bersinar cerah. Berbeda dengan netra Liana yang terlihat redup cahayanya. Ingin rasanya Liana melontarkan beberapa ucapan pedas dan menusuk, namun itu semua tertahan.


Liana akhirnya mengetuk pintu ruangan Sehun, lalu memanggilnya hingga kemudian dipersilahkan masuk.

LIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang