ps-img "softness " skrip 36

1.8K 161 35
                                    

Back again 😁😁

Makasih masih setia menunggu🙏

Nothing to say...

Happy reading 😊😊




Vote  dulu jangan lupa 😉

Lalu koment... 😆











Akhirnya mereka kembali ke Bangkok, Saint dan Aon langsung tinggal dirumah Perth yang sekarang juga rumah Saint dan Aon. 
Aon sangat senang mendapatkan kamarnya.

"Kamar Papi ada diujung lorong sana.. " Saint memberitau Aon dengan tujuan kalo Aon perlu sesuatu atau takut dimalam hari bisa kekamarnya. 

"Iya Papi.. Aon sudah tau. " Aon memegang kedua pipi Saint "Aon sudah besar..  Tidak takut lagi.. "

"Iya.. Papi tau..."

"Ada phi chompu dikamar sebelah.. " potong Aon .

Ada rasa senang karena Aon sudah makin besar tapi juga sedih..Karena Aon pasti akan menjauh darinya.. Karena bagaimana pun anak wanita biasanya lebih dekat pada ibunya.  Mungkin Aon menemukan itu pada chompu.  Walau chompu tidak lebih tua dari Saint.

"Baiklah.. " Saint mengusap poni hitam Aon lalu mengecup kepala Aon lembut.  "Tapi ingat ya.. Papi selalu ada saat Aon perlu Papi..."

"Siap Papi..!!  " Aon memeluk Saint erat "Selamat tidur Papi.. " Aon mencium pipi Saint.

"Selamat tidur putri cantikku.. " Saint menyelimuti Aon lalu meniggalkan kamar Aon. 

Saint membuka pintu kamar Perth yang sekarang sudah menjadi kamar mereka. Walau bukan malam pertama setelah pernikahan tetap saja Saint berdebar.  Apa lagi ini untuk pertama kalinya Saint melihat Perth mengunakan kacamata yang membuat Perth makin terlihat tampan walau hanya memakai kaos hitam dan boxer hitam bergaris. 

"Aon sudah tidur ?!" Perth melihat Saint hanya mematung di dekat pintu "Ada ada.?"

"Tidak apa apa.. " Saint salah tingkah dan bergegas ke lemari...  Ternyata lemari yang berlapis kaca besar waktu sudah diganti dengan pintu lemari biasa.

"Kaca yang.. " Saint berbalik untuk berbicara pada Perth yang tadi duduk disofa tapi ternyata Perth sudah dibelakangnya.  "Perth.. " Saint spontan mundur dan kepalanya nyaris terbentur lemari kalo Perth tidak cepat membantali dengan telapak tangannya. 

"Kamu.. Mengejutkanku.. "

"Benarkah?? " Perth sangat dekat. Hidung mereka nyaris bersentuhan. Saint menahan dada bidang Perth agar tidak makin mendekat. Karena Saint tau apa niat Perth.

"Iya,  kaca.. Kamu.. Ganti.. " Saint makin gugup ditatap mata hitam Perth yang tajam dengan kacamata memberi kesan tak tertahankan dan Saint merasa ada yang tergerak dibawah sana dimiliknya dan ini untuk pertama kalinya Saint rasakan hanya karena ditatap sedemikian intens oleh calon suaminya, Perth thannapon.

Perth bersmirks ria menatap Saint yang mulai merona memerah dipipinya yang putih.

"Apa kamu takut aku makanmu.. ? " bisik Perth mendekati bibir Saint yang terbuka saat mendongak menatap Perth. 

Perlahan Perth hendak mencium tapi bagai harimau yang terantai lehernya, Perth mengeram dan mengepalkan tangannya. Berhenti tepat sebelum menyentuh bibir Saint lalu berubah mencium dahi Saint berulang kali hingga hawa nafsunya sedikit berkurang.

"Maaf.. Sayang.. " Perth melepaskan tangannya perlahan dari kepala belakang Saint.  Lalu membukakan lemari pakaian yang seperti ruangan rahasia. Sebisa mungkin Perth mengendalikan libidonya. 
Saint tau Perth menahan diri dan kini Saint sendiri sudah tergerak. Saint memegang lengan kiri Perth sambil tertunduk malu

Softness SS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang