🌺🌺 skrip 50 🌺🌺

2.5K 177 54
                                    

🙏 makasih masih mau menunggu 🙏

👆☝☝👆 sopan 😁

Ga sopan 👇👇👇👇👇

😀 nungguiin yaa.. 😂🤣 eaaa 😛😛

😁✌🤭💖 lolin lolin 🙏😅🤭💖

Happy reading aja 😁😁🙏

Love you all my readers &my friends

Love PS like always but now.. I'm not that crazy again hahahhah 🤣🤣

🖤❤ forever 🤭

🌺🌺🌺🌺

Walau sudah mendapat ijin dari dokter Moy untuk melakukan "Kapan pun" tapi Perth masih menahan dirinya melihat Aon lebih membutuhkan Saint dibanding dirinya.

Perth membiarkan Saint tidur lagi dikamar Aon sementara Perth sibuk mengurus pekerjaanya diruang kantornya didekat ruang tamu dilantai bawah.

Saint tertidur lelap disamping Aon. Sebuah tangan perlahan menyingkap selimut yang menutupi tubuh Saint pinggang kebawah.

Terlihatlah tubuh molek Saint dalam kemeja tidur yang besar dan panjang sepinggul tersingkap memanerkan lekuk pinggang putih mulus Saint .

Pandangan mata pemilik tangan itu menelusuri lekuk tubuh Saint hingga keujung kaki. Perlahan tangan itu meraba betis mulus Saint dan naik menuju paha seraya menyingkap makin keatas kemeja kebesaran yang Saint pakai. Bermain diarea pinggang putih susu itu membuat tangan itu ingin lebih dan meraba masuk kedalam kemeja.

Tangan itu menemukan gundukan kenyal dengan ujung yang menonjol. Seakan menemukan mainan baru, tangan itu terus bermain digundukan kenyal itu yang ada dua kanan dan kiri. Makin tak puas kini tangan itu ada dua dan menyingkap kemeja hingga keatas memperlihatkan kedua gundukan kenyal berujung pink cantik dan mulai menegang kaku sehingga makin mencuat ujung warna pink itu saat diremas dan diraba.

Saint, sang empunya gundukan merasakan rangsangan dikedua buah dadanya pun membuka mata dan nyaris memekik tapi tangan itu membungkam mulut Saint dan memberi kode agar Saint tidak berteriak. Saint mengangguk dan tangan itu melepaskan bekapannya.

"Perth.. Apa yang Perth lakukan... " seraya berbisik Saint bangkit setengah duduk tapi Perth segera menyerang nya dan menjatuhkannya diranjang.

"Perth..!! " pekik Saint menutup mulutnya sendiri takut Aon yang ada disampingnya terbangun.

"Uuggh.." Saint mendesah merasakan hisapan dan permainan lidah Perth pada buah dadanya yang makin menegang.

"Perth.. Hentikan.. " Saint berusaha menolak tapi tenaga Perth lebih besar. Perth merobek kemeja itu dan membabi buta menciumi dan menjilati seluruh dada Saint.

"Jangan..aaah.. Jangan disini Perth.. " tolak Saint saat tangan Perth merangsak masuk kedalam celana ketat Saint.

"Diamlah kelinciku.. Atau kamu akan membangunkan Aon. " bisik Perth ditelinga Saint seraya mengulum ujung telingah Saint.

"Kumohon... eeehhg.. " Saint menegangkan badannya saat Perth menarik keluar MrP milik Saint dan dengan kasar mengocoknya.

"Aaahh.. Perth.. Aaa.. Stop.. " Saint mati matian menolak kenikmatan yang menjalar kepunggungnya. "Tidak.. Perth.. "

Semakin kencang Perth mwngocok MrP milik Saint sambil menghisap buah dada Saint yang seakan disodorkan kemulut Perth. "Aaa..aaa.. Jangan.. Aaa.... "

Aon tampaknya tidak terganggu dengan kegiatan orang tuanya disampingnya. Walau ranjang empuk itu bergoyang halus. Saint melihat kearah Aon takut Aon terbangun dan melihat hal yang tidak pantas dilihat oleh anak seusianya. Walau seandainya Aon cukup usia juga, ini tidak pantas dilihat !!

Softness SS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang