"Jangan kabur, Ra."
Tegur Jisung dari belakang, gue terdiam di tempat.
"Udah cukup kucing-kucingan nya" bilang Jisung lagi dengan suara berat khas dia, "gue enggak tahan." Lanjutnya.
Gue masih diam di tempat, enggak mau bergerak sedikitpun bahkan untuk menoleh ke sumber suara, di mana Jisung sekarang lagi berdiri tepat di belakang gue.
Gue merutuki kesalahan gue, jalan sendirian di taman sekolah yang kadang sepi pengunjung saat istirahat kedua yang mana waktunya sangat panjang. Seharusnya gue ingat, Jisung dalam fase-fasenya cari kesempatan buat ngomong sama gue.
Dan tanpa gue duga, sekaranglah waktunya.
"Kenapa hindarin gue, sih?" Tanya Jisung, sejurus kemudian gue diam tanpa berkedip. Bahkan, entah sejak kapan Jisung menarik tangan gue dan memutar posisi gue menjadi berhadapan dengan dia.
Karna gue enggak bisa hindarin cinta yang ada buat lo.
"Lo mau baikan?" Tanya gue, satu anggukan berhasil ditunjukkan Jisung.
"Yaudah kita baikan. Gak usah tanya tanya kenapa lagi, intinya udah baikan." Bilang gue menatapnya santai, "gak usah dibahas."
Jisung menghela napasnya, "selalu gini. Gimana kita enggak berantem lagi dilain waktu, kalau ada masalah aja atau gue ada salah aja lo enggak mau bilang jujur?"
Sekarang gantian gue yang menghela napas, "lo aja yang enggak tau salah lo sendiri."
"Yang kemarin? Soal nuduh kemarin?"
Gue cuma diam.
"Itu bukan berarti gue emang mikir lo gitu, Ra." Jisung meraih tangan gue untuk digenggam nya, sementara gue enggak berkutik karna mulai enggak fokus sama topik pembicaraan. Fokus gue sama jantung gue yang mesti ditenangin.
"Lo enggak biasanya baperan gini, Ra." Jisung natap gue heran. Nada bicaranya hati-hati, mungkin takut buat gue balik menjauh darinya. "Lo ada masalah lain?"
"Masalah hati yang cinta sama lo." Gumam gue tanpa sadar.
"Hah?"
Tersadar, gue berdehem pelan lalu menggeleng. Memaksakan senyuman lalu hendak menarik tangan gue dari genggaman Jisung.
Bukan nya lepas, Jisung malah menarik tangan gue lalu merangkul pundak gue. Dia mengajak jalan seiringan.
"Jangan jauh-jauh, Ra. Kalau ada masalah bilang. Gue paling enggak bisa jauh dari lo."
Menanggapi itu, gue cuma bisa senyum tipis.
Sekarang, kita baikan?
***
Kali ini pendek ya gaes huhu :(
Kepala buntu gaes :((
Bingung mau ngelanjutin nya gimana
Tapi tetap di usahakan update tepat waktu kokk kayak biasanya biar enggak bikin nunggu :((Always bantu support ya gaes cukup tekan bintang sama ketik komen penyemangat nya.
Btw, enggak kerasa ya, nct udah 2 tahun menemani kita. Rumputdeul, tetap cinta suami masa depan kita ya💚💚
Doakan mereka yang terbaik, dan selalu jadi fandom yang bisa dibanggakan uri nct setiap waktu💚💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
BoyFRIEND | Jisung✔️ [Completed]
Fanfiction[[I'm just FRIEND to you]] BoyFriend Dyudyu, 2019 Cerita nct lainnya dari Dyu Mantan - Renjun Pacar - Haechan Status - Jaemin Rich - Chenle Dingin - Jeno Sementara - Mark Cek work Dyu ya💚