~ RAN ~

34 26 0
                                    


****

"Waah, gimana tadi ujian matematikanya Mia ? Agak susah kan ?" Tasya bertanya padaku.

Yaa, akhirnya kamipun sampai ditahap akhir.

Ujian nasional kini kami jalani. Entah nasib akan membawah kami kemana.
"Em, iya siih lumayan susah. Tapi masih bisa selesai kok." jawabku dengan sedikit tersenyum.

"Ooh ya, aku kok ngak lihat Ran. Biasanya kan langsung nyari kamu kalau kelasnya udah selesai."

Kata Tasya sembari melirik ke setiap sudut sekolah.

Ooh iya, Ran. Tasya menyadarkanku akan Ran.

Tidak seperti biasanya, hari ini Ran tidak menemuiku.

Dan akhirnya kamipun memutuskan untuk menemui Ran di kelasnya.

****

"Hai, kamu lihat Ran ?" tanyaku pada salah satu teman sekelasnya.

"Dia ngak datang hari ini." jawab temanya itu.

"Haa, kenapa ? Apa dia sakit ?" tanyaku cemas.

"Ngak tahu." jawab orang itu singkat.

Akupun mulai gelisah, sebab hari ini adalah hari ujian nasional. Mana mungkin Ran melawatkannya.

"Mia, gimana kalau kita cari aja. Kita ke rumahnya yuk." ajak Tasya.

Tanpa berfikir lagi kami segera berangkat ke rumah Ran.

Sepanjang perjalanan, aku terus memikirkan Ran.

Bagaimana keadaannya, ada apa dengannya, kenapa dia ngak ikut ujian. Banyak hal yang ingin ku tanyakan padanya.

****

(Ting..Tong..)

Tasya membunyikan bel di rumah Ran.

*Cekreet* pintu rumah Ran terbuka.

Ternyata bibi yang bekerja dirumah Ran yang membukakan kami pintu.

"Bi, Ran nya ada ?" tanyaku sambil melirik ke dalam rumah Ran.

Tasya yang tidak sabaran menerobos masuk dan melihat situasi di dalam rumah Ran.

"Tuan Ran ngak ada non. Dari semalam ngak balik-balik." jawab bibi itu dengan ekspresi wajah yang sedih.

"Mia kayanya ngak ada orang di dalam." kata Tasya yang sudah melihat ke dalam.

"Ngak pulang ? Memangnya Ran kemana bi ? Kenapa Ran ngak pulang ?" tanyaku yang semakin khawatir mendengar kabar Ran yang tidak pulang dari semalam.

Apa Ran ada masalah ? Apa Ran kecelakaan ? Fikiranku semakin liar untuk menerka-nerka.

"Begini non. Sebenarnya tuan Ran...."

Bibi itupun bercerita tentang kejadian semalam yang menyebabkan Ran pergi meninggalkan rumah.

"Tolong cariin tuan Ran ya non. Kasihan dia." lanjut bibi.

"Mia gimana niih. Kita mau cari Ran kemana lagi ? Kita ngak tahu tempat Ran sekarang dimana." pertanyaan Tasya mengingatkanku pada satu tempat.

Yah, mungkin Ran ada disana saat ini. Ku pegang tangan Tasya dan menariknya.

"Bi kami pergi dulu ya, kabari kami kalau Ran udah balik." lekas kuajak Tasya berlari dan pergi ke tempat yang sekarang ada dibenakku.

Seperti biasa kami naik sekuter Tasya, dan kutunjukkan arah jalannya.

.
Bersambung~~

.
.
.
Mohon bantuan dan dukungannya yaa ^_^
.
#Jangan lupa tekan Bintangnya
.
#Saran dan Kritik yang membangun juga sangat saya butuhkan ^_^

Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang