****"Halo,, ~.~" (*from Eun-Woo)
"Kamu masih ingat dengan saya ?" (*from Mia)
"Tentu saja.." (*from Eun-Woo)
"Apa aku tidak mengganggumu?" (*from Mia)
"Sekarang aku sedang sibuk, bisakah aku menghubungimu nanti ?" (*from Eun-Woo)
"Tentu saja, aku akan sangat senang." (*from Mia)
"Asiiikk.. Dia ternyata ngak seperti yang aku fikirkan. Dia ngak sombong, dan masih ingat sama aku.." (akupun lompat kegirangan diatas tempat tidurku)
****
*Waktu yang sama di Seoul, Korea Selatan..
"Eun-Woo.. tadi ada yang mengirim pesan padamu." (*dalam bahasa korea)
"Siapa ? Apakah dari produser ?" (*dalam bahasa korea)
"Bukan. Sepertinya dari seorang gadis. Waah,, kamu sedang menjalin hubungan yang baru yaa ? Bagaimana kalau Jo Woo-Ri tahu dengan hal ini yaa ? Hhhh.."
"Yaa.. kamu membalas pesan-pesanku ?" (Merampas hp dari Dong-Yeon. *Dong-Yeon=manejer sekaligus sahabat Cha Eun-Wo)
"Dan asal kamu tahu, aku dan Jo Woo-Ri tidak ada hubunga apa-apa. Mengerti.!"
"Baiklah-baiklah.. Aku penasaran dengan gadismu itu. Waah,, bagaimana dia bisa memikatmu ? Hhhh"
"Apa ? Gadis apa yang kamu maksud ? Sudah lupakan, lebih baik kamu kosongkan jadwalku akhir pekan nanti. Aku ingin bersantai sejenak. Ok" (pergi meninggalkan manejernya yang cerewet itu)
"Yaa..yaa.. Eun-Woo, Cha Eun-Woo.." (teriak tapi tak dihiraukan)
****
(Teng..Tong..)
"Asiik bel, Mia kantin yuk. Lapar niih." ajak Tasya kepadaku.
"Ngak deh Thas. Lagi males niih." akupun menolaknya dengan lembut.
"Ya udah deeh. Aku pergi sendiri. Kamu mau nitip apa ?" tanya tasya kepadaku.
"Mmm, cola aja deeh." jawabku singkat.
"Okee. Aku pergi dulu ya. Jangan kemana-mana. Tunggu sampai aku balik lagi." Tasyapun pergi ke kantin.
"Akhirnya anak itu pergi juga. Hmm Tasya siih bawel ngangenin.." (tersenyum).
Tiba-tiba terlintas difikiranku akan pesan dari Cha Eun-Woo. Akankah dia sudah menghubungiku ? Akupun bergegas menuju lab komputer. Tanpa berfikir lagi ku buka akun emailku dan masuk ke kotak masuk.
"Yaah, belum ada kabar. Atau aku saja yang menghubunginya deluan yaa.." fikirku tak sabar. Akupun mengiriminya pesan, (*apa kamu sibuk ? Aku masih menunggu pesan darimu..)
****
"Hei,, kamu lihat Mia ngak?" tanya Tasya pada beberapa murid dikelas.
"Ngak. Ngak tahu." jawab seorang murid.
"Iiss.. Mia mana siih ? Tadikan sudah disuruh nunggu.." cetus Tasya.
Tiba-tiba..
"Hei,, Tasya.. Mia mana ?" suara Ran yang bertanya di depan pintu kelasku.
"Ngak tahu niih. Tadi siih disuruh nunggu, tapi malah ngilang. Hmm sebbel deh.."
"Sudah dicari keluar ?" tanya Ran yang kelihatan panik.
"Bell..."
"Ayoo.." belum sempat selesai ngomong, Ran menarik tangan Tasya keluar.
"Gimana siih.. temennya ngak ada, kok ngak dicariin." Ran yang menunjukkan sikap perhatiannya terkadang membuatku tak mampu membantah apapun kata-katanya.
"Ya elaaah. Mia ngak bakalan diculik kok. Ngak usah kaya gitu deh Ran. Ooh. Itu Mia.." Tasya yang lagi diceramahin akhirnya melihatku keluar dari lab komputer.
"Mia, ngapain disini ?" tanya Ran.
"Iya niih. Gara-gara kamu ngilang, aku jadi dimarahin niih sama Ran." Tasya yang manis mengadu padaku. Sahabatku yang satu ini, walaupun bawel tapi dia juga orang yang sangat perhatian loh.
"Iyaa,, Bawel.. maaf yaa." Ku peluk Tasya yang berdiri disampingku.
Sebenarnya pelukan itu berarti lain dariku. Pesanku belum di balas-balas juga oleh Cha Eun-Woo. Apa dia sibuk yaa ? Ataukah mungkin, dia sudah melupakanku ?
.
Bersambung~~.
.
.
Mohon bantuan dan dukungannya yaa ^_^
.
#Jangan lupa tekan Bintangnya
.
#Saran dan Kritik yang membangun juga sangat saya butuhkan ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struggle
Fiksi PenggemarPernah berada diantara impian dan keluarga..?? Pilih yang mana diantara keduanya..?? Disaat engkau hampir menggapai impian mu, suara keluarga yaitu kedua orang tua mu memanggil dan membutuhkan bantuan mu. Disaat engkau sedang sibuk memikirkan untuk...