Aku, Kamu dan Patah yang Disengaja

8.5K 527 23
                                    

Bersamamu, perpisahan seharusnya bukan solusi. Karna bertahan untukmu akan selalu kulakukan meski berulang kali kau sakiti. Terkadang aku juga bingung atas diri sendiri, kenapa bisa-bisanya hati yang rapuh ini mampu bertahan seolah-olah akan selalu siap memaafkan walau banyak perih yang telah kau beri.

Aneh? Bagiku tidak.

Aku ingin kau mengerti, bahwa cinta yang dahulunya kau suguhi begitu baik, kini hanya tersisa sikap dingin dan banyak pengabaian yang kau biarkan larut begitu saja. Semakin lama, semakin menjadi, semakin jelas. Apa terlalu sulit bagimu untuk menyadari perubahan itu?

Padahal kita dekat, tapi terasa bersekat.
Kurasa semuanya berubah sejak balasan pesan darimu semakin singkat. Jika kau bosan tak mengapa, ada banyak waktu untuk kita istirahat lalu kembali melangkah bersama. Ada banyak waktu untuk kita berhenti sejenak, lalu memulai lagi seperti sedia kala. Setidaknya aku ingin kau tahu bahwa bosan bukan alasan yang pantas untuk pergi lalu hilang tanpa kata.

Jadi kumohon bicaralah, jangan diam saja. Kau pikir diammu dapat kumengerti semudah kau mengabaikanku begitu saja?

Berjuang itu tidak mudah, sayang. Ketahuilah. Tidak menyerah pada sikapmu adalah bentuk perlawanan bahwa hati memang tidak pernah ingin kalah. Mungkin memang tak kau sadari atau mungkin juga terlambat kau syukuri.

Tapi coba pikir sekali lagi, hati mana yang masih berjuang sekeras ini walau sudah kau patahkan berkali-kali?

Aku.
Dengan sengaja.

Racauan Yang Kusesali Untuk KusyukuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang