Merayakan Kepergian

4.9K 299 36
                                    

Kini aku mengerti. Tak peduli sehebat apapun aku menginginkanmu untuk tetap tinggal, kepergianmu tetaplah sesuatu yang takkan pernah bisa kuhindari. Karna kau akan tetap memilih pergi. Tanpa alasan yang jelas kenapa semuanya harus disudahi. Walau telah kukejar sekalipun, kau tetap memilih berlari. Walau telah kucari sekalipun, kau tetap memilih sembunyi.

Kehilanganmu benar-benar berhasil membuatku tersesat pada cinta yang tidak tahu kapan ia harus berhenti. Yang dulunya pernah kau ulurkan tangan agar kita selalu melangkah bersama, yang dulunya pernah kau suguhkan nyaman agar bahagia itu bertahan selamanya. Tapi kenyataannya? Semuanya hanya tersisa ingatan-ingatan yang semakin lama semakin membekas membentuk luka. Dan ingatan itu adalah jejakmu. Yang masih terlihat sangat jelas kau tinggalkan, saat dirimu melangkah pergi dengan ribuan tanda tanya.

Setiap kali ingatan itu kembali, rasanya mengenalmu adalah skenario terburuk yang pernah kualami. Kenapa kita dipertemukan, jika pada akhirnya saling memunggungi. Kenapa kita saling membahagiakan, jika pada akhirnya harus ada yang tersakiti. Mungkin benar, aku tidak pernah cukup dimatamu. Bahkan setelah semua perjuangan dan segala pengorbanan, aku masih saja tidak pernah cukup untukmu.

Tapi sekarang aku sadar. Tidak seharusnya hati ini masih berharap pada pulangmu. Tidak seharusnya aku menyakiti diri sendiri dengan menunggu kembalimu. Tidak seharusnya aku berpikir bahwa harapan itu masih ada sementara dirimu telah bahagia bersamanya. Aku tahu, itu memang tidak seharusnya ada dikepalaku.

Hingga pada akhirnya aku menyerah. Karna kita hanya sebuah takdir yang salah. Yang sebatas singgah, yang sebatas mengenal lalu patah. Yang pernah jadi rumah, lalu saling berbalik arah.

Pada akhirnya aku berhenti. Karna harap itu telah mati. Karna hati ini sudah terlalu lelah disakiti oleh seseorang yang tidak pernah mengerti cara menghargai.

Dan kutahu, bagaimanapun nantinya. Hidup harus tetap kembali berjalan, walau tanpa dirimu didalamnya. Seperti hari-hari sebelumnya. Sebelum kau dihadirkan semesta sebagai bahagia. Sebelum kau dihilangkan semesta sebagai air mata.

Mungkin sekarang saatnya, kau harus benar-benar kehilangan seseorang yang ingin mengajarkanmu arti ketulusan.
Mungkin sekarang saatnya, kau harus benar-benar kehilangan seseorang yang selalu menjadikanmu tujuan.

Selamat merayakan kepergian.
Untuk aku,
Untuk kamu,
Untuk kita yang takkan lagi hidup dalam bahagia yang sama.

Racauan Yang Kusesali Untuk KusyukuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang