Chapter 13.

6.5K 285 59
                                    

Chapter 13. Semakin lengket

Fian POV

Aku sudah berada di depan kantor leon. Tadi leon bilang menjemput ku setelah aku selesai mata kuliah tapi karna aku pulang jam setengah 3 sore dan leon ada rapat sampai jam 4 jadi aku berinisiatif untung datang ke kantornya, soalnya jenuh juga nunggu 1 setengah  jam kan. aku sampai jam 3.20 masuk ke lobby. Aku tahu leon sedang rapat tapi untuk basa basi saja aku menghampiri meja resepsionis untuk menanyaan leon, tapi katanya sama seperti yang leon bilang, leon sedang rapat dan akan selesai sekitar jam 4 an.

Karna bosan aku duduk di ruang tunggu sembari melihat majalah yang tersedia di meja yang berada di sebelahku. Aku tak memberi pesak kepada leon prihal aku sudah berada di kantornya, biarlah supaya surprise kecil kecilan. Aku sedikit terkejut karna majalah itu majalah cukup lama dan ada halaman yang berisi bahwa perusahaan ini mempunyai cabang di beberapa negara, can cukup berpengaruh di perbisnisan internasional. Dan disana terpampang wajah leon dibawahnya tertulis pengusaha muda tersukses peringkat 25 di dunia versi majalah itu. Waah tak kusanga dan au malah berfikir leon terlalu sempurna, dan aku jadi minder sendiri apalagi melihat keadaan ku hanya seorang mahasiswa biasa biasa saja ta ada yang spesial dari ku.

Tak aku duga aku malah terus memandangi foto leon disana sambil malamun. Sampai tak sadar ada orang berdiri dan berdehem yang membuat ku terkejut dan ku lihat yang membuat ku terkejut ternyata leon. Sontak langsung saja ku pukul kakinya menggunakan majalah tersebut. “sampai segitunya memandangi fotoku sayang” kata leon dengan senyum lebarnya aku hanya diam dan berdiri “sudah lama menunggu? Kenapa ga langung naik ke ruangan ku saja hmm” sambungnya sambil memegang daguku.

“aku tidak enak, nanti dikira mau mencuri kalau langsung nyelonong masuk ke ruangan mu, makannya aku tanya ke resepsionis dan katanya aku disuruh menunggu disini” kata ku menjelaskan

Leon tanpa menjawab langsung menuntun ke ke meja resepsionis tsb dan berkata jika aku datang lagi suruh langsung masuk aja ke ruangannya. “tolong ingat wajah anak ini, kalau dia kesini baik aku ada atau tidak ada di ruangan ku kalian antar dia ke ruangan ku, karna dia kekasih ku, mengerti?” kata leon yang membuat muka ku panas dan aku menunduk saja. Lelu aku dibawanya menuju ruangannya.

Ketika sampai di ruangannya dia langsung bertanya kenpa kesini sendiri padahal dia mau menjemputku, aku bilang saja yang seperti tadi ku ceritakan.

“tadi selesai rapat aku ingin menjemput mu, dan pas aku berjalan keluar malah menemukan mu sedang duduk di lobby” katanya sambil menyuruhku duduk di sofa

“kau bilang selesi rapat jam 4 sementara aku keluar kelas jam 2.30 yasudah aku kesini sendiri naik angkutan kota daripada menunggu mu dan membuat mu repot, belum lagi aku harus menunggumu, iya kan”

“aku mau menyelesaikan pekerjaan ku sebentar yaa, lalu kita keluar okee” katanya yang sibuk dengan laptopnya dan aku hanya mengangguk sebagai jawaban ‘iya’. Setelah menunggu sekitar 30 menitan leonpun selesai dengan pekerjaannya. Setelahnya dia membawa ku keluar untuk jalan jalan dan dia menajak ku ke mall.

Sesampainya di mall leon mengajak ku nonton bioskop film ber gendre horor. Selama di mall aku sedikit risih karna leon menjadi pusat perhatian para gadis-gadis maupun ibu ibu genit. Saat leon sedang mengantri untuk membeli tiket dan cemilan untuk kami nanti aku yang menunggu di tempat duduk yang disediakan piha mall di hampiri seseorang yang sepertinya lebih tua beberapa tahun dari ku dia duduk di sebelah ku.

“haii. Perkenalan aku reza, aku ada dua tiket bioskop mau menonton dengan ku?” katanya memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya.

“hallo. aku alfian” kataku membalas jabatan tangannya “aku kesini dengan ----“

DRIVER TAMPAN (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang