Chapter 19.

4.6K 268 115
                                    

Chapter 19.

Alfian POV

Ketika mataku terbuka dan terbangun, kepalaku sedikit pusing. Aku melihat sekeliling ku ternyata ini bukan di rumah, ini bukan tempat tidur ku. Aku melihat tangan ku ada infus tertanam disana dan mataku menelusuri selang infus tsb  berhenti di sebuah kantung darah bergelantung di sebuah besi.

Aku sadar sekarang... Aku sekarang berada di rumah sakit. Knp bisa? Seingatku aku sedang berjalan untuk membeli makan malam bersama ibuku, dan sebuah motor melaju ke ara~~ ohh aku ingat aku tertabrak sebuah motor dan karna itu aku mungkin sekarang aku disini.

Aku melihat ke arah kananku ada ibuku yang sedang tertidur dengan nyenyaknya dan aku juga melihat handphone ku di atas nakas. Ku ambil handphone ku dan ternyata handphone ku dalam keadaan mati, lalu aku nyalahkan handphone ku.

Setelah menyala terdapat beberapa pesan WhatsApp masuk, ku buka aplikasi itu, ternyata banyak pesan dari beberapa orang berbeda. Tapi, mataku tertuju pada pesan masuk paling atas dimana room chat tersebut aku pin. Ya itu leon. Di pesan tsb aku melihat emoticon hati berwarna merah, aku penasaran dan aku buka chat tsb dan isinya.

[Hallo sayang... Bagaimana keadaan mu? Sudah membaik kah?]
[Maaf aku memeberi tahu ini semoga kamu tidak kecewa dengan keputusan ku ini... Aku mau kau menjauhi ku untuk sementara, aku juga tak tau sampai kapan. Ini demi kebaikan kita, kebaikan kamu, ibumu dan orang-orang terdekat mu. Aku takut hal yg lebih buruk menimpa kalian lebih buruk dari ini. Intinya aku mau kita berjauhan sampai aku tau siapa pelakunya dan kita dapat berkomunikasi dengan handphone ini, oke. Doakan semoga aku berhasil. I love you alfian - dari leonmu tersayang.]
[❤️❤️❤️]

Begitu  isi pesan yang disampaikan leon. Sedih memang tapi aku tak bisa berbuat apa-apa, aku sayang leon. Mungkin aku harus melakukan ini untuk sementara. Betul kata leon drpd sesuatu yg lebih buruk terjadi. Lebih baik kita mengalah untuk sementara waktu.

Tampa sadar air mataku menetes. Ntah apa yg kurasakan, seperti tergores luka di hati. Setetes... Dua tetes, tiga tetes air mataku jatuh. Hingga tanpa sadar ada sebuah tangan mengusap pipiku. Tangan lembut yg dari dulu selalu menghapus air mataku. Tangan yang aku genggam ketika aku sedih. Yaa itu tangan ibuku.
"Memang berat. Tapi ini harus dijalani demi kebaikan mu..." Kata ibuku.

"Tapi ma mengapa begitu banyak cobaan yg menimpa hubungan kami. Mengapa?" Ucapku menahan jatuhnya tetesan air mataku.

"Anak mama sudah besar. Kamu seharusnya tahu masalah datang untuk menguji seberapa kuat kamu dan hubungan mu dan masalah datang untuk pendewasaan. Pendewasaan dalam berpikir dan bertindak. Anak mama sudah dewasa kan? Sudah hampir 19 tahun usia mu kmu pasti tau masalah ini datang untuk apa? Untuk menguji hubungan kalian."kata ibuku sambil menghapus air mataku

" Sekarang jangan bersedih ada mama disini. Malu dong sudah besar mewek kaya ali saja kamu ini, disinj gaada balon dan mainan hehehehe" kata ibuku malah meledek ku

"Mamaaaa~"kataku tersenyum

----------------------------------------------------

Author POV

Disisi lain leon sedang meeting di kantor nya dan memikirkan caranya untuk menangkap atau mengetahui siapa yg telah meneror kekasihnya yaitu alfian.

Sekarang hari Sabtu dan leon masih harus memikirkan meeting dengan clientnya. Leon sekarang berada di mobil dengan kesal. Kenapa dia begitu kesal. Karna dia memiliki perusahaan di bidang IT tetapi tak ada satupun karyawannya yg bisa meihat atau mengambil data dari no tlp yg meneror alfian. Mereka bilang alamat ip dari handphone tersebut berbeda beda dan malah ada yg menggunakan alamat ip luar negri jadi kemungkinan pelaku memakai lebih dari satu handphone.

Dan saat hendak dilacak keberadaannya sudah tidak dapat di ketahui lagi. Tapi ada satu handphone yang yamg digunakan tetapi ada meninggalkan jejak terakhir di kampus nya alfian.

Leon penasaran dan melaju ke kampus nya alfian. Satelah sampai kampus dalam keadaan tak sepi dan yak ramai juga karna ada penjaga kampus dan tak sedikit juga mahasiswa yg sedang berkumpul dan berdiskusi.

Aku tanya mereka apakah mengetahui trg teror yg dialami Alfian. Tetapi mereka semua tak tau sampai ada satu penjaga sekolah yang aku tanya mengatakan.
"Ya aku kenal alfian dan aku tau kalau alfian di isengi karna Waktu itu saya pernah lihat ada sedikit keributan dikelasnya Alfian, dan pas saya lihat kebetulan mas alfian yg berteriak karna mendaapt kado yg berisi ancaman dan sesuatu yg saya tidak tahu... Tapi sebelumnya memang saya yg berjaga gerbang dan ada sepasang laki-laki dan perempuan yang turun dr mobil dan membawa kotak tsb. Tapi saya gatau siapa mereka karna pakaian mereka tertutup bahkan yang laki-laki mgg kacamata hitam" Begitu penuturan

"Ohh seperti itu ya pak... Kalau boleh tau apa di kampus ini ada cctv terpasang?" Kata Leon

"Ohh ada mas mau liat2 rekaman cctvnya?"

"Iya.. boleh kah?"

"Tentu, tapi hanya beberapa cctv yg menyala"

"Tidak apa apa. Aku hanya ingin mencari tau siapa tau ada pelakunya"

"Baiklah"

Sebelum melihat rekaman cctv leon menanyakan kejadianny pada tmn" alfian kapan dan jam brp waktu kejadiannya.

Setelah melihat cctv koridor kelas yang menampilkan kelas alfian. leon  melihat seseorang laki laki berjalan membawa kado dan memasuki kelasnya alfian dab ketika keluar dia tak membawa kado tsb.

Diperkirakan leon laki" iru memiliki tinggi sekitar 175 an memiliki tubuh tegap dan menggunakan kemeja rapih to leon tak dapat melihat wajahnya marna buram dan dia menggunakan kacamata hitam..

"Itu dia rekaman cctvnya mas" kata penjaga kampus

"Trimakasih ya pak sudah membantu saya ini untuk bapak" kata leon yg memberi uang yg sekitar 500rb kepada penjaga sekolah.

"Tak usah mas saay iklhas. Lagipun mas alfian juga baik sama saya"

"Sudah ambil saja ini tanda trimakasih ku" kata leon dan uang tsb di ambil oleh penjaga kampus tersebut. Lalu leon pergi dari kampus tersebut.

Disisi lainnya lagi ada dua orang yg sedang bercengkrama di sebuah caffe. Mereka membicarakan perihal rencana yang mereka buat.
"Rencana yg kemarin sukses besar. Pria itu sudah masuk rumah sakit. Aku sudah menghilangkan jejak kita." Kata salah satu dr mereka

"hebat aku tak salah pilih orang untuk kerjasama"

"Bahkan aku sudah menghapus jejak online  dan mengubah ubah alamat ip karna katamu leon itu pandai di bidang IT"

"Baguss. Rencana selanjutnya adalah *******************************************************************************"

"Nice idea"
.

.

.

.

Bersambung......

Hehehe maaf lama update karena sekarang updatenya pake handphone jd cuma bisa sekitar 1000 kata aja yaaaa hampura.

Jangan lupa  like komen and sub-- eh salah ulang . jangan lupa vote komen dan follow author yaaa 😘😘

Semoga suka ya sama part ini. Mau spoiler ah pokonya nanti ceritanya ---------------- tuh begitu hahahahahabahaha ✌️✌️

Btw itu yg nyanyi castnya Alfian 😆😆 tau ko ga nyambung sama ceritanya wkwk sengaja aja krn aku suka lagunya 😝 😉

Trimakasih udah baca dan mampir segala bentuk kritik dan saran aku terima ko asal penyampaiannya baik 😉😉 oke love you all, see you byeee ❣️❣️

DRIVER TAMPAN (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang