Chapter 7.

8.5K 306 9
                                    

Chapter 7. tidak tau

Setelah mengantar ali pulang leon mengajak ku ke taman kota katanya dia mau makan mie ayam disana yang katanya enak, akupun nurut dan mengikutinya saja.

Di perjalanan aku melihat dia sedikit gelisah, aku tidak tau dia kenapa dan tidak berani menayakan langsung padanya karna takut dianggap tidak sopan.

Setelah sampai di taman leon mengajak ku ke tempat mie ayam yang dia maksud akhirnya kami makan mie ayam tersebut dan ternyata benar mie ayam disini enak bahan aku sampai habis 2 mangok hehe.

Setelah selesai makan jam masih menunjukan pukul 3.33 sore akhirnya kami putuskan jalan jalan dulu sebentar di taman, keadaan taman cukup ramai tapi tidak begitu ramai.

Aku kaget saat leon menarik tangan ku dan aku disuruh duduk di salah satu bangku taman yang sekelilingnya lumayan sepi. Akhirnya aku duduk di bangku itu, aku bingung dan ahirnya leon angkat bicara.

"fian sebenarnya ada yang mau aku bicarakan, kau mau mendengarnya" kata leon dan aku hanya menganguk bingung.

"aku tidak tau dengan ini, aku bingung apa ini benar atau salah aku juga tidak tau kedepannya kau akan bersikap bagaimana denganku aku sudah pasrah menerimanya, aku sudah memikirkan ini matang matang dan juga sudah mempertimbangkan resikonya apapun itu aku akan terima, bahan jika kau benciku sekalipun aku akan merasa lebih tenang karna sudah membicarakan ini,,,, a aku,,," kata leon dengan jeda dan menghembuskan nafasnya berat lalu menatap ku

"aku, mencintaimu alfian sungguh ini sudah kupikirkan ini awalnya aku kira au hanya respect aja denganmu tapi ini berbeda, aku sungguh mencintaimu, maukah kau menjadi pendamping ku saat ini?" kata leon

"maksudnya " tanya ku memastikan dan bingung yg terkesan seperti orang bodoh

"aku mencintai mu fian aku sayang sama kamu, maukah kau menjadi pacarku?" ujar leon sambil memegang tangan ku

DEG!!!

Aku bingung aku kehabisan kata kata dan akhirnya aku hanya terdiam kalian tau sejujurnya aku juga mencintainya tapiiii, apakah ini tidak terlalu cepat dan lagi bagaimana dengan angga sahabatku yang terang terangan bilang bahwa dia menyukai leon, bahkan aku berniat mencomblangkannya.

Aku binggung harus berbuat apa disatu sisi angga sahabat ku di sisilain aku mulai mencintain-
"jadi bagaimana?" kata leon menyadarkan lamunan ku

"kau cinta dengan ku? Kau menyukaiku?" kata ku yang hanya dibalas anggukan tapi aku melihat keseriusan di matanya,

"kau gay" kata ku pelan lebih seperti berbisik

"aku tida tau yang jelas dulu semua normal sampai aku mencintai mu sekarang" ujarnya

"kalau kau benar benar benar mencintai ku, bisakah kau memberi ku waktu untuk berfikir, karna kau tau ada banyak pertimbangan diantara semua ini" ujarku, bukannya aku so keren atau apa tapi sungguh ini tak semudah yang dibayangkan.

"aku akan menunggu sampai kapan pun, aku akan berhenti menunggu jika dua hal, kau memberikan jawaban, atau kau mendapat penggantiku....." ujar nya dengan keseriusan

"sekarang lebih baik aku mangantarmu pulang " ujarnya.

Akhirnya leon menghantar ku pulang dan di dalam mobil aku kebanyakan bengong sampai di depan rumah aku turun dan leon berkata "jangan terlalu difikirkan apapun keputusanmu akan aku terima" jawabnya sambil tersenyum yang sepertinya sedikit dipaksakan. Akupun langsung naik ke kamarku dan memikiran semuanya.

Leon POV

Selesai bekerja aku chattingan dengan alfian pemuda yang mengalihkan dunia ku saat ini ntah lah aku tidak tau dengan semua ini tapi tingkahnya membuat ku bahagia dan melupakan jalang itu, meskipun dia masih sesekali menghubungi ku tapi tidak ku hiraukan karna sekareng aku terfokus sama dia yang membuat ku bahagia saat ini yaitu alfian pemuda imut yangku tumui bebrapa waktu lalu aku akhirnya membuat janji dengannya untukpergi nanti malam, aku gugup dan tak sabar karna aku kan menyatakan si hatiku nanti.

Sepulang aku bekerja aku akhirnya pulang untuk bersiap siap untuk nanti malam, oiya sebelum pulang aku menyempatkan mencuci muka di kantor agar terlihat fresh saja.setelah keluar kantor aku terkejut mendapati dia -alfian- sedang berdiri di dpn kompleks perumahan dan sedang memainkan handphonenya, tapi aku belum dapat memastikan apa itu memang dia atau orang lain tanpa babibu aku langsung menghampirinya dan membuka kaca mobil ku ternyata benar dia alfian, akupun turun dan menanyakan sedang apa dia dan dia menjelaskan kalau dia mau keacara ulang tahun keponakannya dan dia lupa membawa kadonya, dia sungguh ceroboh aku jadi ingin melengapinya- eh ngomong apa aku tanpa sadar akupun tersenyum dan tertawa.

Sesampainy di rumahnya dia turun dan aku menunggu di mobil untuk mengantarnya ke tempat acara ulang tahun keponakannya tadi, setelah sampai tempat tujuan sebelumnya dia mengatakan kalau dia lupa hari ini ada acara jadi dia membatalkan pergi denganku malam ini, tak apa dia membatalkannya karena alasanyag jelas akhirnya aku berniat langsung pulang tapi dia malah menahan ku dan menarik narik tangan ku agar au ikut masuk. Akhirnya aku masuk dan ada seorang anak kecil yang lucu sedang membukakadonya akupun menghampirinya dan aku cepat akrab dengan anak kecil yang namanya ali itu, akubermain dngannya dan aku berjanji untuk membelikannya kado ulang tahun dan katanya dia ingin pergi ke tempat bermain yang sebulan lalu dia datangi bersama ayah bundanya (timezone) akhirnya aku membuat janji untk mengajaknya ke timezone secepatnya.

Keesokan harinya aku bersama alfian dan ali pergi ke time zone, aku pun pergi ke timezone dangan senang melihat alfian dan ali senang aku juga ikut senang sampai alfian mengajak pulang dan mengantarkan ali pulang tapi setelah mengantar ali aku teringat kembali untu mengungkapkan semuanya dan akhirnya aku mangajak alfian ketaman kota dengan alasan aku ingin makan mie ayam yang ada disana setelah selesai aupun meluapkan isi hatiku ke alfian.

Tapi ada yang aneh dia terlihat seperti orang bingung dan aku selalu bengong tapi dia bilang tidak bisa memberi jawaban sekarang dan menyuruhku untu menunggunya, aku berfikir apakah dia mau menolakku scara halus, atau dia sudah ada orang yang spesial di hatinya, entahlah aku tak tau karna aku baru ingat aku blm pernah menanyakan itu sebelumnya bodohnya aku.

Aku mengantarnya sampai dpn rumahnya dan aku berkata "jangan terlalu difikirkan apapun keputusan mu akan aku terima" kata ku dengan senyum yang kubuat senatural mungkin tapi hatiku sungguh bimbang padahal sebelumbya aku sudah memikirkan jika ini benar benar terjadi tapi asudah lah aku harus mengistirahatkan otak ku ini.

Bersambung....

Semoga menghibur yaaa..... ❤️
Terimakasih.... ❤️
See you.....❤️

DRIVER TAMPAN (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang