4

78 7 2
                                    

-
-
-
-
-

Malam hari Alvina berada di sebuah cafe dia ingin menyendiri sebentar dan tidak mau berlama-lama di rumah jika Alvina di rumah Alvina merasakan hal yang menyakitkan.

Di cafe Alvina memesan vanila latte dan juga satu makanan yaitu cake coklat.

Tring!!!

Handphone Alvina berbunyi menandakan sebuah pesan masuk, yang pada saat itu handphonenya berada di atas meja.

Aini (park Chanyeol)
Vin...  Ada berita gembira.

Seperti itu isi pesannya yang di kirim dengan Aini dan itu membuat Alvina bingung.

Apaan?

Besok aja yah!

Lah

J

awaban Aini di pesan itu semakin membuat Alvina bingung berita apa yang akan aini beritahukan kepada Alvina dan itu berita gembira.

Sudah dua jam lebih Alvina di cafe itu bahkan dia pun sudah di chat dengan ibunya untuk pulang tapi dia tetap saja di cafe.

"Alvina!?"tanya Alan tiba-tiba berdiri di depan Alvina dengan memegang sebuah gelas berisikan minuman.

"kak Alan? " Alvina memekik.

Alan langsung duduk di kursi kosong yang berada di depan Alvina tanpa meminta izin kepada Alvina dan meletakkan gelasnya di meja.

"kak Alan kenapa kesini? " tanya Alvina.

"lo ngapain kesini? " dingin Alan bertanya kembali kepada Alvina,  Alvina memutar bola matanya malas. alvina hanya diam dan tidak membalas pertanyaan Alan.

Alvina berdiri dan hendak untuk pulang.

"mau kemana? " Alan menghentikan langkah Alvina yang pada saat itu sudah melangkah.

"mau pulang lah kak aku udah dua jam di sini. " jawabnya melipat kedua tangannya di depan dada.

"oh"balas Alan dingin.

Alvina menggeram dan tidak memperdulikan Alan.  Alan berdiri dari tempat duduknya dan berjalan melewati Alvina menuju pintu keluar, Alvina melihat tingkah Alan yang aneh membuat dirinya bingung dan mengikutinya keluar.

Mereka berjalan bersama menuju rumah masing-masing yang arahnya memang sama,  mereka berjalan tanpa ada kata-kata yang keluar dari mulut mereka.

"wah." Alvina memecahkan keheningan yang pada saat itu meilhat boneka terpajang di dalam tokoh yang di lewatinya.

Boneka itu sangat lucu karna menyerupai bebek dan memiliki paru yang panjang


Alan melihat Alvina yang kegirangan melihat boneka itu.

"lo mau? " tanyanya.  Alvina menatap Alan .
"kalau aku mau kak Alan mau beliin? " jawabnya menjengkelkan. Alan mengangkat Alisnya menandakan iya.

"wah serius kak? " Alvina berlari menuju tokoh itu di mana boneka itu di jual.

Alan menggelengkan kepalanya dan mengikutinya menuju tokoh itu.

Alvina mengambil boneka itu lalu memeluknya erat sesekali mengelus kepala boneka itu.  Alan sudah membayarnya dan mereka pun pergi dari tokoh itu. Alvina tidak berhenti memeluk dan mengelus-elus kepala boneka itu pada saat di jalan.

ALVINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang