"Sebagai pria, aku itu pengecut." Gerutuku sepanjang hari tanpa jeda ada untuk menunggu. "Lah, kalau kau ingin menyatakan, ya lakukan. Mudah kan?" gumamku. "Tidak semudah itu, aku tak ingin semua menjadi kelabu!" Terus saja celotehku menggemuruh di sudut halte itu. "Terus saja begitu! Sampai kau menyesal nanti baru tahu!" Kemarahanku pun meledak. "Lebih baik aku menyesal karena tak mencoba dan berakhir seperti sedia kala, daripada mencoba namun berakhir semuanya!" Balasku.
"Mah, om itu kenapa?" tanya seorang gadis kecil kepada ibunya
"Abaikan saja nak, kalau kau besar nanti, bijak - bijaklah agar tak sepertinya." Balas ibu dari sang gadis tersebut. Sang gadis pun mengangguk, seperti paham saja perkataan ibunya.
Angkot pun berhenti, dan mereka berdua menaiki angkot tersebut. Sementara, sang pemuda terus saja menatap tiang pojok dan terus bergumam sendiri,
-di tempat menaik-turunkan penumpang tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
1 Shot
DiversosBerisikan cerita pendek yang dapat dinikmati tanpa perlu menunggu update. Karena cerita - cerita yang disajikan tidak akan bersambung, namun tersambung.