5. Feel Asleep

47 11 10
                                    

Happy eid mubarok bagi yang merayakan, gak kerasa yaa lebaran kurang satu tahun lagi. Hehehehe

Sebelumnya boleh dong minta bintangnya⭐ jangan lupa tinggal kan komen kaliaan

🌺🌺🌺

Yustika dan Arni terkekeh kecil di dalam sebuah cafe, drama Yustika benar-benar sukses. Pura pura akan pergi ke acara pentingnya, Perempuan paruh baya itu meninggalkan Ella dan Sandi, bukannya tanpa alasan. Yustika hanya ingin Ella dan Sandi mengenal satu sama lain dan menemukan kecocokan dalam diri mereka.

“Kamu bener-bener ya Yus” Arni terkekeh menimpali cerita Yustika

“Ya kalo nggak gitu gimana mereka bisa deket Ni”

Dan Ting! Satu pesan masuk di ponsel Yustika,

Mas Sandi
Ma, ini gimana? Anaknya temen mama ketiduran di ruangan aku

Dengan kelincahan jarinya, Yustika membalas pesan anaknya itu dibarengi dengan senyuman lembut diwajah yang menampilkan sedikit keriput dibagian samping kelopak mata.

Me ,
Mama masih banyak urusan, anterin Ella pulang ya. Pak Seno sama mama

Dan Send! Yustika sengaja tidak memperbolehkan Seno, sopir keluarganya untuk menjemput Ella. Masih dengan alasan yang sama, ia ingin anak laki lakinya lebih dekat dan mengenal Ella,calon istrinya.

****
Sandi mendengus kesal atas jawaban yang dikirimkan Mamanya.

“Wooah!!"

Suara terkejut itu datang dari arah pintu masuk ruangan Sandi, Sandi sudah hafal betul siapa-siapa saja yang masuk tanpa ketok pintu bahkan permisi terlebih dahulu ke dalam ruang kebesarannya, kalo bukan Bagus ya pasti Andik. Ditolehnya, dan ternyata benar memang Andik.

Andik terkejut melihat di sofa ruang kerja Sandi sedang ditiduri oleh gadis kecil manis, yang meringkuk menekuk kedua kakinya.

“Ngapain sih?” ketus Sandi jengah

“It.. itu, lo dapet dari mana?,
"Eh, maksudnya kok calon istri lu belum pulang"

Andik berkata dengan suara pelan menunjukkan telunjuknya ke sofa,

Sandi mendengus kesal, pasti mamanya yang sudah meworo-woro orang kantor kalo Stella ini adalah calon istrinya,

“Tong sampah!” jawab Sandi dengan ketus

Sandi mengalihkan perhatiannya pada Andik.

"Plis bantuin gue angkat nih bocah" Ucapnya melas

Andik yang masih bingung mencoba mencerna keadaan,

"Gila lo! Calon sendiri gak mau nyentuh! Kalo gue khilaf terus grepein tuh perawan gimana?"

Menarik nafas panjang dan menghembuskan nya kasar Sandi tak habis pikir dengan jalan fikiran sepupunya itu,

"Urusan lo kesini apa?"tanya Sandi

Andik senyum kuda sambil menggaruk tengkuknya,

"Gara-gara tuh calon istri lu gue jadi lupakan mau ngasih hasil rapat intern kemarin,
"Gue taruh meja yaa, Nihh"

Andik berlalu begitu saja tidak menghiraukan Sandi yang masih kebingungan.
***

Gadis itu sangat kebo! Sudah 5 kali Sandi mencoba membangunkannya. Mulai dari menoel noel pundaknya, menepuk pelan pipinya, sampai mengguncang pundak, namun hasilnya tetap saja, nihil. Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 17.30.

Mantap, sudah kelewat jam balik kantor. Benar-benar menyusahkan orang lain!

Sebenarnya pekerjaan Sandi telah selesai semenjak 30 menit lalu. Tapi karna gadis kebo ini susah bangun. Ia tetap menungguinya dengan sabar, berharap gadis ini membuka kedua matanya.

Ia menghela nafas panjang, tak bisa dibiarkan lagi. Ia harus pulang dan membicarakan masalah ini dengan Mamanya, ia tak ingin terjerumus ke lembah perjodohan konyol Mamanya juga Tante Arni terlalu jauh dan dalam. Sudah cukup!

“Menyusahkan saja” Dumelnya sambil menggendong Ella dengan gaya bridal

Sandi melewati pintu ruang kerjanya, ia sengaja meninggalkan dokumen, bahkan laptop di meja kerjanya ya karna gadis  ini alasannya. Bahkan saat didalam lift ia kesusahan menekan tombol lantai dasar perusahaannya. Benar-benar gadis menyusahkan.

Di lobi, masih ada segelintir karyawan yang berlalu lalang,

Sungguh Sandi sangat malu. Di depan karyawannya ia terbiasa memasang mimik muka tegas, dan berwibawa, namun sekarang? Ia kedapatan menggendong wanita, dari lantai atas pula. Pasti sebentar lagi gosip aneh-aneh akan sangat cepat menyebar,

Sebagian karyawan ada yang menyapanya, hormat, sebagian lagi ada yang menatapnya heran dan bertanya tanya dengan mimik yang ketara, bahkan ada sebagian yang bahkan terang terangan mencoba mengintip wajah gadis yang ada di gendongannya, kepo sekali. Mamanya sudah benar benar kelewatan. Membuat Sandi ingin segera mengganti muka!

Sesampainya di besment, Sandi segera mendudukkan gadis kebo itu di kursi sebelah pengemudi, tak lupa juga ia pasangkan seat belt yang tidak sengaja Sandi pandangi sebentar wajah gadis di sebelahnya ini,

saat tidur mukanya polos sekali sama seperti gadis yang masih berumur 17an, bahkan dari mulutnya Sandi bisa mendengarkan dengkuran halusnya. Tapi cepat cepat Sandi membuang kasar mukanya, mengalihkan bayangan yang tidak-tidak, ia harus memfilter dirinya! Sekali lagi, ia sudah mempunyai Renata yang lebih dari segalanya! Yang jauh lebih sempurna dibanding gadis cerewet di sebelahnya ini.

Tanpa Sandi sadari, di salah satu kursi tunggu lobi perusahaannya, seorang Wanita menangis sesenggukan tanpa suara...

🌺🌺🌺

Alhamdulillah, minal aidzin wal faidzin ya kawan-kawan. Semoga hari raya idul fitri ini kalian menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

I luv you gaess💙

Sidoarjo, 7 juni 2019

It Was Fault WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang