9. Acc Sebelah Pihak

50 8 4
                                    

Assalamu'alaikum, dan selamat malam semuanya.

Apa kabar? Baik gak? Pasti baik dongs hehehe, alhamdulillah malam ini bisa publish IWFW lageh😘

Udah siap baca??
Udah siap ngehujat??

Wkwk langsong deh.

But, sebelum baca boleh dong aku minta ⭐ nya dulu.
Hehe, trimakasih yang sudah Vote!!

Selamat membaca.

🌺🌺🌺

Stella pulang dengan keadaan kacau, kemeja kerjanya kucel, mukanya bengkak terutama dibagian mata, ditambah dengan eye linearnya yang luntur membuat penampilannya makin kacau,

setelah membayar ongkos taksi ia masuk mengendap-endap lewat pintu belakang, dibantu kerja samanya dengan Nita, adiknya agar tidak ketahuan Bundanya.

"Lagian tadi ceritanya gimana sih mbak? Kok bisa kayak gini?"tanya Nita berhati hati sambil masuk kedalam kamar Stella,

"Ini Nita bawain susu anget, diminum dulu siapa tau feels better after this"

Stella tertawa di tengah isakannya, beruntungnya ia mempunyai adik sepengertian Nita. Nita dan stella itu tidak jauh umurnya hanya berkisar 2,5tahun. Namun Nita lebih dewasa jika dibanding dengan Stella baik dari segi fisik maupun psikologis, fikiran Nita lebih terbuka dan luas untuk semua hal. Sifat Nita yang keibuan juga memuat banyak disukai anak kecil di kompleks perumahan yang ditinggalinya.

"Dean tuh bajingan, bangsat banget"

Sebuah pukulan kecil melayang di bahu Stella,

"Hus gak boleh gitu. Gitu-gitu Mas Dean yang beliin mbak Ella ponsel baru waktu ponselnya mbak Nita rusakin hehe"

Ella mendengus sebal "Biarin toh bukan aku yang minta. Kamu tidur sini ya Nit. Temenin mbak"

"Iya. Yaudah sana mandi dulu, bau mbak kecut banget"

****
Ella yang sudah bersihpun membongkar isi tas kerjanya. Nita heran dengan gerakan yang dibuat kakaknya melongokkan badan mengintip apa yang tengah kakaknya kerjakan di balik punggung Ella,

"Ngapain sih mbak?"

Stella menolehkan kepala ke arah belakang sekilas "Nyari kacamata aku, kok gak ada ya?"

"Ketinggalan kali di kantor,

"Eh mbak. Tadi sore mas Sandi kesini loh sama tante Yustika"Nita mengucapkan hal yang baru saja melintas di pikirannya, kedatangan Sandi tadi sore.

"Mas Sandi orangnya kaku ya mbak. Tapi ganteng, kayaknya cocok sama mbak Ella. Yang satu kaku yang satu cerewet, ihh kayak di novel-novel aku"ucapnya girang dengan cengiran kuda yang menghiasi bibirnya,

Ella tertarik dengan cerita adiknya itu langsung menghentikan aktivitasnya lalu menoleh dengan tatapan mata serius ke arah adiknya,

"Ngapain dia kesini?"

Nita menyandarkan punggungnya pada sandaran tempat tidur Ella mencari posisi senyaman mungkin sebelum bercerita,

"Aku gak tau tapi kayaknya Mas Sandi udah terima perjodohannya deh. Soalnya Mamanya Mas Sandi tadi udah bicara soal cincin tunangan gitu mbak"

"Cincin???!! Kok kamu bisa tau Nit?"tanya Stella heran

"Nguping di ruang keluarga heheheh,

"abisnya pas tante Yus pulang Bunda cuman senyum senyum gak jelas gitu mbak sambil bilang alhamdulillah berkali-kali Nita nanya malah dikacangin. Kan sakit"tuturnya panjang lebar

It Was Fault WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang