Assalamualaikum selamat malam semuanya, malam ini sendu gak tau kenapa. rasanya nyesek padahal UAS uda selese, senyesek hati Renata yang dikhianatin Sandi. Sandi, lu jahat banget sih mas.
Yang kuliah, udah pada tau ipk nya belum? naik apa turun nih? makin kesini makin males mikir ipk tau ga sih :( gak ngulang matkul aja udah syukur alhamdulillah bgt huhu, curhat gue
Yang sekolah, udah pada terima rapor belum? gimana hasilnya? kena marah gak? awokawokwkwkw
Nah, yang kerja udah pada gajian belom? jangan lupa bagi sama emak bapak di rumah eak
hehehe yaudah lah ya, yuk mari nikmati kelanjutan cerita IWFW ini.
Sebelum baca bodeh dong minta⭐⭐⭐ kejoranya dulu.
Trimakasih para pembaca yang budiman,
🌺🌺🌺
Malam itu angin berhembus cukup kencang,
Sandi, ia menikmati tenang tiap hembusannya di balkon apartemen, memegang secangkir kopi instan hitam yang telah ia seduh tadi,
melihat awan gelap tanpa adanya cahaya bintang disana membuatnya mendengus, sesak sekali dadanya saat ini.
Renata-Renata-Renata nama itu! Hanya nama itu yang selalu mengganggu pikirannya akhir-akhir ini,
"Rena dimana?,"
"Rena sedang apa?,"
"Apa ia baik-baik saja?,"
Hanya sebuah nama singkat saja sudah mampu menganak-pinakkan pertanyaan dikepala Sandi.
Suasana hati Sandi sedang di mode kacau, sekali. Itu sebabnya ia lebih memilih pulang ke apartemennya sendiri ketimbang ke rumah keluarganya.
Satu alasan jitu yang selalu ia andalkan untuk meyakinkan sang Mama yaitu : kerjaan,
Memang sangat ampuh,
sayup-sayup ia memejamkan matanya mengingat betapa kejam Rena meninggalkannya, menyiksa seluruh batinnya kejam, mencampakkannya begitu saja.
Tanpa adanya penjelasan.
Siang itu Sandi sedang pusing mempelajari grafik investasi proyek barunya yang terletak di daerah Manado, Sulawesi.
Tiba tiba Bagus memasuki ruangannya mengatakan bahwa Renata menghilang sejak dua minggu yang lalu,
Setelah tempo lalu Bagus menunjukkan foto hasil bidikannya pada Sandi, kehidupan Sandi sudah mulai di mode upnormal.
Selalu telat datang ke kantor dengan kantung mata hitam yang sangat parah, tidak konsen dalam menjalankan segala urusan bisnisnya, bahkan Sandi sering kedapatan melamun ditengah rapatnya dengan direksi juga petinggi perusahaan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Was Fault Wedding
RomanceJadi bagian mana yang menurutmu cocok untukku berpura pura? Bagian menyakitimu? Atau bahkan bagian melupakanmu?-dari Sandi Darmawangsa untuk Stella Juita Sandiana