10. Curang

41 4 10
                                    

Assalamualaikum semuanya!!!!

Selamat siang!! Wahaha matcha lagi berjuang nih, berjuang melawan soal-soal UAS :"(

yang kuliah, udah pada UAS belum? apa jangan-jangan kalian udah pada liburan semester dan leha-leha dirumah?😭 huaaaa pengen euy!!

yang sekolah, udah liburan panjang nih pasti. jangan males-malesan ye, bantu tuh mama dirumah!

dan yang udah pada kerja, semangaaaaat!! weekend bentar lagi dong hehehe

alhamdulillah untuk sekarang bisa UP IWFW dong :)

yak, sebelum membaca boleh dong minta⭐⭐⭐ kejoranya dulu hehehe ;)

baik, selamat membaca readers!
🌺🌺🌺

Sandi mendengus memeriksa laporan keuangan tahunan perusahaan di meja kerjanya, mencocokannya dengan beberapa dokumen yang ada disana.

Tak lama kemudian, pintu terbuka dari luar. Menampilkan Bagus disana. Lengakp dengan kemeja kerja juga satu cup kopi yang baru saja diseduhnya di pantry,

"Mau ikut nggak?," ucap bagus santai

Sandi menautkan alisnya bingung, "Kemana?"

Mendekati Sandi, Bagus menghempaskan bokongnya di kursi depan meja Sandi, menyilangkan sebelah kakinya.

"Neraka, hahahahaha,"

Dan Sandipun mendengus tak semangat. Dipikirnya lucu? Pikiran sandi sedang kacau, kalut, galau bercampur menjadi satu karna Renata, ditambah pula laporan keuangan tahunan perusahaan yang banyak ketimpangan penganggaran.

"Kenapa sih? Lo masih marah sama gue gara gara insiden ketemu sama si Ella?,"

"Enggak," ucap Sandi datar sambil membuang mukanya ke jendela kaca lebar di sebelah kanannya,

Untuk masalah itu, Sandi sudah tidak terlalu memusingkannya. Memang, dulu ia kesal sekali dengan kongkalikong antara mamanya juga bagus,

Tapi, melihat ternyata Ella juga menolak mentah-mentah perjodohan ini, bahkan sampai membuat kesepakatan antar keduanya, Sandi tidak terlalu terbebani lagi.

Ia pasti akan lepas dari perjodohan tanpa ujung yang dibuat mamanya juga tante Arni itu.

***

Keheningan menyelimuti mereka cukup lama, Sandi dengan berkas-berkas yang diperiksanya, sedangkan Bagus dengan pikiran yang akir-akhir ini mengganggunya.

hingga akhirnya,

"San,

"lebih baik lo terima perjodohan itu deh,

"Masalah cinta, itu bisa tumbuh kapan aja, dimana aja, dengan situasi apa aja,

"Benci sama cinta itu beda tipis, Man. Semakin lo benci sama keponakan gue, semakin lo pengen tau seluruh sifatnya, kegiatannya, kesukaannya, bahkan secara gak sadar lo udah stalk dia. Dengan kadar kebencian yang lo punya." tutur Bagus panjang lebar

Sandi yang tak mengerti arah pembicaraan panjang Baguspun hanya mendengarkannya, bingung.

"Maksud lo apa sih?," tanyanya kemudian

"Gue gak bisa jelasin. Tapi mungkin ini bisa" katanya, memberikan ponselnya pada Sandi yang masih kebingungan ditempatnya,

Sandi menerima benda persegi panjang yang Bagus sodorkan, melihat layar ponsel yang menampilkan foto seorang wanita tengah bermesraan dengan seorang pria yang membelakanginya.

It Was Fault WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang