6. Selamat Datang, Luka

68 10 14
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman!! Ada yang kangen Sandi sama Ella? Hehe hari ini aku update marathon nih. But ,spesial part ini aku dedikasikan untuk Renata😭😭

Mbak aku yang kalem dan ngenes nya parah, ngalah-ngalain ngenesnya ditinggal rabi sama doi.

Sebelum baca boleh dong teken ⭐ kejora nya dulu😘

Langsung deh yaa, selamat membaca zheyenk 😌

🌺🌺🌺

Setelah Rena tau mobil Sandi melesat keluar, ia segera berdiri. Pergi, meninggalkan perusahaan kekasihnya itu.

Ternyata ini penyebab Sandi yang tidak pernah mau mengenalkan Rena pada keluarganya. Sandi telah diikat dengan perjodohan oleh orang tuanya, dan setelah apa yang ia lihat beserta ucapan Andik, saudara sepupu Sandi tadi, Renata tau Sandi hanya mempermainkannya selama ini, selama 12 tahun ini.

12 tahun sudah usia hubungan itu berjalan tapi dengan beberapa jam saja Sandi dengan mudahnya meluluh lantakkan hati Renata, mengkhianati semua kepercayaan yang Renata berikan dan Rena semakin sadar, sebenarnya ia tak pernah pantas menyanding nama Darmawangsa dibelakang namanya.

Bahkan semua obrolan staff perusahaan itu masih terngiang-ngiang jelas dalam kepala kecil Rena,

“Eh Ndik, itu siapa sih yang tadi di gendong bos?”

“Iya siapa sih Ndik?”

“Eh kalian semua denger ya, terutama kamu Rahayuku sayang”ucap Andik lantang seakan memberi pengumuman yang sangat penting kepada staff-staff tempat ia bekerja

“Jijik! Sayang-sayang pala lo peyang”

“Itu tadi calon istrinya Bos, jadi nih buat kalian yang jadi secret admirenya si bos, ubah haluan aja deh. Ke gue misalnya”

“Yang bener lo??!! Gue pikir itu adeknya, kecil gitu”

“Yellah ngapain gue bohong emang calonnya tuh kecil-kecil imut, gemesin gitulah mukanya. Tadi budhe Yus sendiri yang bilang sama gue. Hasil perjodohan tuh”

“Nah kalo dari mulut ibunya bos sendiri gue baru percaya!! Tapi kok bos mau ya di jodoh-jodohin gitu? Kayak jaman Siti Nurbaya aja”

Cukup jelas menurut Rena percakapan antar pegawai tadi.

Renata tau, Andik adalah sepupu Sandi.

1 tahun lalu mereka pernah bertemu di acara ulang tahun salah satu teman SMP Sandi. Rena masih sangat ingat, namun ternyata Andik tak mengingat Renata.

Terbukti tadi saat Andik berpapasan dengan Rena ia hanya menampilkan mimik muka yang biasa-biasa saja.

Renata hancur, benar-benar hancur. Ia sudah mirip orang gila sekarang, di sepanjang trotoar jalan air matanya tak mempu ia bendung, tak sedikit orang lain yang berlalu-lalang atau bahkan yang sedang ngopi di pinggiran jalan heran kenapa ia berjalan sendirian dengan air mata yang bercucuran.

Rena pasrah dengan hati yang luluh lantak ia tak tau harus kemana lagi.

Jam menunjukkan pukul 19.00 kini Rena duduk sendirian di salah satu Taman kota, air matanya sudah kering. Matanya merah dengan sembaban yang luar biasa besar, perlahan ia keluarkan ponsel dari dalam tasnya lalu menscroll nama nama kotaknya dan tangannya berhenti tepat di nama Danu.

“Hallo dan, kamu bisa kesini?”

****

Setelah menerima panggilan dari Renata Danu segera meluncurkan mobilnya ke arah Renata berada, sebelumnya Danu menyuruhnya untuk share location agar lebih mudah menjangkau keberadaannya.

It Was Fault WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang