1. Pelarian Yang Sia-sia

199 22 35
                                    

Right jadi ini cerita pertama aku, kenapa aku angkat genre romance? Dan sebenernya alurnya sih klasik yaa, perjodohan yang ditentang kedua belah pihak.

Kenapa yaa?

Wkwk karna aku suka dan menurut ku sebuah tantangan tersendiri gitu numbuhin cinta ditengah-tengah paksaan perjodohan yang pasti orang lain bakal ngira its impossible to build a love,

But aku selalu suka dengan genre dan alur cerita macem gini wkwk drama queen bgt w.

Okedeh lets read it, and enjoy it

🌺🌺🌺

"Bun... plis, bukain pintunya Bun. Ella bukan anak kecil gak usah di kurung gini kenapa sih Bun.."

Di balik pintu bercat biru muda, seorang gadis berumur 24tahun menggedor gedornya.

Dia Ella, Stella Juita Sandiana.

"Udah deh El sampe tahun jebot Bunda gak akan bukain pintu itu, sebelum keluarga Yustika kesini! Kamu gak bakal bisa lolos kayak sebelum sebelumnya!"

"Bunda tuh ya, ngalah ngalahin mak mak tiri di indosiar tau gak! Galak banget."

Gadis itu kini menghampiri jendela kamarnya yang sialnya, bundanya lebih licik dari pikirannya.

Jendela kamarnya di paku di bagian luar, jelas saja sekuat tenaga Ella membuka hasilnya tetap sama, Nihil.

Ella bukannya mau jadi anak durhaka atau apa, tapi ia sudah terlampau muak dengan bundanya, bagaimana tidak?

Bundanya itu terus saja mendorong dorong niatnya untuk menjodohkan Ella dengan anak Sahabatnya,

sudah puluhan kali Ella kabur dari pertemuan formal bahkan non formal anatara keluarganya dan keluarga tante Yustika dan itu selalu berhasil, tapi untuk kali ini?

Ia mendesah sebal, sepertinya dewa keberuntungan tak berpihak lagi padanya.

Pasti diluar sana, bundanya sedang tetawa bahagia dan diatas kepalanya muncul tanduk banteng merah menyala!

Membayangkan saja, Ella sudah sebal.

Ia segera mengambil ponsel diatas nakas. Menghubungi salah seorang yang mungkin saja bisa menolongnya, lama ia scroll dan..

Great!

Ini dia, ia temukan dewa penolongnya,

Mas Bagus Atmojo, saudara sepupunya. Tanpa pikir panjang, ia langsung saja mendial nomer Mas Bagus, tiga dial calling pertama dan..

"Hallo mas hallo!!" teriak Ella tak sabar 

Dan sedetik kemudian suara baritone menyahuti di ujung sana,

"Apaan El?"

"Gue butuh bantuan lo nih, plis mas bantuin gue,

"Itung-itung lu bayar utang cendol kemarin,"

****

Ella sekarang sudah duduk di mobil sedan Bagus, tetap dengan pakaiannya tadi. Gaun peach selutut tanpa lengan, flat shoes senada juga rambut yang disanggul dengan sanggulan simple,

semakin memperlihatkan kesan simple yang ada di dalam dirinya.

Bagus yang sadar Ella tengah memandangnya dengan tatapan seakan berbicara 'Lo kok bisa bawa gue keluar?' berucap,

It Was Fault WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang