16. Makan Malam

60 3 4
                                    

Assalamualaikum!!!

Marathon-marathon!! hehe pumpung di kos dan wifi lancar abizzzz nih, jadi marathon updatenya.

Jangan lupa Vote Komennya heak heaaak !!

selamat membaca :*

^^^

Sandi sedang melihat tampilan dirinya di depan cermin,

paras tampannya, tubuh gagahnya, semua adalah warisan papanya,

yup.. bisa dikatakan Sandi adalah fotocopy dari Edi Darmawan, bahkan sifat tegas dan dingin Edi juga diwariskan kepada putra sulungnya itu.

"Ganteng sekali anak mama,"

Sandi menoleh ke arah pintu,

Disana sudah ada mamanya, memakai pakaian rumah dan membawa kemeja milik papanya,

sepertinya Yustika baru saja menyetrika pakaian kebanggaan suaminya itu.

"Pangeran sudah sepantasnya mendapatkan seorang putri." ucap Yustika, sambil berjalan memasuki kamar anak sulungnya

Sementara Sandi hanya diam ditempatnya sambil membatin,

Putri dari hongkong? Ella bar-bar, kelakuan bahkan tutur katanya tidak mencerminkan putri-putri dalam negeri dongeng, sama sekali!

bahkan reputasi Disney bisa hancur jika memasukkan Ella dalam salah satu karakter princess'nya.

Yustika meletakkan kemeja dengan warna maroon itu diatas kasur Sandi, lalu berjalan kearah putranya,

membenarkan letak dasi yang melenceng disana.

membenarkan letak dasi yang melenceng disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Harusnya ini jadi tugas, Ella."

dengan gerakan cepat Sandi mengambil alih dasi itu, berbalik kearah cermin dan membenarkannya sendiri.

"Jangan kebangetan benci, nanti kebangetan cinta,

"Kayak papamu tuh." ucap Yustika usil

Sandi hanya mendengus ditempatnya, ia beda dengan Edi, papanya.

kegiatannya sudah selesai, ia mengambil kunci mobil diatas nakas, segera menyalimi Mamanya.

"Sandi pamit,"

Yustika mengelus puncak kepala putranya sayang,

"Perlakukan Ella dengan baik," pesan Yustika

Sandi hanya memberi anggukan sebagai balasannya.

***

Ella melihat keluar jendela kamarnya, jam diatas nakas sudah menunjukkan pukul 19.45 tapi Sandi belum menjemputnya.

It Was Fault WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang