Chapter 8

4.3K 730 216
                                    

"YUTAAAAA!!!"

Di pagi yang indah ini, Nakamoto Yuta terbangun oleh suara teriakan ibu-ibu.

"Apa sih ma, berisik tau" Yuta ngulet-ngulet sebentar sambil ngecek hp nya.
Masih jam 6 ternyata. Ya udah, dia merem lagi.

"Bangun kamu anak jahanam!" Mama Yuta dengan ga wolesnya masuk kamar dan nyiprat-nyipratin air ke muka ganteng anaknya.

"Masih pagi marah-marah. Makin keriput tau rasa" Yuta ngedumel sambil berusaha duduk di kasur.

"Apa kamu bilang?"

"E-eh engga kok. Mama pagi ini keliatan lebih muda ya" Yuta nyengir.

Bukannya seneng atau gimana, ibu-ibu perkasa ini malah pasang wajah dingin. Untung anak sendiri. Kalo bukan mungkin dia udah nyuruh anak gila ini tidur di pinggir jalan.

"Kucing kamu berak di sofa kesayangan papa"

"HAH?!"

Komuk Yuta langsung pucet. Dia buru-buru lari keluar kamar.

Yuta masuk ke ruang tengah tanpa suara. Di sana papanya lagi berdiri di depan sofa legend kebanggaannya. Dan di atas sofa itu, ada gundukan kecoklatan berbau menyengat yang kalian sendiri tau itu apa.

Tiba-tiba papa noleh. Yuta refleks mundur teratur.

"Kamu pulang sekolah gaada acara kan, Yut?"

"E-Eh? Iya pa" Sebenernya dia udah janji ke Jaehyun bakal dateng latihan futsal sih. Tapi kayaknya kalo jujur Yuta bisa kena masalah deh.

"Pulang sekolah mampir ke petshop dulu ya. Ntar papa kirim di chat barang-barang yang harus kamu beli" papa ngeluarin dompet dan nyodorin beberapa lembar uang.

Yuta nerima uang itu dengan agak kikuk.

"Pa, maaf ya"

"Hah? Santai. Papa ngerti kok, kan dia juga masih kecil"

Yuta nafas lega. Papanya ini emang sabar banget, ga kaya mama yang kalo lagi marah tetangga 1 komplek pasti denger semua.

"Nih. Papa ada meeting di kantor jadi harus berangkat pagi. Kamu yang urus ya" papa nyerahin sarung tangan, sekop, kresek, dan cairan pembersih.

Setelah pamitan dengan istrinya, papa langsung beranjak ke garasi tempat mobilnya di parkir.

Yuta speechless ditinggalin sendirian sama alat-alat pembersih itu. Dia ngeliatin mama dengan tampang melas, tapi mama cuma pura-pura galiat sambil nyuci piring.

Yuta pengen nangis.

Gini amat sih cuma demi dapetin hatinya dek Winwin.

Meong

Ah, ini dia pelakunya.

Yuta ngeliatin kucing itu dengan pandangan benci. Tapi ketika si kucing gesek-gesekin badan ke kakinya, Yuta cuma bisa ketawa gemes.

.
.
.
.
.
.

"Bener kok, sekarang Winwin pelihara kucing!"

"Bohong"

Winwin gembungin pipinya kesel. Jungwoo mah santai aja, malah asik nyusun lego.

"Kok Jungwoo gak percaya sih!"

Winwin lelah teman-teman. Udah sejak pagi sampai jam istirahat sekarang ini dia berusaha ngeyakinin Jungwoo soal peliharaan barunya.

"Habis Kak Kun ngga suka binatang kan?" Jungwoo ngomong sambil berusaha naro keping lego di tumpukan paling atas.

"Kun-ge memang ga suka. Kita juga dilarang pelihara hewan di apartemen"

"Terus?"

"Kucingnya ada sama kakak ganteng, bukan di Winwin"

Lucas yang lagi mainan slime di deket mereka merasa terpanggil ketika ga sengaja denger kata 'ganteng'.

"Kalian ngomongin Lucas ya?" Bocah bongsor itu datengin temen-temennya sambil cengar-cengir. Tapi karena terlalu heboh, ga sengaja dia nyenggol istana lego yang udah susah payah disusun sama Jungwoo.

Si uwu auto nangis liat istananya dirusak. Dia mewek sambil ngelemparin balok-balok lego sekuat tenaga ke arah pelaku yang sekarang malah ngupil.

"Lucas jahat! Dasar kingkong!"

Winwin ikutan ngelemparin kingkong jadi-jadian itu pake kelereng nganggur di atas meja. Gatau punya siapa. Pokoknya sekarang Winwin marah karena sahabatnya dinakalin.

"Ampun!"

"Hueeeee bu guru! Kelereng Xiaojun diambil!"

"Gelut! Gelut! Gelut!" Bocah di pojok kelas bernama Haechan malah manas-manasin sambil tepuk tangan semangat. Ga lama kemudian, dia kena timpuk legonya Jungwoo terus ikut nangis kejer.

Bu guru yang tadinya mau masuk ke kelas langsung balik arah ke ruang guru lagi ketika denger ribut-ribut. Angkat tangan dia mah kalo harus mendamaikan anak-anak setan itu.

TBC

Hai semua. Maaf baru muncul sekarang. Beberapa bulan ini ada hal kurang menyenangkan yang bikin aku nggak mood nulis.

Saat ini kondisiku udah mendingan, jadi aku bakal usahain untuk fast update.

Oh ya, minal aidzin walfaidzin 🙏 selamat lebaran ya bagi yang merayakan.

Win, Saranghae!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang