Win, Saranghae!

Chapter 13

"Gue sengaja undang lo ke sini, karena tadi malam akhirnya Winwin buka identitas kakak ganteng yang sering dia ceritain"

"..."

"... Nakamoto Yuta, itu bener nama lo?"

"Iya kak"

"Jadi elo ya. Cowok yang  disebut-sebut 'kakak ganteng' sama adek gue?"

"..."

"..."

"JAWAB!"

"I-Iya kak! Itu saya!"

Ah, sialan.

Situasi macam apa ini?

Yuta pikir, segalanya mungkin akan lebih praktis kalo dia langsung diseret aja ke kantor polisi.

Tapi ini engga. Malahan dia disidang di dapur sama Kun.

Cowok itu keliatan kalem banget dari luar. Meski siapa pun yang cukup peka, pasti bisa tahu kalo Kun sekarang sedang marah besar.

"Yuta, lo sadar kan kalau apa yang lo lakuin itu salah?" tanya Kun.

"Sadar kak"

Yuta deg-degan setengah mampus. Duh, gimana kalo sampe Kun tau soal ciuman itu.

"Pelukan, cium pipi, ngajak nikah... apa menurut lo itu semua pantes lo lakuin ke anak kelas 3 SD?" Kun kedengeran banget berusaha nahan emosinya.

"Engga kak"

Yuta langsung agak lega. Kayaknya Winwin nggak cerita soal ciumannya.

Tapi sidangnya belum selesai sampai situ aja.

"Oke, kalo gitu gue minta lo jauh-jauh dari Winwin" ucap Kun final, yang seketika bikin Yuta mencelos.

Ngejauh dari Winwin...

"Gue janji kak, gaakan aneh-aneh lagi ke Winwin. Tapi kalo harus ngejauh dari dia..."

Walaupun Yuta nyesel setengah mati udah ngelakuin yang engga-engga ke bocah itu...

Yuta tau kalo dia ga akan sanggup buat ngejauhin Winwin.

"Apa dengan lo ngomong gitu, lo pikir gue bakal percaya?" ucap Kun tajam.

Anjir. Cuma dalam waktu 5 menit, Yuta ditekan habis-habisan sama cowok ini.

"Gue gatau hubungan lo sama adek gue itu apa. Kalian keliatan deket banget... dan di mata gue, kedekatan kalian itu nggak wajar" Kun ngehela nafasnya.

"Sebenernya gue ga masalah Winwin mau temenan sama siapa aja. Tapi kalo sampe mengarah ke sana... gue takutnya itu bakal mempengaruhi pertumbuhan Winwin. Lo pasti tau kan, kalo anak itu polos banget?" lanjut Kun.

Kali ini Yuta cuma ngangguk, soalnya kalimat itu nohok banget ke dia.

"Karena itu gue mohon... tolong jauhi Winwin. Gue cuma pengen ngelindungin dia karena gue ga bisa ngawasin dia setiap saat, Yut"

Di akhir kalimat, suara Kun terdengar sedih. Bikin rasa bersalah Yuta semakin menjadi.

Yuta ngepalin tangannya gelisah. "Kak, gue..."

"Woi, Yut. Laper nih! Habis ini temenin gue cari makan yok!"

Kalimat yang pengen diucapin Yuta seketika berhenti, karena Jaehyun tiba-tiba masuk ke dapur.

Cowok tinggi itu bingung ngeliat Yuta dan Kun yang tampaknya bersitegang. "Eh lagi serius ya? sori hehe" Jaehyun nyengir, dan cepet-cepet atret lagi ke kamar Winwin.