Chapter 10

3.9K 638 299
                                    

Winwin ngerapetin jaketnya ketika hujan di luar sana turun semakin deras.

Dingin.

Suasana di dalam kelas juga terasa ngeri karena memang dia cuma sendirian di sini. Lucas dan Jungwoo udah pulang ke rumah masing-masing sejak setengah jam yang lalu.

"Gimana dek, belum dijemput juga?"

Winwin menggeleng ke cowok kurus berseragam satpam yang berdiri di pintu kelas.

"Tapi ini udah sore. Pulang bareng saya aja yuk?" bujuk satpam SD bernama Eunhyuk itu.

Winwin sekali lagi menggeleng, bikin Eunhyuk ngehela nafas. "Kalau jam 4 kamu masih belum dijemput juga, pokoknya kamu harus pulang bareng saya"

Winwin cuma diem sampai Eunhyuk beranjak pergi dan kembali ke pos satpam.

Dia meluk lututnya dan nundukin kepala.

Ngantuk.

Biasanya jam segini dia lagi goleran di sofa bareng Chenle sambil nonton kartun.

Pikiran Winwin melayang. Dia hampir ketiduran waktu ngebayangin lagi baring-baring di atas sofa sama adeknya.

Tiba-tiba...





CTAR!





"KUN-GE!" Jeritan lirih itu tenggelam oleh suara hujan dan sambaran petir berikutnya.

Winwin nutup kupingnya erat-erat. Bocah itu mulai terisak. Seluruh badannya gemetar ketakutan.

Dia pengen lari ke pos satpam, minta Eunhyuk buat nganterin pulang sekarang juga.

Tapi bahkan buat berdiri aja Winwin nggak sanggup.

Air mata mengucur makin deras di pipinya. Dia mulai gelisah, sementara petir masih menyambar bersahut-sahutan di luar sana.

"MAS, BERHENTI MAS!"

Di tengah keputusasaannya, Winwin terlonjak mendengar teriakan heboh Eunhyuk di luar kelas. Dia langsung pasang telinga.

"MAS, ORANG LUAR NGGAK BOLEH SEENAKNYA MASUK SINI!"

"Iya pak, saya cuma pengen ngecek aja. Aduh, jangan anarkis gitu dong pak!"

Suara itu!

Winwin ngarahin pandangannya ke pintu kelas dengan jantung berdegup, dan benar saja. Sosok yang ada di pikirannya itu sedang berdiri terengah-engah di depan kelas dengan seragam yang basah kuyup.

"Kak Yuta!!" Winwin nggak bisa nahan kegembiraan meluap-luap yang dirasakannya.

Saking senangnya, tiba-tiba dia mendapat kekuatan untuk berlari menghampiri sosok itu dan memeluknya.

"Jangan peluk dek, nanti baju kamu ikut basah" Yuta ngedorong Winwin pelan.

Tapi bocah 9 tahun itu ngeyel dan tetep kekeh melukin Yuta, bikin Yuta jadi salting sendiri.

"Kamu kakaknya?" Tanya Eunhyuk heran sambil mengacungkan pentungan satpamnya ke arah Yuta.

"Iya pak" jawab si Jepang pede. Yakali, kalo jawab bukan ntar dia malah dicurigain mau nyulik anak orang.

PLAK

Pentungan Eunhyuk dengan mulusnya mendarat di kepala Yuta.

"Kakak macem apa kamu! Masa adeknya dibiarin nunggu sendirian di sekolah sampe sore gin-ADUH" omelan Eunhyuk yang sepanjang kereta api itu terpaksa berhenti ketika Winwin nginjek kakinya keras-keras.

"Pak Eunhyuk jahat! Awas kalo berani mukul kak Yuta lagi!" desis Winwin galak.

Eunhyuk cengo. Yuta cuma ketawa-tawa dengan tampang ngejek. Akhirnya satpam itu mlipir pergi dengan bingung, meninggalkan Yuta dan Winwin berdua di kelas.

Win, Saranghae!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang