⚠MENGINGATKAN KESELURUHAN ADALAH KHAYALAN SAYA. MEMBACA INI DAPAT MENIMBULKAN EFEK SAMPING BERHALU YANG DILUAR BATAS. SEKIAN TERIMA KASIH.⚠
"MARK!" kamu berteriak kencang dari dalam kamar mandi.
Sebenarnya kamu malu untuk meminta tolong pada Mark. Namun kamu harus menepis semua rasa malu itu, ini keadaan darurat.
Tak lama terdengar suara gaduh langkah kaki mendekati pintu kamar mandi. Itu pasti Mark.
"Apa?!" tanya mark setengah berteriak dari luar pintu.
Kamu memutar knop pintu sedikit dan menyembulkan kepalamu. Nampak Mark sedang berdiri disana dengan raut wajah khawatir.
"Ada apa??" tanyanya sekali lagi.
"Eum, beliin aku pembalut..." katamu pelan sambil membuang rasa malu dalam dirimu.
"Yatuhan, kirain ada apa." Mark mengusap wajahnya lalu menatapmu lagi.
"Yaudah aku beliin, aku pergi ya" katanya dan tersenyum, berjalan keluar dari kamar kalian berdua.
Kamu menutup dan mengunci pintu kamar mandi lagi. Kamu lantas memejamkan mata dengan bibir yang melengkung kebawah. Meluapkan perasaan malumu melalui ekspresi-ekspresi konyol.
Ngomong-ngomong, kamu dan Mark terlibat kasus 'Young Married'. Tidak, hanya Mark yang menikah muda disini. Mark masih dalam masa koas disalah satu rumah sakit ternama ketika sebulan lalu kalian mengucapkan janji suci.
Sedangkan kamu sendiri sudah bekerja sebagai guru TK selama satu tahun terakhir. Kalian tidak memiliki hubungan khusus sebelumnya. Setelah keluargamu mengenalkan Mark, seminggu setelah itu juga kamu dan Mark menikah.
Perjodohan? Sepertinya bukan. Kamu diberi kebebasan untuk menerima atau menolak pilihan keluargamu. Mereka hanya menunjukkan, bukan menjodohkan. Dan ya, kamu menerimanya.
Mengapa kalian langsung memilih untuk menikah? Sederhana saja, alasannya kamu hanya tidak ingin hal-hal diluar kendali terjadi. Pacaran sesudah menikah lebih asyik bukan?
Tok tok
"Kak," panggil Mark. Ia merasa tidak nyaman jika memanggilmu tanpa embel-embel 'kak'.
Kamu buru-buru membuka pintu dan mengambil kantung hitam ditangan Mark.
"Makasih ya Mark" katamu dengan cengiran.
"Sama-sama, kalau ada perlu lain panggil aku lagi aja. Aku keluar dulu ya" kata Mark dan mengusap pucuk kepalamu. Ia tersenyum lebar sedangkan kamu dilanda kegugupan.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, dengan cepat kamu menutup pintu. Kamu memegangi dada kirimu yang berdetak tak karuan. Sedetik setelahnya kamu menggelengkan kepala dan melakukan kegiatanmu.
Kamu bisa mendengar Mark terkekeh diluar sana.
"Ih! Nyebelin banget sih ni orang tua murid" kamu terus-terusan mengumpat ketika membaca pesan dari salah satu orang tua murid dimana kamu mengajar.
"Anaknya masih TK juga, udah ambisius" kamu menghempaskan ponsel pintarmu dan merebahkan tubuh diatas kasur.
"Kenapa kak?" tanya Mark, namun fokusnya masih pada sebuah buku tebal yang menumpu diatas pahanya.
Kamu tidak menjawab pertanyaan Mark. Mood mu turun drastis, ditambah lagi kamu sedang dalam masa period. Kadar emosimu bertambah 10 kali lipat lebih besar.
Cukup lama kamu terdiam memandang lurus keatas, sebelum sebuah suara lucu mengisi indra pendengarmu.
"Hi Mrs. Lee! Baby lion is here!" Mark menutupi wajahnya menggunakan boneka singa kecil dan mengubah suaranya seperti anak kecil.
Kamu tertawa terbahak melihat hal itu. Mark juga ikut tertawa dan kembali mengeluarkan suara lucunya.
"Baby lion ngasih satu penawaran nih, khusus buat Mrs. Lee" kata Mark.
Kamu berhenti tertawa namun tetap dengan kekehan-kekehan kecil.
"Oh ya??" tanyamu yang kini mulai tertarik dengan apa yang dilakukan oleh Mark.
"Iyaa, Mrs. Lee tutup mata ya" balas Mark. Kamu mengangguk dan menutup kedua matamu.
"Udah nih, mana penawar-mppphtt"
Mark membungkam bibirmu dengan bibirnya. Refleks tanganmu meremas sprei kasur seiringan dengan pupilmu yang melebar. Tak lama Mark pun menjauhkan badannya darimu.
Suasana mendadak canggung akibat aksi Mark barusan. Kamu berusaha memalingkan wajah untuk tidak menatap Mark, jantungmu berpacu begitu kencang.
"Ekhm, aku gak bermaksud lain kok" kata Mark, ia merasa bersalah karena lancang menciummu. Ini ciuman kedua kalian, pertama saat dialtar.
"...aku cuman berusaha menghibur kamu" sambung Mark, kini ia mendekat padamu dan duduk disampingmu.
"I-iya" balasmu gugup.
Mark tersenyum dan meraih telapak tanganmu, mengusapnya perlahan yang membuatmu semakin dilanda kegugupan.
"If you need something to make your mood better, you have baby lion to overcome it " ucap Mark dan memelukmu. Dengan kaku kamu membalas pelukannya.
Kamu hanya mampu mengucapkan kata "Yes" dengan terbata.
✖✖✖✖✖✖✖✖
Yeayy versi mark lee udah pub!!
Btw, untuk buku ini mungkin ceritanya gak sedewasa jaehyun. Ya tau sendiri kan Mark masih bayik gitu.g
Intinya mark belum pantes buat karakter cerita rated awokwkw. Tapi ga menutup kemungkinan kalo nnti bakal ada beberapa plot yg mark 'agak' binal. /buset bahasa:v
jangan lupa vote ya, kamu. Vote ga bayar kok, hehe.
See you in next chap-!
anak koas kek gitu kan ya?AMBYARRR
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life : with Mark
Fanfictionft. nct mark [17+] ⇛ BAHASA ↬Mark itu suamiable walaupun lebih muda dari kamu. ⚠cheesy & cringe ©2019 by dyna-ssi