Marriage Life : with Mark

[5] Fail

Warning lagi, bagi yang mau tau apa kelanjutan dari yang sebelumnya. haha

"Mark!! Bangun! Katanya mau pergi!!" teriakmu dari arah dapur. Kamu tengah membuat omelette untuk sarapan pagi ini. Berhubung hari libur, kamu memanfaatkan hari ini sebaik mungkin.

Ditengah-tengah aktivitasmu, terdengar suara pintu kulkas yang terbuka dan tertutup. Kamu melirik sekilas dan ternyata Mark tengah meneguk sebotol air. Rambutnya acak-acakan dan terlihat baru saja bangun tidur.

Ia berjalan melewatimu begitu saja tanpa menyapamu. "Mark!" teriakmu lagi. Mark memberhentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya padamu.

"Hm?" tanyanya datar. Kamu mendengus dan mematikan kompor. Mengangkat omelette yang telah matang dan meletakkannya diatas piring.

"Sarapan dulu kalau laper." katamu dan berinisiatif mengambilkan nasi untuknya.

"Gausah." balas Mark dan berlalu pergi.

Kamu menghela nafas panjang. Mark seperti itu karena kejadian kemarin. Kejadian dimana kamu menolaknya karena sebuah alasan.

"Can I?" tanya Mark ketika tangannya berada diujung kausmu.

Kamu tak mampu berkutik. Pandanganmu terkunci pada manik matanya yang menatapmu dalam. Tersirat nada memohon didalam tatapan itu.

Merasa tidak mendapatkan respon darimu, Mark menaikkan kausmu secara perlahan tanpa melepaskan tusukan matanya padamu. Jantungmu berdegup kencang, perasaan gugup dan takut mulai merayapimu.

"Answer me, may i?" tanya Mark sekali lagi.

Kamu tersentak saat ternyata kausmu sudah terkumpul diatas dadamu. Mark menyeringai dan menyatukan kembali bibir kalian.

Mark menurunkan ciumannya pada lehermu. Membuat perutmu bergejolak dan degupan jantungmu yang semakin kencang.

"M-mark,"

"Hm?" gumamnya tanpa menatapmu.

"A-aku datang bulan." cicitmu pelan. Mark menjauhkan tubuhnya darimu dan menatapmu dengan tatapan yang tak terbaca.

Ia menurunkan kembali kausmu, "Maaf." katanya dan berlalu kekamar mandi.

Kamu memukul kepalamu berulang kali. Merutuki kejadian gila semalam yang membuatmu merasa bersalah pada Mark. Lihatlah, pagi ini ia bersikap beda padamu.