tiga

50 29 20
                                    

bagian tiga: partner

Riska menutup novel yang baru saja dibacanya. Ia mendesah pelan.

Tadinya cewek itu hendak ke kantin untuk mengisi perutnya yang keroncongan, tapi tiba-tiba hujan turun, membuat Riska mengurungkan niatnya itu karena pasti lapangan akan becek, menyusahkannya untuk berjalan.

Oleh karena itu berakhirlah Riska di sini, di ruang Osis, nemenin sahabatnya yang sibuk mengetik sesuatu di laptop.

"Ris, dua hari lagi sekolah ngadain bazar tuh. Lo ikut jadi panitia bagian dokumentasi ya?"

Riska melirik Tesa yang duduk di sampingnya. "Kenapa gue?"

Tesa menutup laptopnya, sepertinya tugas gadis berkacamata itu udah selesai. "Lo 'kan anak jurnalistik."

"Bukan. Biasanya 'kan kalo ada event di sekolah, panitianya dari anak Osis semua. Lagian kelas dua belas kayak kita boleh jadi panitia?"

Tesa menghela pelan. "Boleh, Ris. Mau kelas sepuluh sampai kelas sebelas. Soalnya anggota yang sekarang pada fake semua. Banyak yang gak aktif."

"Ooh gitu ya." Tesa mengangguk. "Ikut ya, Ris? Bantuin gue."

"Ada Rendy gak?"

"Ada kok, dia penanggung jawab bazar." Riska tersenyum lebar.

"Yes! Oke gue ikut."

Tesa akhirnya dapat bernafas lega. Sebagai sekretariat Osis, hal seperti ini memang membuatnya ribet. Padahal ia sendiri sudah diribetkan dengan persiapan ujian akhir.

"Tapi lo gak bakal sendirian kok di bagian dokumentasi. Ada partner-nya dari Osis."

"Siapa?" Tanya Riska sambil menggosok-gosokkan telapak tangannya. Dingin.

"Anak kelas sepuluh. 10 IPA 1 kalo gak salah kelasnya."

Riska mengernyit. Omong-omong tentang kelas itu, ia jadi teringat pada cowok yang membantunya semalam.

Apa jangan-jangan?

"Namanya siapa, Sa?"

Tesa mengerutkan dahinya. Tampak berpikir keras. Beberapa detik kemudian, ia menjentikkan jarinya ke udara. "Ah, gue ingat. Dandy. Ya, namanya Dandy!"

Mata Riska membelalak.

"Wih ternyata sama dia?" Ujarnya antusias. "Kebetulan apa gimana sih?"

Tesa menatap sahabatnya penuh selidik. "Udah tau? Apa udah kenal?"

Riska menghembuskan nafasnya. Lalu ia menceritakan kejadian semalam pada Tesa yang disambut senyuman geli dari sahabatnya itu.

"Cieee, so sweet juga ya itu si Dandy."

[tbc gaes]

a/n:
sebenarnya lagi malas nulis, tapi pengen nulis
dsr aku^^

2019/06/11
[07.28 a.m.]
keel-kun,

WORK PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang