lima

40 20 18
                                    

bagian lima: rendy

Riska baru saja kembali dari kantin setelah membeli minuman. Dengan pop ice bubble gum di tangannya, ia berjalan dengan langkah santai menuju kelas sambil sesekali tersenyum pada orang yang menyapanya.

Untuk ketenaran, cewek itu cukup terkenal di sekolahnya sebagai penulis yang sering menyumbangkan karya di mading sekolah. Cantik dan berbakat, siapa coba yang tidak tertarik pada Riska.

Saat melewati lapangan, Riska dapat melihat anak-anak cowok sedang bermain futsal, pelajaran olahraga sepertinya.

"Hei, lo." Panggil seseorang di pinggir lapangan. Riska mengernyit heran sambil menunjuk dirinya sendiri. "Gue?"

"Iya, lo."

Riska menghampiri pemuda tersebut.

Dia Rendy, kapten futsal sekolah sekaligus mantan ketua Osis yang dikagumi hampir seluruh siswi di sekolahnya. Termasuk Riska tentunya.

Riska melirik Rendy dari atas sampai bawah. Tubuh dan rambutnya basah karena keringat, membuat kadar ketampanannya bertambah beberapa kali lipat.

Rendy sexy banget, astaghfirullah. Ini gue zina mata gak sih liat beginian? Batin Riska berteriak.

"Kenapa manggil gue?" Riska bertanya sok jaim.

"Ehm, minuman lo buat gue dong. Gue haus banget nih." Ucap Rendy.

"Eh?"

"Nanti gue ganti kok. Pas istirahat gue bayar di kantin uangnya. Sekarang duit gue tinggal di kelas, males ke kantin juga."

Riska tersenyum mengembang. "Oh gitu ya. Yaudah, nih buat lo."

"Thanks. Nanti cari gue di kan—"

"Udah gak usah, ambil aja buat lo." Lagi-lagi Riska tersenyum sambil menyodorkan minumannya dengan jantung deg-degan.

Rendy menatapnya sambil tersenyum begitu manis. "Thanks, sekali lagi ya. Nama lo siapa?"

Mampus gue, mampus. Doi pake senyum segala sih.

"Ri-riska." Riska merutuki dirinya. Kenapa harus gugup coba.

"Nama lo Ririska?" Tanya Rendy heran.

"Ih, bukan. Nama gue Riska."

Rendy manggut-manggut. Lalu pemuda itu meneguk minuman dari Riska.

"Kalo gitu, salken. Gue Rendy—eh?" Rendy mengernyit saat tiba-tiba cewek itu sudah menyelonong lari begitu saja.

Di kelas, Riska mencoba mengatur deru nafasnya.

Alasan ia lari tadi karena tidak tahan melihat cogan sekolah minum sambil keringatan gitu.

Ada sensasi tersendiri.

Ya Allah, perkenankanlah Riska jadi jodohnya Rendy.

Aamiin!

[tbc gaes]

a/n:
lagi unmood nulis, tapi pengen update cerita :)

so, double update for today^^

2019/06/12
[03.42 p.m]
keel-kun,

WORK PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang