empat

44 26 27
                                    

add this story to your library dulu, dong^^

∆∆∆

bagian empat: ketemuan

"Ternyata lo partner gue yang dibilang Kak Tesa." Dandy menatap cewek yang duduk di depannya. Saat ini ia sedang berada di kantin.

Tadi sehabis pulang sekolah, Tesa, senior Osis-nya menyuruh Dandy untuk menemui partner kerjanya buat bazar di kantin. Tapi siapa sangka kalau orang yang dimaksud adalah cewek yang diberinya, ralat, pinjamkan payung semalam.

Kebetulan sekali.

Riska menyengir. "Iya, hehe. Kebetulan banget ya."

Dandy bergumam sambil mengaduk es teh-nya. "Kita belum kenalan." Ucapnya yang membuat Riska menoleh.

"Ah, iya. Kenalan kuy! Lo duluan deh."

Dandy berdeham. "Nama gue Dandy. Kelas gue yang tadi, 10 IPA 1."

Riska manggut-manggut. "Kali ini gue. Kenalin, gue Riska. Anak jurnalistik yang hobi nulis sama selfie. Gue suka hujan, cappucino latte sama beef burger."

Dandy mendengus. Detail sekali.

"Kelas berapa?"

"Dua belas. 12 IPA 3." Jawab Riska membuat Dandy tersedak. "Eh, lo kakel?"

"Iya."

"Duh, gue dari kemaren manggil lo kek gini. Sorry, Kak." Dandy menggaruk tengkuknya, membuat Riska terkekeh.

Lucu.

"Santai aja kali."

"Gak enak nih gue jadinya. Maafin gue, Kak. Di sekolah kita 'kan peraturannya senior harus dihormati seperti gu--"

"Astaga, Dandy! Lo gemesin banget ih kalo rewel gitu." Riska menjerit tertahan. "Gue bilang gak pa-pa juga."

Dandy berdecak. "Gak lucu. Yaudah salam kenal, Kak." Pemuda itu menjulurkan tangannya.

Riska tersenyum, menyambut uluran tangan Dandy. "Salken juga, Dandy. Btw, jangan panggil gue pake embel-embel gitu, deh. Lebih enakan kayak sebelumnya."

Dandy menyudahi jabatan tangan mereka. "Iya."

"Iya apa?"

"Iya, Riska."

"..."

[tbc gaes]

a/n:
si Riska speechless :)

2019/06/12
[07.44 a.m]
keel-kun

WORK PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang