~ Ceramah Akbar ~

5.2K 230 1
                                    

Bersabarlah. Allah akan memberikan yang terbaik untukmu
~Cinta Seorang Ustadz 2~

"Mas. Apakah, Kita tidak jadi  liburan ke Pesantren?" Tanya Maria dan menaruh nampan berisi kopi hitam di meja Suaminya

"Kamu kan tau sendiri, mar. Mas, lagi banyak pekerjaan" ujar Adnan dan menghela nafas kecil. Untuk kesekian kalinya Sang istri bertanya hal yang sama

"Emangnya, mas tidak rindu  sama suasana pesantren? Lagian mas bisa mengerjakan dokumen disana?" Tanya Maria dan mengelus punggung tangan suaminya yang setia diatas keyboard komputer

"Ini beda lagi, Mar. Kadang mas juga harus meeting. Jadi, maaf kalau mas tidak bisa aja kamu ke pesantren liburan ini" ujar Adnan dan menyesap kopi buatan Maria

"Kalau begitu. Boleh tidak Maria main kerumah Bunda?" Tanya Maria ragu karena jika meninggalkan rumah sendiri. Bagaimana dengan suaminya? Karena sang ibunda selalu memintanya untuk tinggal lebih lama. Apalagi ini weekend

Adnan menghela nafas kecil "kalau itu, aku pikirkan nanti" ujar Adnan membuat maria cemberut. Padahal ia amat sangat bosan dirumah. Apalagi Sang suami sering pulang malam karena pekerjaan

"Yaudah. Maria ke Kamar dulu, mas" ujar Maria pamit kepada suaminya dan berjalan keluar dari Ruang kerja suami tercinta

Maria menghela nafas kecil dan menatap ponselnya bimbang "mau ngapain yah?" Tanya Maria teruntuk dirinya sendiri dan membuka Ponselnya dan menekan tombol aplikasi Hijau bergambar pesan

Ia melihat banyak Story' dan pesan dari Teman dan Keluarganya. Satu-satu ia buka dan baca pesan. Dan satu pesan yang membuatnya tertarik

Amira Juliana
Ceramah Akbar Ceramah Ustadz AD. Di Jln, Perum Indah 03. Di masjid Al-Muhajirin. Dilaksanakan:
Pukul: 12.00 - sampai selesai
Tanggal: 12-06-XXXX

Lumayan dekat nih? Batin Maria dan tersenyum kecil. Dan menyiapkan segala cara agar dapat menghadiri ceramah Akbar tersebut

Maria menghela nafas kecil. Apakah ia diperbolehkan untuk menghadiri Ceramah Ustadz AD? Bukankah Istri harus menemani sang Suami? Kini Maria dilanda rasa Bimbang dan bingung? Apakah ia harus ikut dan lalai mengerjakan tugasnya sebagai istri yang baik. Atau ia memilih menemani Sang suami dan rela tak menghadiri acara Ceramah Akbar tersebut, padahal dengan Adanya ceramah seperti ini Insyaallah Maria bisa lebih memahami sunnah

"Mar" tepukan dan panggilan seseorang Membuat Maria terkejut dan hampir saja ponselnya terjatuh dari tangannya. Siapa lagi kalau bukan ulah Suaminya

"Astagfirullah, mas. Salam dulu kek, biar Maria ngga kaget" ujar Maria dan mengelus dadanya yang berdebar efek keterkejutannya

"Udah, kok. Tapi, kamunya Ngga nyaut-nyaut" ujar Adnan dan duduk disamping Maria. "Lagi ada apa,sih? Kok mas panggil dari tadi tidak denger? Padahal udah dipanggil berkali-kali" Tanya Adnan dan melirik ponsel Maria

"Oh,itu. Maria dapet What'sapp dari temen. Ada ceramah Akbar, Ustadz AD. Di Jln. Perum indah. Maria pingin ikut, mas?" Tanya Maria dan menampilkan senyum terbaiknya

"Kamu kan tau mas lagi sibuk? Kamu boleh kok kerumah, bunda. Tapi,jangan pergi ke Ceramah akbar tanpa, mas" ujar Adnan membuat Maria senang sekaligus sedih. Huh overprotektif batin Maria dan melirik sang suaminya yang menatap ponselnya lama dan tersenyum kecil

"Emang kenapa Maria tidak boleh ke ceramah Akbar, mas? Disana kan deket" ujar Maria dan menatap Adnan protes

"Mas ngga mau kamu kenapa-kenapa. Mending kamu kerumah, bunda. Lebih aman kalau mas tinggal kerja" ujar Adnan membuat Maria mau tak mau mengangguk meng'iya'kan

"Yaudah. Kamu harus tidur. Mas, tidak mau kamu telat Bagun dan lupa Sholat subuh" ujar Adnan membuat Maria cemberut. Karena apa yang dikatakan suaminya benar.

"Ih, mas Adnan?!!!" Regek Maria dan menatap Adnan kesal tapi dia hanya bisa diam tak bisa melawan. Toh ucapannya sepenuhnya benar.

Adnan terkekeh kecil melihat Tingkah laku Istrinya yang membuatnya makin Sayang "jangan Cemberut gitu. Nanti jelek ,loh? Marianya Adnan tidak pernah ngambek seperti ini" ujar Adnan dan memeluk Maria sayang

"Yayaya. Nih Marianya mas Adnan" ujar Maria dan tersenyum manis kepada Adnan. Seakan lupa dengan kejadian sebelumnya.





----------
__________
_____________

Alhamdulillah, selesai juga part ini.

Kalian tau? Kalau Aku itu nulis past ini Susah banget. Soalnya saat nulis ditenggah-tengah Part ini. Tiba-tiba otak Author Blank. Dan ide untuk nerusin hingga part nya 600 harus aku tunda dulu.

Soalnya ngarang cerita ini ngga semudah itu Ferguson. Harus ada ide dan segala macam

Asalnya mau marah dan ngga mau nerusin Part ini. Tapi aku keinget kalian (Para pembaca Setia Cinta Seorang Ustadz 2 )

Jadi aku ngga tega mau aku tinggalin terus. Kasihan kan kalian harus menunggu tanpa kepastian.

Yang pasti do'akan aku biar cepet Up nya. Dan kalian bisa sepuasnya Merindu sama Maria dan Ustadz Adnan.

Oh iya?! Kalau kalian merasa Rumah tangga Maria dan Adnan aneh sekaligus Gj.

Mohon dimaklumi, yah. Aku masih pelajar, loooo. Cerita tentang rumah tangga banyak yang aku tanya Di Mbah Google, Tante aku, Ibu aku, Temen aku, Dan Tanya adik aku. Padahal adik aku juga sama Pelajar. Entahlah, aku rasa aku harus tanya gitu sama dia (•3•). Huehehe

Yaudah. Sampai ketemu di Part Selanjutnya. Selamat Menikmati.

H E P P Y R E A D I N G

Jangan lupa Komen, dan Vote yah.

Kalau ada Typo atau segala macam. Boleh bilang dan Komen sama Aku. Aku ngga bakalan Gigit kok😀

Salam dari aku.


_Thabitha💐

Cinta Seorang Ustadz 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang