D&S [7]

29 4 2
                                    

Chapter 7!

"Kehidupan terus berjalan, maka dari itu kita tidak bisa terus diam"

*******

Yolanda mengibaskan rambutnya ketika melihat Galang muncul dimuka kantin.

"Saatnya gue beraksi! Ngedeketin cowok yang satu ini sedikit susah, tapi nggak ada yang terlalu susah untuk seorang Yolanda!"
Setelah berujar begitu Yolanda bergegas pergi meninggalkan Resya dan Beby berdua lagi.

"Hai!"
Yolanda berhasil menghentikan langkah Galang sekali lagi dengan berdiri dihadapan pia itu untuk menghalangi jalannya.

Galang berdiam diri menatap gadis dihadapannya dengan intens, mau apalagi gadis ini.

"Gue belom tahu nama lo!"
Seru Yolanda dengan lantang, tak peduli semua mata yang sudah menatap kearahnya.

Galang menghela nafas berupaya mengontrol dirinya agar tidak terlalu cepar tersulut emosi.
"Gue Galang, sekarang minggir!"
Galang kembali menyingkirikan Yolanda dari hadapannya, dengan cara yang sama seperti pertemuan sebelumnya.

Tapi Yolanda lebih berani lagu untuk menahan Galang dengan cara menahan lengan pria itu lalu kembali berdiri dihadapan Galang.

Galang menatap lengannya yang tengah dicekal oleh gadis astral dihadapannya, tak habis pikir dengan kelakuan wanita semacam ini.

"Berhubung gue udah tahu nama lo, sekarang gue minta nomor lo!"
Yolanda sepertinya tidak bisa terlalu bersabar untuk segera mendapatkan Galang.

"Lepasin tangan gue"
Suruh Galang dengan dingin.

"Nggak akan sebelum lo kasih nomor lo!"
Seru Yolanda teguh dengan apa yang ia ucapkan.

"Gue nggak minat untuk kasih nomor gue, sekarang lepasin!"
Ucapan Galang kali ini terdengar lebih tajam dari sebelumnya.

"Gue udah--"
Ucapan Yolanda terputus terganti dengan pekikan tertahan darinya saat Galang menghempaskan lengannya dengan kasar agar cekalan Yolanda terlepas dari tangannya.

"Minggir!"
Sentak Galang tajam sambil mendorong tubuh Yolanda agar musnah dari hadapannya.

Semua orang hening menyaksikan kejadian tersebut, anak-anak seangkatan Yolanda, juga kakak kelasnya sudah hafal bagaimana tingkah gadis itu, tapi mereka tertegun ketika Yolanda mendapatkan penolakan dari pria terlampau tampan bernama Galang  yang merupakan junior Galang.

Selama ini Yolanda sering bergonta-ganti pasangan pria berwajah diatas rata-rata, well Yolanda memang cantik, semua orang juga tahu.

Tapi mungkin bagi orang berwajah sekelas Galang, tipe gadis mereka adalah gadis-gadis berwajah lebih diatas wajah Yolanda.

Sementara Yolanda menahan nafasnya untuk bisa menahan malu sebab diperlakukan seperti itu oleh Galang.

Tapi tidak masalah, sekali lagi Yolanda sudah terobsesi pada Galang.

******

Jam pelajaran saat ini kosong, hingga kelas Tasya terdengar sedikit ramai.

"Tasya! Jadwal lo piket hari ini"
Suara Fani terdengar ditelinga Tasya, Fani memang kebagian mengurus jadwal piket, maklum ia seksi kebersihan.

Tasya menolehkan kepalanya.
"Aku udah bersihin kelas tadi pagi"
Ucap Tasya jujur.

"Kok masih kotor?"
Tanya Fani.

"Kan aku bersihinnya pagi, sekarang udah masuk jam pelajaran ketiga, jadi mungkin kotor lagi"
Jawab Tasya seadanya.

"Lo nggak bohong--"

Dua & SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang