D&S [13]

36 3 4
                                    

Chapter 13!

'Your world, my world, is clearly different. do you want the same thing between us? Join me, we make our world.'

**********

Tasya melangkahkan kakinya menuju parkiran sekolah, sekolah sudah sangat sepi dan mungkin hanya tinggal beberapa siswa saja yang berkepentingan untuk memperpanjang waktunya disekolah.

Tasya memang sengaja memilih untuk keluar paling akhir dari semua siswa, ia tidak ingin keluar kelas saat suasana ramai, kembali lagi pada alasan pertama, Tasya tidak mau orang-orang menatapnya dengan bermacam-macam tatapan dan bisikan-bisikan yang mungkin saja tidak benar dan hanya dituduhkan padanya.

Tasya agak mempercepat langkahnya, pasalnya ia memang terlalu lama menunggu dikelas tadi, sebab Tasya benar-benar ingin menunggu sekolah sepi.

'Brughhh!!!'

"Aw!!"
Tasya meringis saat pantatnya membentur lantai dengan cukup keras karena bertabrakan dengan seseorang.

Tasya yang mendengar seseorang juga meringis membuka matanya yang sempat terpejam karena menahan sakit, sambil membenarkan kacamata lamanya.

Tasya bisa melihat seorang pria tengah bernasib sama seperti dirinya, yaitu terduduk dilantai dengan wajah meringis menahan sakit.

Pria itu sempat menatap Tasya selama beberapa saat, sebelum akhirnya memutuskan berdiri dan mengulurkan tangannya pada Tasya.

Tasya yang sempat bingung, namun akhirnya mengerti menerima uluran tangan yang memang sengaja diulurkan untuk membantu Tasya berdiri.

"Maaf ya dek, kakak nggak sengaja"
Pria itu tersenyum pada Tasya dan tampaklah lesung pipit dibagian pipi kirinya.

Tasya yang memaklumi hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum sedikit kaku.
"Nggak papa kak"
Tasya sudah akan beranjak pergi namun pria yang tadi menahannya malah mencegahnya dengan bersuara.

"Tunggu dulu"
Sergah pria itu pada Tasya, membuat pergerakan Tasya terhenti.

"Ada apa ya kak?"
Tanya Tasya sedikit mengernyitkan keningnya.

Pria tadi mengamati Tasya agak lama membuat Tasya tidak nyaman.

"Lo... Bukannya Cewek yang dibully Yolanda dikantin?"
Ujar pria tersebut.

Tasya yang sedikit kaget dengan ucapan dan pertanyaan pria tersebut hanya diam tidak tahu harus bagaimana.

"Nggak usah tersinggung maaf, gue cuman mastiin aja tadi, dan ternyata itu memang lo!"

Tasya tersenyum lagi sedikit sambil menganggukan kepalanya.
"Nggak papa kak"

Pria itu tersenyum lagi sambil menatap Tasya.
"Gue Andra, kelas 11 IPA 2"
"Lo siapa?"
Pria yang ternyata bernama Andra itu menjulurkan tangannya kearah Tasya.

Tasya meski sedikit ragu menjabat uluran tangan tersebut.
"Tasya kak"

Andra tersenyum diantara perkenalan mereka.
"Cantik"
Ucap Andra membuat Tasya sedikit terkejut dengan ucapan pria tersebut.

"Lo kenapa belum pulang? Ini udah lebih setengah jam dari bel pulang"

Tasya sedikit terbelalak mendengar ucapan Andra, apa yang harus ia jawab? Massa iya Tasya harus menjawab bahwa ia sengaja memilih pulang paling akhir untuk menghindari orang-orang? Yang benar saja!

"A-anu kak, tadi itu..."
Tasya sediki menjeda kalimatnya untuk memikirkan jawaban apa yang pas.

Sementara Andra tengah menatap Tasya dengan mengangkat satu alisnya sebelah sambil menahan senyumannya karena tingkah gadis dihadapannya begitu lucu.

Dua & SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang