D&S [10]

43 3 7
                                    

-Chapter 10-

'Aku terlambat menyadarinya tapi maafkan aku, aku sudah terlalu jauh'

******

Ghina baru sampai dikelas dan ia sedikit bingung juga heran saat tak menemukan Tasya ditempat duduknya seperti biasa.

Ghina berusaha memikirkan suatu kemungkinan namun tidak ia temukan, sebab Tasya tidak mungkin pergi keluar kelas sendirian.

"Ghina!"
Ghina menolehkan kepalanya ketika seseorang memanggilnya.

Kevin baru saja nongol diantara pintu dengan nafas yang terengah-engah.

"Lo pasti lagi cari Tasya kan?!"
Ghina mengerutkan keningnya sedikit saat mendengar pertanyaan Galang, namun ia memilih untuk menganggukan kepalanya.

"Ikut gue ayok!"
Kevin menarik lengan Ghina, namun Ghina tak segera menuruti, ia ingin tahu dulu ada apa sebenarnya.

"Kenapa lo nggak mau ikut? Sebenernya gue kesini lagi cari Galang! Tapi malah ketemu lo! Nggak papa! Lo temennya Tasya kan?"
Kevin mengucapkan kalimatnya dengan cepat seakan ia tahu, bahwa ia tidak mempunyai banyak waktu.

"Emangnya Tasya kemana?"
Tanya Ghina masih heran.

"Dia di kantin! Kak Yolanda sama gengnya lagi bully dia!"
Ghina melotot mendengar ucapan Kevin.

"Kok bisa Tasya dikantin? Dia--"

"Nanti aja lo tanya nya! Lo harus tolongin dia!"
Ghina menganggukan kepalanya dengan cepat menyetujui ajakan Kevin.

Baru sampai didepan pintu kelas, tubuh Ghina dan Kevin hampir jatuh kelantai sebab bertabrakan dengan tubuh seseorang.

Kevin dan Ghina mendongak untuk melihat sejenak siapa orang itu, tapi good! Ini dia orang yang menjadi tujuan utama pencarian Kevin.

"Galang! Untung gue ketemu sama lo!"
Galang hanya menatap intens Kevin tidak berniat memperdulikan ucapan pria itu.

"Lo harus bantuin Tasya! Dia lagi di bully sama gengnya kak Yolanda gara-gara kak Yolanda nggak terima kalau Tasya sering kelihatan deket sama lo! Gila si pemikiran cewek jaman sekarang, nggak sesimple pemikiran emak gue kalau cowok nggak cuman satu! E-ehh Galang! Tungguin kita!!"
Kevin berteriak saat Galang langsung melenggang dari hadapan dirinya dan Ghina dengan cepat.

Kevin menggelengkan kepalanya pelan sementara Ghina menatap Kevin dengan geram.
"Lo ngapain malah geleng-geleng nggak jelas?! Ayo kita ke kantin!!"
Ghina menarik lengan Kevin dengan cepat menarik tubuh pria itu agar mengikuti gerak cepatnya menuju kekantin.

*******

Galang berjalan dengan cepat sambil membawa buku paduan belajar seni yang baru saja ia pinjam dari perpustakaan, ia belum sempat menyimpan buku yang baru saja ia pinjam untuk ia pinjamkan juga pada Vera, sebab di perpustakaan Vera tidak ada materi seni yang gadis itu cari, sebab materi yang Vera pilih memanh materi untuk kelas SMA.

Tapi itu tidak penting yang terpenting adalah Tasya! Galang sampai harus memejamkan matanya untuk meredakan kekesalannya saat mendengar bahwa Tasya dibully oleh gadis bernama Yolanda!

Kenapa banyak sekali wanita-wanita aneh disekolah ini!

Saat sampai dimuka kantin, Galang tercengang saat ia melihat gadis bernama Yolanda itu tengah mencengkram pipi Tasya hingga Tasya menangis.

Galang mengepalkan tangannya kuat-kuat merasakan emosi yang sama ketika dulu ia melihat Vera diganggu oleh beberapa teman laki-laki seusia gadis itu.

Karena terlampau jengkel dengan keadaan, Galang melemparkan buku paduan seni yang baru saja ia pinjam kearah meja untuk sesegera mungkin menghentikan perbuatan gadis bernama Yolanda itu.

Dua & SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang