D&S [17]

24 2 0
                                    

Chapter 17!

***********

Tasya segera berjalan mengikuti Galang dibelakang untuk sampai didepan gerbang Tasya, tempat Galang memarkirkan motornya.

Tapi tiba-tiba Galang berhenti melangkah hingga berakhir dengan dahi Tasya membentur punggung pria itu.

"Aishhh!!"
Tasya meringis pelan sambil mengusap dahinya setelahnya membenarkan kacamatanya.

Galang yang sedikit terkejut karena ternyata Tasya malah menabrak punggungnya pun segera berbalik.
"Sakit?"
Tanya Galang pada akhirnya.

"Hah? E-enggak"
Jawab Tasya seadanya.

"Kamu kenapa berhenti mendadak?"
Tanya Tasya kemudian.

"Lo nggak jalan disamping gue"
Ujar Galang.

Tasya mengerutkan dahinya bingung.
"Emang kenapa kalau aku nggak jalan disamping kamu?"
Tanya Tasya dengan lugunya.

Galang menghela nafasnya pelan.
"Sini"
Galang menarik pergelangan Tasya lalu memposisikan gadis itu disampingnya.

Tasya yang bingung hanya menurut saja, lalu setelahnya Tasya tersadar sesuatu.
"Ehm Galang"
Panggil Tasya.

Galang menatap kearah Tasya.
"Kenapa?"

"Kita nggak papa berangkat bareng ke sekolah?"
Tanya Tasya lagi dengan suara pelannya.

Galang hanya mengerutkan keningnya sebagai respon.

"M-maksudnya, nanti orang-orang pasti lihatin kita"
Merasa sepertinya Galang belum sepenuhnya mengerti Tasya memutuskan untuk kembali berbicara.

"Nanti kalau orang-orang tahu kita pacaran?"
Tasya menatap Galang dengan tatapan yang ia sendiri sulit untuk mengetahui tatapan jenis apa yang sedang ia gunakan.

"Lo takut?"
Galang akhirnya membuka suaranya.

Tasya membelalakan matanya, lalu dengan segera ia menggeleng.
"B-bukan gitu, kamu nggak papa kalau orang-orang tahu kita pacaran?"

"Nggak papa"
Jawab Galang dengan singkatnya.

"Kenapa lo tanya gitu?"

"Hah? E-enggak, aku cuman takut kamu nggak nyaman aja kalau nanti orang-orang tahu aku pacar kamu"

"Apa maksud lo gue nggak nyaman?"
Tasya memejamkan matanya perlahan, Galang tak mudah untuk ia ajak menyelesaikan pembicaraan jika pria itu merasa Tasya belum mengatakan sepenuhnya.

"Enggak usah diterusin, kita berangkat aja ya?"
Tasya berusaha tak ingin memperpanjangnya lagi jika sudah seperti ini.

Galang sempat terdiam sebentar, lalu kemudian memilih menganggukan kepalanya untuk menyetujui ucapan Tasya.
"Oke"

*******

Jantung Tasya berdegup kencang saat dirinya dan Galang sudah sampai diparkiran sekolah, Tasya berusaha meyakinkan diri bahwa tidak papa, tapi perasaannya merasakan hal yang lain.

"Lo nggak nyaman?"
Pertanyaan Galang membuyarkan kegelisahan Tasya, Tasya menggeleng kaku sebagai respon.

Tasya sudah merasakan tatapan orang-orang diparkiran sudah tertuju pada Galang dan Tasya.

Lalu tiba-tiba Tasya merasakan tangannya digenggam oleh seseorang, sontak Tasya mendongakan wajahnya untuk menatap Galang sebentar lalu memandang kearah tangannya.

"Nggak usah peduliin mereka"
Ujar Galang pelan.

Tasya menganggukan kepalanya perlahan berusaha meyakinkan dirinya.

Dua & SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang