Keesokkannya, Ica benar-benar datang ke rumah Johnny untuk bermain bersama Haechan.
Saat ini Ica sedang menemani Haechan bermain dengan mainannya. Di rumah hanya ada Ica dan Haechan karena Johnny ada pekerjaan setengah hari di kantor jadi ia baru bisa pulang jam 12 siang.
"Haechan, kamu udah sarapan belum?"
"Udah kak, tadi Haechan sarapan pakai roti bakar dibuatin papah enak banget" Haechan memang selalu antusias bila menjawab pertanyaan seseorang.
"Wah, sekarang kak Ica mau bikin pudding mau ikut?"
"Mau! Ayo kak, Haechan yang pilih rasanya ya"
"Iya, yaudah yuk kita ke dapur" Ica menggandeng tangan Haechan dan anak itu berjalan mendahului untuk pergi ke dapur.
Di dapur, Ica telah mendudukan Haechan di atas meja makan lalu Ica akan membuat adonan pudding di samping Haechan.
"Haechan mau rasa vanila kak"
"Ok, kita bikin rasa vanila ya"
"Yey!" Haechan mengangkat kedua tangannya ke udara sambil tersenyum lebar.
"Haechan kalau hari libur ngapain aja?"
"Haechan biasanya jalan-jalan sama papah"
"Oh ya? Papah suka ngajak kamu kemana?"
"Ke tempat yang banyak perosotannya kak, disana banyak temen Haechan. Nanti sore kita kesana yuk!"
"Ayo boleh" balas Ica sembari mengangguk pelan.
"Haechan cobain deh" kata Ica sembari menyodorkan mangkuk berisi adonan pudding.
Haechan memasukkan telunjuknya ke mangkuk lalu mencoleknya tapi sebelum itu Ica colek duluan hidungnya Haechan pakai adonan puding ini. Lalu Haechan tertawa.
"Kak Ica, gak mau sini gantian ah!"
"Gak semudah itu"
Haechan terus memajukan badannya untuk menggapai Ica saat itu Haechan hampir terjatuh tapi buru-buru Ica memeluknya lalu memundurkan posisi duduknya.
Ica melepaskan pelukannya dan dengan segera Haechan mengoleskan adonan puding yang telah ia colek tadi di pipi kanan Ica.
"Yey satu sama ahaha" Haechan tertawa senang lalu Ica mencubit hidung milik Haechan dengan gemasnya.
"Kamu curang ya, masa aku yang nyamperin kamu"
"Ahahaha" Haechan kembali ketawa sambil menepuk tangannya dengan segera Ica menggelitik perutnya dan hal itu sukses membuat Haechan tertawa sangat keras.
Dirasa tawa Haechan sudah cukup Ica menghentikan tindakannya dan Haechan benar-benar kelelahan tertawa sampai dia memegangi perutnya.
"Kak, Haechan capek ketawa"
"Sama aku juga, kita main lagi yuk sambil nunggu puddingnya jadi"
"Ayok!!" Kalian semua harus tau, saking semangatnya Haechan hampir mau melompat dari meja makan yang tinggi itu untuk turun.
Astaga anak itu sudah dua kali membuat jantung Ica berdebar kencang, saat itu Ica kembali memeluk Haechan sedangkan Haechan hanya tertawa.
"Haechan, hati-hati dong"
Lawan bicaranya itu membalas dengan kekehan, kemudian Ica segera menggendong Haechan menuju ruang TV untuk kembali bermain.
"Haechan mau ngegambar" kata Haechan.
"Pakai buku gambar yang waktu itu kita beli ya?"
"Hehe iya, kak liat deh Haechan gambar apa"
"Apa itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way | Johnny ✓
RomanceIni adalah sebuah cerita tentang Johnny dan wanita yang mampu menjadi ratu untuk bertahta di hatinya. ©atmosmine; 2019