17

6.7K 720 45
                                    

Keesokkan paginya, Ica, Johnny dan juga Haechan akan menonton bioskop sesuai yang di rencanakan Johnny kemarin.

Haechan sangat bersemangat saat diberitahu bahwa ia akan menonton Toy Story bersama Ica, anak itu sangat bersemangat hingga ia bangun lebih awal dari biasanya.

Ia bersiap-siap lebih cepat di bantu dengan Gyuri sedangkan Johnny baru saja bangun tidur.

"Mamah, Haechan pake topi gak ya?" ujar Haechan sambil memegang topi berwarna putih kesukaannya.

"Gak usah sayang, kamu kan gak akan main di luar"

"Yaudah deh" kemudian Haechan menaruh topinya di kasur.

Sesaat kemudian, "mamah, baju Haechan rapihin"

Lalu, "mamah, kaos kaki Haechan yang gambar beruang mana?"

"Ada di lemari, sini mamah cariin" Gyuri datang lalu membantu anaknya itu mencari kaos kaki yang dimaksud.

"Nih ada" lalu dengan segera Haechan memakainya.

"Mamah, Haechan pake sepatu yang warna putih ya?

"Iya, sini mamah pakein"

"Mah, papah udah siap belum?" kata Haechan yang kini sedang menuruni anak tangga untuk pergi ke meja makan.

"Papah kamu aja baru mau mandi, kita sarapan dulu yuk"

"Ah, papah lama banget kan Haechan mau buru-buru nonton" kata Haechan sambil cemberut.

"Tunggu sebentar, sambil nunggu papah kamu makan dulu ya" Haechan hanya mengangguk lalu ia duduk di meja makan dan disuapi sarapannya tersebut oleh Gyuri.

"Udah rapih aja nih anak papah" Johnny datang sambil membenarkan lipatan kausnya.

"Aa ama ange ih" Haechan berbicara dengan mulut penuh nasi.

"Eh, apa kata mamah 'jangan makan sambil ngomong'." Haechan senyum lalu lanjut mengunyah makanannya.

"Papah, lama banget sih!" ulang Haechan.

"Baru jam 10 sayang, filmnya kan mulai jam 1"

"Tapi Haechan pengen buru-buru nyampe di sana"

"Haha, kamu ini ya" Johnny mengusap rambut anaknya itu.

"Dia semalam tidur kan?" tanya Johnny pada Gyuri yang tengah menyuapi Haechan.

"Tidur kok, cuma tadi pagi dia bangun jam 6 jadi aku suruh tidur lagi"

"Tidur?"

"Iya, cuma aku gak yakin kayaknya dia cuma guling-guling doang" Johnny hanya balas dengan anggukkan.

Setelah jam 12, Johnny dan Haechan berangkat menuju rumah Ica. Di sana Ica juga sudah menunggu kedatangan kedua orang tersebut.

"Kak Ica!" kata Haechan riang sambil memunculkan kepalanya di antara kursi depan.

"Hai, Haechan! Ganteng banget sih kamu"

"Hehehe, makasih" kata Haechan, lucu.

"Papahnya juga gitu" Ica bilang gitu namun pelan, biarpun pelan Johnny masih bisa mendengarnya.

"Apa?" kata Johnny terkejut sambil menatap Ica.

"Tidak ada, ayo jalan nanti macet" Ica mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kita mau nonton apa Haechan?" tanya Ica kepada anak itu.

"Toy story!" balas anak itu sambil mengangkat kedua tangannya.

"Sekarang, Haechan duduk yang benar pake seatbelt-nya ya"

"Ok, kak!" Haechan membenarkan posisi duduknya lalu tangannya meraih seatbelt untuk di pasang.

Johnny masih dalam keadaan terkejut akan perkataan Ica tadi, pria itu yakin betul Ica mengucapkannya karena itu terdengar jelas di samping telinganya.

'Papahnya juga gitu'

Maksudnya, Johnny juga ganteng. Baiklah, Johnny mencoba untuk tetap tenang meskipun jantungnya kini berdegup kencang.

Setelah sampai di bioskop, Johnny pergi menukarkan tiketnya sedangkan Ica membeli popcorn dan juga minuman bersama Haechan.

Mereka membeli popcorn ukuran besar untuk mereka bertiga, minuman bersoda untuk Ica dan Johnny serta air mineral untuk Haechan.

Mereka duduk di depan gedung teaternya sambil memakan popcorn, Haechan ada di pangkuan Ica karena keadaan bioskop di sini sangat ramai mengingat ini adalah  weekend.

Haechan terus mengambil popcorn yang ada di tangan Johnny sambil mengayunkan kakinya, sesekali anak itu menyuapi popcorn kepada Ica dan juga Johnny secara bergantian.

"Lama sekali, padahal sebentar lagi jadwalnya mulai" keluh Johnny.

Tidak lama pintu teater di buka, Ica tersenyum menatap Johnny. "Lihatlah, sudah di buka. Ayo"

Mereka masuk teater dan mencari tempat duduk, entah Johnny ini sengaja atau tidak. Dia memilih bangku di urutan A-1 sampai A-3. Ica posisinya ada di pojok dan Haechan ada ditengah-tengah mereka.

Tidak ada perbincangan yang terjadi, hanya tawaan dan juga gumaman yang keluar dari mulut Haechan maupun Ica sedangkan Johnny sesekali memperhatikan Ica yang sedang menonton.

Johnny ini sebenarnya hanya terfokus pada Ica bukan filmnya.

Selesainya mereka pergi untuk makan siang bersama di food court. Mereka memilih duduk di balkon sehingga mereka bisa menghirup udara luar yang kini nampak mendung.

Inilah yang Ica sukai, langit mendung dan juga terpaan angin yang tidak besar dan tidak juga kecil hanya terpaan angin lembut yang mampu membuat anak rambut bergerak.

"Kak Ica, suapin!" kata Haechan yang sudah memakan daging ayam terlebih dahulu.

Tangan Ica bergerak untuk menyendokkan nasi ke mulut Haechan yang kini terbuka lebar. Johnny melihatnya dengan tersenyum sambil mengunyah.

"Cantik" pelan tapi kata yang keluar dari mulut Johnny itu sukses membuat Ica menoleh kepadanya.

"Apa?" lalu Johnny menggeleng cepat dan segera mengalihkan pandanannya ke piring dihadapannya.

Ica gemas karena Johnny bersikap seakan ia sedang salah tingkah. Jahil, Ica terus menerus menatap Johnny selagi makan.

Johnny yang sadar dirinya diperhatikan sambil tersenyum oleh perempuan dihadapannya ini semakin salah tingkah saja hingga membuat Ica ingin tertawa.

"Kenapa kamu memperhatikan saya seperti itu?" dengan berani Johnny bertanya.

Ica menggeleng, "tidak ada"

Iya, memang Ica hanya ingin menjahili Johnny.

Setelah kenyang, mereka pergi berbelanja mainan dan baju sebelum mereka benar-benar akan meninggalkan mall tersebut.

Di depan toko baju, Ica melihat seseorang yang mulai tidak asing lagi meskipun orang itu kini membelakangi mereka.

Tidak hanya Ica yang sadar tapi Johnny juga sadar siapa orang yang sedang berjalan membelakangi mereka ini.

"Gyuri" panggil Johnny dengan nada memastikan.

Si empunya nama menoleh begitu juga orang yang sedang bersamanya saat itu. Gyuri nampak terkejut melihat siapa yang ia temui di mall.

"John?" Gyuri melirik ke seseorang yang bersamanya.

Doyoung, cowok itu bersamanya sedang menggenggam tangan Gyuri. Doyoung juga ikut terkejut melihat Johnny lalu melirik Ica sekilas dan kemudian menatap Gyuri.

"Mamah, sama siapa?" tanya Haechan yang berada di gandengan Ica.




-to be continue.

The Way | Johnny ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang