23

6.6K 617 4
                                    

28 DAYS LATER...

Hari ini adalah puncaknya, hari kebahagiaan milik Johnny dan juga Ica telah tiba.

Tepat di hari Jumat pagi yang cerah ini akad pernikahan mereka akan di laksanakan.

Di pihak laki-laki, kini tengah berlatih untuk mengucapkan akad nikah dengan baik di pandu oleh papah dari sang calon.

Calon pengantin pria sudah sedaritadi siap untuk berangkat menuju gedung pernikahan.

Johnny gugup bukan main, meskipun ia juga pernah melakukan ini sebelumnya tapi ia tetap merasa gugup.

Mengingat betapa sakral dan pentingnya akad nikah di ucapkan dengan suara yang lantang dan yakin di antara beberapa orang yang akan menjadi saksi pernikahannya.

"Jangan gugup, belajar dari pengalaman sebelumnya" kata papah.

"Baik, pah"

Johnny mencoba untuk tetap bersikap tenang dan menarik napas untuk menetralisir detak jantungnya.

"Papah yakin kamu bisa"

"Johnny juga yakin bisa" katanya.

Papah Johnny menepuk pundak anaknya itu dengan bangga, putranya kini telah menemukan tambatan hatinya kembali setelah sekian lama ia sakit hati akan masa lalunya.

Beruntung, putranya tersebut bisa menghadapinya dengan baik dan tidak mencampur uruskan masalahnya itu dengan orang tuanya.

Ada satu doa yang selalu papahnya doakan untuk putranya, semoga ini adalah kali terakhir Johnny mengucapkan akad pernikahan.

Setelah di rasa semua sudah siap, Johnny dan kedua orang tuanya beserta rombongan meninggalkan rumah untuk pergi ke gedung pernikahan.

Sementara di tempat sang wanita kini sedang duduk di depan meja rias dan rambutnya sibuk di hias oleh sang ahli tata rias.

Sang wanita pun tak kalah gugup, meskipun bukan dirinya yang mengucapkan akad namun ada saja rasa gugup yang terselip di benaknya.

Ica melihat dirinya di cermin, inci demi inci dirinya ia lihat baik-baik. Gaun pengantin, anting-anting, kalungpun sudah ia kenakan semuanya dan kini tubuhnya terlihat begitu berkilauan.

Hari ini ia akan menjadi milik Johnny sepenuhnya, pria yang dulu ia tidak suka sampai akhirnya bahu pertama Johnny jugalah yang ia sandari ketika dirinya merasa sedih.

Hari itu di saat ia sangat sedih oleh penghianatan, hari itu juga perasaannya terhadap Johnny mulai berubah.

"Apa sudah selesai?" mamah bertanya kepada sang perias.

"Baru saja saya selesaikan, pengantinnya kini sudah cantik" Ica tersenyum.

Perias itu kini pergi meninggalkan kamar dan tersisa Ica bersama mamahnya.

"Sebentar lagi kamu akan dipinang oleh pria pilihan papah, mamah harap kamu dan dirinya akan menjadi keluarga yang bahagia"

"Suka maupun duka pasti akan kamu rasakan dan itu adalah hal yang pasti akan terjadi di dalam sebuah pernikahan, kamu harus membangun komunikasi yang baik dengannya dan juga cobalah untuk selalu terbuka dengannya"

"Hargai dia, selalu dukung dia selama apapun itu yang terbaik, cobalah untuk selalu berdiri di sisinya bukan di belakangnya. Sekarang kamu adalah kekuatan dari hidupnya, jadilah kekuatan untuknya"

"Kewajibanmu kini adalah kepadanya" semua kata-kata yang mamah ucapkan kepada Ica tadi adalah nasihat untuknya.

Ica mendengarkannya dengan baik dan akan ia ingat selalu nasihat itu. Ica begitu emosional namun ia tidak bisa mengeluarkan air matanya.

"Ayo, sekarang kita berangkat" kata mamah sambil menuntun putrinya tersebut berjalan.

Yang pertama kali sampai di gedung pernikahan adalah sang mempelai pria. Rombongan langsung mengambil tempat, orang tuanya juga mengambil tempat serta sang mempelai pria duduk di kursi altar pernikahan.

Meja putih di hadapannya kini juga akan menjadi saksi dari pernikahannya.




[The Way]



Tepat pada jam yang telah di tentukan untuk mengucapkan akad nikah pun sudah selesai.

Beberapa detik yang lalu Johnny sudah mengucapkan akad nikah dan janji nikahnya dengan suara yang keras, lantang dan juga penuh keyakinan.

Sempat terdengar sunyi di dalam gedung saat Johnny berbicara, saat itu hanya ada suara Johnny dan juga gema dari suaranya sendiri mengelilingi setiap sudut dari gedung tersebut.

Namun setelahnya pada hadirin yang datang menyoraki pasangan baru tersebut dengan bahagia.

Johnny dan Ica kini mereka sudah resmi menikah.

Sang pengantin baru duduk di tempat mereka sambil menikmati acara selanjutnya dari agenda pernikahan mereka.

Gyuri dan Doyoung datang menghampiri mereka. Gyuri memeluk Ica dengan penuh harapan.

Harapan agar Ica bisa bersama Johnny sepanjang waktunya, harapan agar Ica bisa menjaga Haechan hingga tumbuh dewasa dan harapan agar Ica tidak menjadi Gyuri yang kedua.

"Aku percayakan Johnny sama kamu, aku juga percayakan Haechan sama kamu" kata Gyuri.

"Gyuri, terima kasih" Gyuri balas dengan anggukan.

Kini beralih menjadi Doyoung, sahabatnya itu kini tersenyum senang kepadanya.

"Resmi juga kan" kata Doyoung. Ica tertawa.

"Kapan nyusul?" tanya Ica.

"Doain ya, gue lagi kerja keras nih" balas Doyoung dengan suara pelan.

"Ok, semangat!" kata Ica sambil mengepalkan tangannya di hadapan Doyoung.

"Aku percayain Haechan sama Ica, kamu jangan pernah beda-bedain aku sama Ica di hadapan Haechan" jelas Gyuri kepada Johnny.

"Iya, aku janji"

"Kasih semua kasih sayang kamu sama Ica, semuanya ya?"

"Iya, kamu juga. Udah di ajak serius belum?" kata Johnny jahil sambil melirik ke arah Doyoung sekilas.

"John! Liat saja nanti"

"Baiklah, kita akan liat nanti"

Mereka kembali duduk, melihat ke arah Haechan yang berada di pangkuan mamah Johnny.

Anak itu memakai pakaian dengan nuansa sama seperti yang Johnny pakai, di hiasi dasi kupu-kupunya serta rambutnya yang di hias agak bergelombang.

Lucu sekali, ia bahkan di jadikan sasaran gemas para tamu yang datang.

"Udah dong liatin Haechannya, saya ada di sini" Ica tertawa.

"Nada itu, saya tidak bisa menirunya"

"Hanya saya saja yang bisa"

"Baiklah, saya sudah melihat kamu bukan?"

"Iya, teruslah seperti itu sampai acara berakhir"

"Apa, yang benar saja?"

"Benar, apa tidak bisa?"

"Bisa, tapi pasti semua orang akan memperhatikan kita"

"Kalau begitu, beri jeda sebentar. Melihat ke arah saya lalu tidak lalu setelah itu melihat ke arah saya lagi, bagaimana?"

Ica diam, "baiklah iya" katanya dan Johnny tersenyum menang.

Pria itu kini merasa lega setelah mengucapkan janjinya, senang sekali akhirnya wanita yang di kenalkan papahnya kepadanya tepat satu tahun sebelumnya kini resmi menjadi istrinya.




-to be continue.

The Way | Johnny ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang