Pagi ini Doyoung terlihat terburu-buru menuju ke kelasnya, bukan karena ia terlambat tapi karena ia ingin menemui Ica.
Sesampainya di kelas Doyoung sudah menemukan orang yang ia cari dan dengan segera menghampirinya.
"Heh Ica!" kata Doyoung sambil terengah-engah.
"Anjir, lari marathon lo dari rumah ke kampus?" kata Yeri yang duduk di sebelah Ica sambil menyesap lemon tea yang baru saja dibeli.
Melihat Yeri meminum sesuatu Doyoung merebutnya dan meneguknya hingga setengah gelas. Haus sekali sepertinya dia itu.
"Heh! Datang-datang ngerebut minum orang, malah tinggal setengah lagi" kesal Yeri.
"Sst! Diam dulu, gue mau ngomong sama Ica"
"Duduk Doy, kayak kesetanan aja lo santai aja" Doyoungpun segera menarik sembarang kursi dan duduk tepat di depan meja Ica.
"Pacar gue" Doyoung memulai pembicaraan.
"Hah? Pacar lo?" sahut Yeri.
"Heh, diam dulu kata gue" ujar Doyoung sambil menaruh telunjukknya di depan mulutnya.
"Si Gyuri? Kenapa?" kata Ica dengan santai.
"Hah? Gyuri? Woy apaan nih, kok gue gak tau apa-apa?" Yeri menyahut dan kelihatan tidak terima dia tidak tau apa-apa.
"Ya ampun yer, gue mau ngomong dulu bisa gak?" Doyoung menatap Yeri.
"Nanti dulu, jelasin apa maksudnya pacar lo Gyuri?" Kata Yeri pada Doyoung, " Gyuri yang itu bukan, ca?" Yeri kini mengubah pertanyaannya untuk Ica.
"Nanti lo juga tau, biarin si Doyoung cerita dulu"
"Ish! Buru lo cerita" perintah Yeri.
"Yer, masih pagi kok lo bikin gue emosi?" kata Doyoung sambil menatap Yeri malas.
"Ah, udahlah jadi nih ca" Doyoung mulai bercerita.
"Kemarin gue nanyain tentang asal-usul dia, terus jawabannya bikin gue kaget"
"Lo akhirnya tau kan?" ujar Ica, masih santai.
"Iya, pantas aja lo pengen banget gue nanya taunya emang ada hubungannya sama Johnny?"
"Iya, Doy. Dia cerita semuanya sama lo?"
"Iya, mulai dari Johnny sampai ke anaknya"
"Kayaknya dia gak main-main sama lo, gak ada cewek yang mau cerita asal-usulnya sama cowok yang baru aja dia kenal"
"Yakin dia itu cewek yang tepat buat gue?"
Ica mengangkat bahunya, "jalanin aja dulu, tapi lo juga jangan main-main inget ya lo udah mau sarjana"
Doyoung tampak berpikir, "iya sih, mending gue jalanin dulu aja deh. Tapi ca, kemarin gue udah nembak dia"
Ica dan Yeri sama-sama terkejut hingga mereka saling menatap satu sama lain.
"Serius? Terus dia jawab apa?" kata Ica sambil menegakkan badannya.
"Belum di jawab, dia minta waktu"
"Nih ya Doy kalo Gyuri sampai nerima lo, gue ingetin aja lo jangan main-main ya kayak yang dulu, udah gak lucu!" nasihat Yeri.
"Iya, gue juga gak mau main-main terus"
"Tapi dia beneran udah pisah kan sama Johnny?" Doyoung kini bertanya pada Ica.
"Udah, Johnny juga bilang mereka udah pisah"
"Syukur deh, kan gak lucu jatohnya nanti gue kayak pebinor" kata Doyoung sambil mengusap dadanya.
Tepat setelahya Dosen masuk dan kelas dimulai.
❤
"Kamu akan datang?"
"Iya, ayo kita makan siang seperti biasa"
"Baiklah, apa kamu sedang berada di jalan?"
"Iya, saya di dalam mobil sekarang"
"Berhentilah menelepon bila kamu sedang mengemudi"
"Saya menggunakan mode loudspeaker"
"Tetap saja itu bahaya, akan saya matikan"
"Tunggu, tunggu! Ica, saya menyayangimu"
"Cepatlah sampai, hati-hati"
Tut!
Sambungan telepon terputus, Ica memegang kedua pipinya yang memanas akibat ulah Johnny. Pria itu hebat sekali bila harus membuatnya tersipu malu.
Tidak sampai menunggu hingga 10 menit, kini Johnny sudah berada di depan gerbang kampus. Melihat mobil yang mendekat ke arahnya itu membuat Ica menghampiri mobil tersebut.
Kaca jendela mobil terbuka lalu menampakkan Johnny di dalamnya sambil tersenyum.
"Masuklah"
"Sudah lama tidak bertemu" kata Johnny lagi dan itu membuat Ica menoleh ke lawan bicaranya tersebut.
"Kita baru sehari tidak bertemu bukan?"
"Iya, hehehe" pria itu kini tertawa sambil menggaruk belakang kepalanya.
"Kamu ini tidak jelas sekali" Ica memukul lengan Johnny pelan.
Mereka sama-sama tertawa setelahnya Johnny fokus menyetir.
"Haechan sudah pulang?" Ica bertanya.
"Sudah, sekolahnya hari ini pulang lebih awal karena guru-guru pergi rapat"
"Itu artinya Gyuri yang menjemputnya?"
"Hm" Johnny menjawab sambil mengangguk. "Sekarang anak itu sedang bersiap untuk tidur siang" lanjutnya.
"Gyuri yang mengabarimu?"
Lagi-lagi Johnny mengangguk, "kami melakukan video call tadi, Haechan sedang tiduran sambil memeluk gulingnya"
"Lama saya tidak bermain bersama Haechan"
"Besok kampusmu libur bukan?"
"Iya, besok kan hari sabtu"
"Mau pergi menonton? Saya akan memesan tiketnya nanti malam"
"Mau nonton apa?"
"Sejak minggu lalu Haechan sangat ingin menonton Toy Story mungkin kita akan menontonnya"
"Baiklah, ayo"
"Kamu mau?"
"Tentu saja" kata Ica mantap sembari menganggukkan kepalanya.
"Baiklah" ujar Johnny sambil menoleh sebentar ke lawan bicaranya itu.
-to be continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way | Johnny ✓
RomanceIni adalah sebuah cerita tentang Johnny dan wanita yang mampu menjadi ratu untuk bertahta di hatinya. ©atmosmine; 2019