7

7.6K 857 95
                                    

Besok paginya, Ica benar-benar sudah di halte tempat biasa ia menunggu Doyoung. Jangan lupakan juga ada Johnny yang mengawasinya di sana.

Doyoung datang, Ica baru akan menyapanya namun.

"Ica!"

Ica menoleh ke sumber suara dan ternyata itu adalah mamahnya. Ah tidak, mengapa mamahnya ada disini?

"Mamah, kok di sini?"

"Bukankah kamu bilang kalian sudah putus?"

"Eu-mah, aku bisa jelasin"

"Ica, masuk mobil sana"

"Mah"

"Dengar ya nak, Ica sudah mempunyai calon suami dan kamu harus mengakhiri hubungan kalian" ujar mamah Ica kepada Doyoung.

"Tapi tante—"

"Sudah, kamu pasti akan bilang bahwa kamu mencintai anak saya bukan? Meskipun begitu hubungan kalian harus tetap berakhir"

"Ayo Ica" kata mamahnya sambil menggenggam pergelangan tangan Ica dan pergi dari sana.

"Mah tapi—" Ica menoleh ke Doyoung yang menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

Ica masuk ke dalam mobil, di kursi kemudi ada papahnya.

"Mamah gak suka ya kalau kamu bohongin mamah"

"Mah, tapi aku sayang sama Doyoung"

"Hilangkan rasa itu Ica, kamu adalah calon istrinya Johnny" ujar mamah tegas.

"Mah, aku gak mau di jodohin, aku mau milih pasangan hidup aku sendiri, aku gak mau nikah sama Johnny. Tolong mamah batalin perjodohan ini"

Setelah bicara seperti itu, ia keluar dari mobil dan menaiki kendaraan umum. Akhirnya, Ica bisa mengutarakan isi hatinya dan ia berharap mamahnya bisa mengerti dirinya dan akan membatalkan rencana perjodohan ini.









Malam harinya Ica tidak tau harus pulang bersama siapa, tadi ada kelas tambahan untuk beberapa mahasiswa termasuk Ica.

Doyoung ada latihan band, Yeri sudah pulang sejak tadi sore begitupun dengan teman-temannya yang lain. Lagipula Ica malas untuk pulang ke rumah.

Ia takut ia akan berdebat dengan mamahnya lagi, maka dari itu ia akan pergi ke tempat Doyoung latihan dan memberinya kejutan.

Di perjalanan, di sebuah cafe Ica melihat seseorang mirip sekali dengan Doyoung lalu ia turun dari kendaraan umum. Ia mendekati cafe itu dan mendekati meja itu.

"Doy?" orang itu menoleh dan terlihat sangat terkejut setelah namanya dipanggil.

"Katanya kamu latihan band?" Ica bertanya memastikan.

"Ica, aku bisa jelasin"

"Enggak, kamu bilang ada latihan band yang gak bisa kamu tinggalin tapi kenapa kamu sama perempuan ini?"

"Aku bisa jelasin"

"Doy, dia siapa?" tanya perempuan itu setelah melihat perdebatan antara Ica dan Doyoung.

"Gue pacar dia, lo siapa?"

"Pacar? Sorry, gue pacarnya"

"Doy, apa maksudnya?" Ica bertanya pada Doyoung.

"Enggak, aku bisa jelasin duduk dulu"

"Udah ya, ini bukan cuma sekali aku ngeliat kamu sama dia tapi udah 2 kali"

"2 kali?" tanya Doyoung memastikan.

"Iya, waktu kampus kita pulang cepat aku ngeliat kamu di restoran sama dia dan sekarang disini"

The Way | Johnny ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang