11

7.3K 792 13
                                    

"Sudah mau berangkat?" ucap seseorang di sebrang sana melalui telepon.

"Iya, saya sedang bersiap-siap"

"Sebentar lagi saya sampai"

"Tidak usah terburu-buru" kata Ica sambil tersenyum, meskipun Johnny sendiri tidak dapat melihatnya.

Johnny yang mematikan sambungan teleponnya, pagi ini Ica akan di antar oleh Johhny ke kampus. Ica tidak mau menolak lagi, ia akan menyetujuinya untuk kali ini dan seterusnya.

Ia berharap kali ini bukanlah yang terakhir kali Johnny menawarinya untuk di antar ke kampus.

Ica keluar kamar untuk sarapan bersama mamah dan papahnya, mamahnya sudah tau bahwa kali ini Ica benar-benar sudah mengakhiri hubungannya dengan Doyoung.

"Santai banget, gak takut terlambat?"

Ica menggeleng, "bareng Johnny"

"Sudah sadar? Bagus deh" mamahnya menyindir Ica, bercandaan doang tapi emang niatnya nyindir.

Ica tidak menggubris, akhir-akhir ini ia menjalankan harinya dengan kurang bersemangat sejak Gyuri datang.

Ica mencoba menerima kenyataannya bahwa ia tidak mungkin bisa mendapatkan Johnny sekarang, tapi hatinya tetap bersikeras untuk berjuang demi Johnny.

Setelahnya Johnny datang, Ica langsung berpamitan dengan kedua orang tuanya lalu pergi berangkat ke kampus.

Seperti biasanya, Johnny selalu membukakan pintu mobil untuk Ica dan selama ini ia selalu bersikap acuh akan hal itu tapi tidak untuk kali ini Ica menghargai sikap Johnny tersebut.

Ica tersenyum pada Johnny.

Tentu saja itu sukses membuat Johnny terkejut, selama ini Ica jarang sekali tersenyum padanya atau bahkan tidak pernah sama sekali.

Johnny berpikir mungkin Ica perlahan mulai menerima kehadiran Johnny di kehidupannya tapi di samping itu Johnny sendiri belum memberikan jawaban pasti kepada Gyuri akan pertanyaan wanita tersebut padanya tempo hari.

"Kamu tadi tersenyum?" kata Johnny sambil menyetir.

"Iya, memangnya tidak boleh?"

"Boleh saja, tapi tadi adalah senyuman pertama yang saya lihat darimu selama ini"

"Enak saja, saya pernah tersenyum tau kamu saja yang tidak pernah melihat"

"Saya melihatnya, tapi senyumannya bukan untuk saya melainkan untuk orang lain"

Ica diam, setelah mamahnya kini Johnny yang menyindirnya tapi setelah itu Johnny terkekeh.

"Tidak usah dipikirkan, saya hanya bercanda dan saya senang bila kamu bisa tersenyum terus untuk saya"

Baiklah, Ica rasanya ingin langsung sampai saja ke kampus bahkan ia hanya bisa terkekeh untuk menjawab perkataan yang Johnny lontarkan.

Tiba-tiba saja muncul perasaan untuk menanyakan soal Gyuri kepada Johnny tapi Ica sadar untuk apa ia menanyakannya terlebih dahulu, ini adalah masalahnya Johnny dan Ica tidak berhak ikut campur.

Hening, itulah yang bisa di gambarkan untuk suasana di dalam mobil. Johnny sebenarnya ingin mengajak bicara tapi ia masih canggung atas apa yang terjadi tadi sehingga ia merutuki dirinya sendiri mengapa ia harus bicara seperti itu tadi. Hah dasar Johnny itu.

"Haechan sudah berangkat sekolah?" tiba-tiba Ica bertanya seperti itu dan sukses membuat Johnny menoleh untuk menatapnya.

"Sudah"

The Way | Johnny ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang