satu ; hal yang janggal

1.3K 105 2
                                    

Pagi ini di panti asuhan sukacita, anak izone satu persatu mulai bangun dari tidur nyenyak nya, kecuali yena—dia masih asik melukin boneka bebek dia yang penuh sama iler nya.

Chaeyeon—dia masuk ke kamar yena, sudah di duga kalau kembaran bebek satu ini masih ngebo. Chaeyeon kemudian tarik selimut yena.

Chaeyeon nepuk nepuk pipi yena, dari yang pelan sampe kenceng. "Bebek bangun ga lo?!" Teriak chaeyeon—tepat di telinga yena.

Yena melek, tapi dia tidur lagi beneran ngeselin. "Berisik ceyon, lagi libur ini kan. Biarin dedek tidur plis!" Gumam yena.

Chayeon memutarkan bola mata nya malas. "Terserah lo, gamau bangun juga pagi ini lo ga kebagian makanan. Biarin jatah makan lo di ambil wonyoung." Final chaeyeon.

Yena langsung bangun, terus dia jalan ke toilet sambil misuh misuh. "Ngeselin banget, dasar manusia."











































Hidup di panti asuhan ga semudah yang eunbi bayangkan, apalagi jadi anak paling tua di antara yang lain. Dia harus bantuin 'bunda—nya' masak.

'Bunda' sebutan anak anak asrama, namanya Bae Irene. Pemilik sekaligus pengurus panti asuhan sukacita.

Di panti asuhan ini ga terlalu banyak orang, bunda cuma terima 12 orang doang. Sekalipun ada anak anak yang mau di masukin ke situ, tapi sama bunda di pindahin ke panti lain.

Kalo kata bunda, 'rumah kita sempit gacukup nampung banyak orang.' padahal sih, menurut eunbi rumah ini mewah pake banget. Ini yang bikin eunbi nethink.

Tapi sakura, gadis asal jepang itu coba jelasin ke eunbi. Mungkin 'bunda—nya' itu sibuk sama pekerjaan nya yang sekarang.

Entah apa pekerjaan bunda, tapi bunda selalu pulang dengan baju berlumuran darah dan membawa sekantong kresek besar. Dan tentunya bau amis yang sangat menyengat.



Revisi, 20/07/08

The Orphanage | Izone✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang