4. Seperti Idzhar

184 6 0
                                    

***

"Hari ini kita memasuki materi tentang Nun Sukun dan Tanwin"

Hooaam. Aku menguap mendengar kak Nisa yang tanpa basa-basi langsung memulai materi.

"Ada tiga hukum membaca nun sukun dan tanwin saat bertemu salah satu huruf hijaiyah. Yang pertama itu iqlab, iqlab sendiri artinya mengganti atau menukar, yakni menukar bacaan nun mati atau tanwin menjadi suara 'm' atau berdengung saat bertemu dengan huruf ba.

"Yang kedua adalah idgham, artinya melebur. Jadi ketika kamu menjumpai nun sukun atau tanwin bertemu huruf yang berharakat kedua huruf tersebut dilebur menjadi satu huruf dan huruf yang kedua bertasydid. Idgam sendiri terbagi menjadi dua yaitu idgham bigunnah yang hurufnya terdiri dari ya, nun, mim, dan wau. Lalu yang kedua idhgam billagunnah hurufnya adalah lam dan ra."

Aku menguap untuk yang kesekian kalinya.

"Kemudian yang ketiga adalah Izhar artinya jelas. Bacaan nun mati atau tanwin ketika bertemu huruf 'ain, ghain, ha, kha, dan hamzah dibaca jelas tidak didengung ataupun di samarkan. Huruf-huruf yang tadi aku sebutkan termasuk dalam kelompok izhar halqi dan ada juga izhar mutlaq yang hurufnya adalah waw dan ya, nun mati atau tanwin yang bertemu huruf tersebut dalam satu kata juga dibaca secara izhar.

"Dan terakhir adalah ikhfa yang artinya samar, jadi suara nun mati atau tanwin disamarkan ketika bertemu salah satu huruf ikhfa. Huruf-huruf ikhfa sendiri adalah huruf-huruf yang tidak disebutkan ada pada hukum-hukum yang sebelumnya. Sampai disini paham?"

Aku mengangguk, padahal tidak paham sama sekali.

"Baik. Setelah ini kita akan praktik melafalkan keempat hukum tersebut."

Kak Nisa berbalik menghadap papan tulis, kulihat dia merangkai tulisan-tulisan arab. Sementara kak Nisa asik menulis, aku diam-diam meraih ponselku. Membuka aplikasi instagram, lalu mencari foto-foto yang menurtku pas, setelahnya aku membuat caption, Percayalah cintaku ini tidak seperti ikhfa, ada namun samar. Cintaku ini seperti idzhar yang terang dan jelas. Hanya saja kau tidak menyadirinya. Klik Share.

Beberapa detik kemudian nampak sebuah notifikasi berbentuk pesan.

Renyaputri_ tag orangnya langsung gih

Aku tersenyum membalasnya lalu dengan emoticon 😁. Notifikasi lain bermunculan.

Yusufmaulana ngomong apa sih

Aku mengetik komentar balasan. Malikazahra anak kecil mana ngerti orang dewasa ngomong apa 😛.

Dita890 Ciee lagi jatuh cinta ya kak

Malikazahra :

Mr.doni dan nantinya cinta kita akan seperti idgham

Malikazahra emang tau arti idhgam itu apa?

Mr.doni kalau nggak salah artinya berdengung

Malikazahra lah apa hubungnya?

Mrdoni 😁.

Nin_masya55 asik

Basomakassar anak kecil, belajar mako dulu jangan pikir cinta cintaan

Malikazahra kamu yang belajar sana, biar makin pintar

"Wafa berhenti bermain ponsel"

Aku gelagapan mendengar suara kak Nisa. Dengan cepat kusimpan ponselku dibawah tumpukan buku.

"Kamu mau belajar atau bermain ponsel?" nadanya mulai tidak bersahabat.

"Dua-duanya" jawabku enteng.

"Berikan ponselmu?" kak Nisa mengulurkan tangan.

"Nggak mau?"

"Berikan atau aku rebut secara paksa."

Melihat bola mata kak Nisa yang hampir keluar itu, nyaliku menciut juga. Dengan terpaksa aku memberikan ponselku padanya.

"Sekarang perhatikan contoh-contoh yang sudah aku tulis. Ketika aku selesai membacakan, kamu mengulangnya kembali."

Aku menarrik napas dalam. Tamatlah riwayatku.

Menjelang siang kak Nisa pamit pulang. Dia benar-benar menyiksaku hari ini. Aku diminta untuk mencari puluhan contoh keempat hukum tajwid tersebut. Tidak hanya mencari dia juga memintaku untuk menulis ulang contoh-contoh itu dan harus membacanya dengan tepat. Saat sumpah serapah baru saja ingin kumuntahkan, ponselku berdering. Aku membuka pesan di grup wa.

Reny: Aku otw ya guys.

Ooops,,, aku melupakan sesuatu. Bergegas aku masuk ke kamar untuk bersiap-siap.

***

10 Juni 2019

30 HARI MENGETUK PINTU NYA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang