Bab 13

2.2K 405 50
                                    

"Hari ini kau bebas, tidak perlu melayaniku." ujar Lucas pagi itu, ia masih bersantai-santai saat Mark membukakan gorden kamar.

"Anda tidak akan keluar, tuan?" tanya Mark.

"Aku akan, tapi bersama Zhoumi. Dan kau tidak perlu ikut, aku hanya akan mengunjungi keluarga cabang." jawab Lucas.

Mark mengangguk paham, "baiklah, kalau begitu saya akan siapkan pakaian anda untuk keluar."

Ia masuk kedalam ruang ganti, mencocokan atasan dan bawahan juga aksesoris sebelum meletakkannya di tempat biasa. Dan setelahnya ia pamit undur diri.

Karena bebas tugas, Mark mengganti seragam dinasnya dengan baju yang lebih santai. Sweater rajut berwarna coklat dan celana panjang berwarna pastel.

Dan sekarang ia kebingungan.

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Mark menoleh kesana kemari sebelum menemukan Hendery yang tengah membantu paman tukang kebun, lebih baik ia kesana saja.

Hitung-hitung membantu juga, walaupun ia tidak terlalu pandai dalam hal itu.

"Hendery!" panggilnya saat sudah dekat.

Pemuda bermata bulat itu menoleh dan melambai, lalu kembali pada tugasnya.

"Apa ada yang bisa ku bantu?" tanya Mark.

"Ah tidak perlu, Mark. Kami sudah selesai kok, omong-omong kau bebas dari tugas hari ini?" Paman Liu, si tukang kebun menjawab.

Mark mengangguk, "Tuan akan pergi untuk bertemu keluarga cabang, dan hanya pergi dengan Butler Zhoumi. Jadi aku bebas tugas."

"Wah! Bagus untukmu, manfaatkan lah waktu senggang ini untuk istirahat. Tugasmu lebih  berat dari kami yang disini." sahut paman Liu.

Hendery mengangguk setuju, "kau bahkan makan lebih terlambat dari kami semua setiap hari."

Mark terkekeh canggung, sebenarnya tugasnya tidak serumit itu. Ia hanya harus menjaga ucapan dan tatapannya, dan hanya mengekori Lucas seperti anak anjing.

Itu tidak melelahkan, hanya sedikit bosan mungkin iya. Tapi karena ia memiliki jadwal latihan beladiri juga, ia bisa menghabiskan waktu membunuh kebosanan itu dengan latihan.

Pekerjaannya di kehidupan lalu lebih melelahkan sebagai dokter, dimana ia harus siaga terus menerus. Waktu istirahat juga tidak banyak, tidak seperti sekarang.

Itu sebabnya ia sekarang bingung, apa yang harus dilakukan saat tidak ada yang harus dilakukan.

Saat ia sibuk dengan pikirannya, pundaknya ditepuk dari belakang.

Ia menoleh dan mendapati Eowen berdiri sangat dekat dengannya tengah tersenyum.

"Asisten Eowen?" Mark menyapa ragu-ragu.

Dua orang lain ikut menoleh dan membungkuk hormat pada pemuda blasteran itu.

"Eh? Kalian tidak perlu melakukan itu, sungguh!" Eowen ikut menunduk tak enak.

"Tapi posisimu lebih tinggi dari kami-"

"Ah tidak! Kita sama saja, sama-sama bawahan Tuan. Tidak ada bedanya sungguh." Sela Eowen.

Ia tidak tahu kalau ternyata mereka menganggapnya jauh diatas mereka kan seperti ini, karena ia sangat jarang berada di mansion ini. Toh, ia punya apartemennya sendiri jadi ia tidak perlu tinggal di rumah megah ini.

Lucas juga tidak menyuruhnya untuk tinggal disini, jadi itu cukup mengejutkan untuk diperlakukan istimewa.

"Apa anda ingin bertemu dengan tuan?" tanya Mark, mencoba menebak alasan kehadirannya yang tiba-tiba itu.

[Rewrite] My Second Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang