###
Anthony.pov
Matanya seketika membuatku terpikat, gadis ini membuatku merasakan sesuatu yang sangat berbeda dan belum pernah kurasakan sebelumnya. Mengapa detak jantung selalu memburu diriku disaat aku memandangnya. Apakah aku memiliki perasaan pada Nona Rosse?, ah tidak, aku tidak mungkin memiliki perasaan padanya.
Margaret.pov
Mengapa ini terjadi?
Mengapa pria ini hadir disaat aku tak memiliki siapapun di dunia ini, apakah ia adalah malaikat hidupku, apakah ia adalah malaikat kiriman Tuhan untukku? Imajinasi sempat menguasai diriku setiap saat aku berbicara dan bertatap muka dengannya, tepatnya dengan Anthony.Setelah sarapan di rumah makan yang tergolong mewah itu,
"Berapa total makanannya tuan?"
Tanyaku kepada pelayan dengan penuh keramahan dan senyuman,
"Tidak aku tak akan membiarkanmu membayar ini semua, aku saja yang membayarnya"
Ucap Anthony membuatku merasa tidak enak, memang uang yang kumiliki tidak cukup untuk membayar semua makanan yang kami pesan saat itu, namun tetap saja rasa tidak enak menyelimuti benakku.
"Emmm An-"
"Tak usah Nona..."
Begitulah percakapan kami saat membayar makanan kami.
***
Margaret dan Anthony melanjutkan perjalanan mereka menuju kerajaan Vidow yang sejak 2 hari lalu ia impikkan, Margaret sempat heran bagaimana Anthony mendapatkan uang sebanyak itu sampai-sampai ia dapat membayar makanan yang mreka lahap tadi pagi.
Karena tak ingin rasa penasaran menguasai pikirannya, Margaret atau Rossela itu memutuskan untuk bertanya kepada Anthony selagi mereka berada di perjalanan.
"Apa pekerjaan mu?"
Kata-kata yang dilontarkan Rosse sembari melihat kearah Anthony sebelum mengarahkan pandangannya kearah depan kembali.
Sempat Anthony terdiam tak menjawab pertanyaan Rosse,
"Jawab! jangan membuatku penasaran!"
Tambah Rosse dengan menaikkan nada bicaranya bisa dibilang sedikit membentak Anthony.
"Apakah kau sangat penasaran?"
Tanya Anthony seketika membuat Rosse yang dikenalnya itu kesal, Anthony sangat gemas dengan tingkah Rosse yang mengerucutkan bibirnya layaknya anak kecil yang tidak diberikan lolipop.
"Baiklah aku tak ingin membuat orang penasaran, aku emm bekerja sebagai-mm pengawal kerajaan"
Ucap Anthony sedikit terbata-bata namun ia menyembunyikannya dengan menunjukkan senyumannya yang manis diakhir ucapannya.
"Kerajaan? Apakah kerajaan Wishion?"
Tanyaku haus akan penjelasan Anthony sambil menaikkan satu alisku.
"Emmm ya, tentu, oleh karena itu aku dapat membantumu,"
Jawab Anthony sembari fokus menunggang kuda dengan gagah dan tegap.
Aku hanya terdiam tanpa mengatakan satu katapun, aku hanya memandang Anthony diam-diam, namun pandanganku bubar karena,
"Kita sebentar lagi akan tiba, "
"Ah, iya"
***
Author.pov
Akhirnya Anthony dan Rosse berhenti di suatu tempat yang tak jauh dari gerbang Istana, Rosse sangat penasaran akan mengapa Anthony memberhentikan langkah kudanya.
"Apa kau akan meninggalkanku disini, ah emm"
Ucap Rosse tiba-tiba, mungkin ia mengikuti kata dari hati kecilnya.
"Apa kau akan merindukanku?"
Jawab sekaligus pertanyaan Anthony dengan tawa kecil.
"Ishhhhh kamu kebanyakan harapan"
Jawab Rosse sambil mengerucutkan bibir merah mudanya.
"Hahaha"
"Aku akan meninggalkanmu disini, kau akan aman disini, tak akan ada yang mengganggumu, jika kau ingin menemui anggota kerajaan kau harus ijin pada pengawal gerbang kerajaan agar gerbang itu dapat terbuka untukmu"
Ucap Anthony sembari memperlihatkan senyuman manisnya pada Rosse sehingga membuatnya mematung diatas kudanya.
"Mengapa kau tidak menemaniku sampai dalam kerajaan?"
Tanya Rosse menunjukkan ekspresi cemasnya pada Anthony, Rosse mencoba untuk menghambat kepergian Anthony.
"Haha, apakah kau sungguh akan merindukan diriku? Tenanglah Nona Rosse, kau akan aman di kerajaan ini, kau akan menemui siapa?
Aku tebak kau tak akan memberitau diriku,
Baiklah nona, aku harus pergi, sampai bertemu di lain waktu,"Ujar Anthony diakhiri dengan senyuman yang mengembang tercetak di wajah tampannya, Anthony segera lenyap seperti ditelan bumi hilang dibalik kerumunan penduduk kerajaan.
Susah payah Rosse menghambat Anthony untuk pergi namun ia tak kunjung mendengarkan rintihan Rosse, Bagaimana aku akan masuk ke balik gerbang raksasa ini jika aku tak punya keberanian?
Seharusnya pria itu ada bersamaku disini"***
"Apa maksudmu datang kemari Nona?"
Suara pria dengan lantang menanyakan sesuatu.
"Emm sa-saya ingin menemui Ratu..."
Jawab perempuan bermata coklat tua itu dengan terbata-bata.
Tangan Rosse bergetar karena harus menjawab pertanyaan pengawal istana itu.
"Apa yang ingin kau sampaikan?"
Tanya Pengawal itu seakan haus penjelasan.
"Emmm...."
"""""
"Silahkan nona"
Ucap salah perempuan dengan sopan dan penuh akan kelembutan.
Rosse hanya tersenyum dan berterimakasih pada pelayan yang telah bersedia mengantarnya ke tempat yang ia tujukan.
Apakah aku harus mengetuk pintunya?
Ya, itu harus,
Rosse mengetuk pintu perlahan dan lembut. Tak lama kemudian, pintu itu terbuka, Rosse dengan jelas yakin bahwa yang telah membukakan pintu untukknya adalah pelayan Ratu, ya keyakinan itu benar.
Rosse melihat perempuan berumur yang sedang duduk di kursi kebesarannya, seketika Rosse menunduk dan membungkukkan badannya sebagai tanda hormat.
"Salam Yangmulia saya Ros-emm Margaret Winston, dari kerajaan Vidow pemerintahan Ratu Anne,"
Ucap Margaret diawali dengan kesalahan menyebutkan namanya, yang terbiasa menyebut namanya dengan Margaret menjadi Rosse.
"Ahhh, Margaret Winston, kemarilah"
Bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS FOR 1 DAY
RomanceMerasakan menjadi keluarga kerajaan? terasa aneh dan berat. Seperti mimpi yang terwujud! Mendapat gelar kerajaan? Memerintah rakyat-rakyat kerajaan? Apakah aku mampu untuk melakukan semua itu? Memerintah kerajaan sebesar dan seluas ini!!