Ep.6

123 19 1
                                    

🐰 Happy reading ~ I Hope you like it..🐹


🐰🐹🐰🐹🐰🐹

"Nomor yang anda tuju sedang sibuk atau berada diluar jangkauan, silahkan coba beberapa saat lagi"

Hah! Yeoja itu mendengus kesal. Dia langsung membaringkan tubuhnya ke ranjang yang ada didekatnya dengan raut wajah murung.

"Sudah beberapa hari ini Jihoon oppa tidak bisa dihubungi. Sebenarnya kemana dia?" gumam yeoja itu yang tak lain adalah Kang Hyewon.

"Aku harus cari tahu apa yang dia kerjakan selama beberapa hari ini hingga ponselnya tidak dapat dihubungi. Memangnya sesibuk apa sih dia sampai mengangkat telpon pun tidak bisa" oceh Hyewon sembari berganti pakaian.


🐰🐹🐰🐹🐰🐹

Yena POV

Hari ini aku benar-benar malas untuk melakukan apapun. Aku malas untuk makan, nonton televisi atau sekedar jalan-jalan. Ya, aku yang bahkan seorang shiksin mengabaikan makanan hanya karena dia. "Dia" yang kumaksud siapa lagi kalau bukan Kim Yohan, namja yang menyebalkan karena tingkah sok dinginnya padaku namun selalu aku rindukan kehadirannya setiap saat. Yah meskipun mungkin mustahil berharap dia mau datang hanya untuk menemuiku mengingat statusnya yang sekarang sudah bertunangan.

Aku menghapus airmataku yang tiba-tiba menetes. Kenapa rasanya sakit sekali? Aku bahkan mencintainya sejak kecil. Dia adalah cinta pertamaku, dan aku selalu berharap dia adalah cinta terakhirku. Namun harapan tinggal harapan semata. Dia bahkan tak pernah menganggapku ada di hidupnya. Yang lebih menyakitkan adalah, dia bahkan tidak mengundangku dalam acara pertunangannya. Membuat sakit hatiku semakin menumpuk saja. Namun anehnya, aku tetap menyukainya. Tidak, aku bahkan masih sangat mencintainya.

Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku kira aku akan gila hanya karena seorang namja. Tolong aku!

Ingin sekali rasanya melupakan dia. Menghilangkan wajah tampannya, senyumnya, raut wajah datarnya dan semua tentang dirinya. Tapi aku tidak bisa! Aku bahkan semakin mengingat dan memikirkannya. Aku memang salah. Aku seharusnya bukannya bertekad melupakannya. Tapi membiarkan dia hilang sendiri dari pikiranku secara perlahan. Bukankah melupakan adalah proses mengingat? Aku memang bodoh.

"Dia sangat mencintai tunangannya"

Kata-kata Lucas oppa tiba-tiba terlintas di benakku. Kim Yohan mencintai tunangannya? Bukankah itu berarti dia mengetahui bagaimana rasanya mencintai seseorang? Kalau begitu seharusnya dia mengerti perasaanku. Aku juga mencintainya. Bahkan cintaku teramat besar untuknya. Mungkin jauh lebih besar dari cinta Yohan ke yeoja itu. Lantas kenapa dia tidak memilih bersamaku?

Aku menghela nafas. "Sebenarnya apa yang yeoja itu miliki sedangkan aku tidak?" ucapku yang malah terdengar seperti gumaman.


🐰🐹🐰🐹🐰🐹

"Bagaimana?" tanya Lucas.

Yohan mengerutkan dahinya. "Aku tidak suka" ucapnya singkat dan datar.

Kini Lucas yang mengerutkan dahinya. "Wae? Kau bilang kau percaya padaku. Lalu kenapa sekarang menolak rancanganku?"

Yohan terdiam sejenak. "Aku tidak pernah bilang aku percaya padamu, hyung" bantahnya.

Lucas terdiam. benar juga, pikirnya.

"Baiklah, kau benar. Tapi bukankah dengan menyuruhku untuk mengerjakan proyek ini, bukankah artinya kau percaya padaku?"

🐰When You Find Love🐹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang