🐰 Happy reading ~ I Hope you like it..🐹
🐰🐹🐰🐹🐰🐹"Apa eomma sudah gila?!"
Yeoja paruh baya itu menghela nafas. Dia pun bahkan berpikir seperti itu tentang dirinya. Namun apa yang bisa dia perbuat? Keputusannya ini adalah keputusan yang paling tepat untuk menuntaskan kekesalan hatinya.
"Eomma!"
"Kang Hyewon! Semua sudah eomma setujui. Kau harus menerimanya. Sekalipun kau berusaha untuk lari, tetap tidak akan bisa. Jadi bersiaplah menjadi anak yang baik dan membanggakan untuk eomma" bantah Ny.Kang
Hyewon menghela nafas kasar. Dadanya naik turun menahan amarah begitu mengetahui keputusan ibunya itu. Ya, keputusan sepihak yang sungguh menyakitkan baginya. Tak lain dan tak bukan adalah secepatnya menikahkan dirinya dengan Yohan.
Cih, Hyewon yakin dari awal pastilah namja itu memaksa ibunya untuk mempercepat tanggal pernikahan mereka. Mengingat semua perkataannya tempo hari.
Flashback
"Baiklah! Kau boleh menang kali ini tapi tidak untuk nanti!" bentak Hyewon sambil menatap tajam Yohan.
Yohan mengerutkan dahinya, tak mengerti dengan maksud tunangannya tersebut.
"Apa maksudmu?" tanyanya hati-hati.
Hyewon tersenyum sinis. Matanya berkilat menahan amarah.
"Kau membuat Jihoon oppa pergi? Kalau begitu aku akan menyusulnya dan mengajaknya untuk kawin lari!" jawab Hyewon dengan suara tegas.
Yohan tersentak mendengarnya. Entah apa yang akan terjadi pada dirinya jika benar Hyewon melakukan hal itu. Seketika matanya menatap tajam mata rusa Hyewon yang juga menatapnya seakan ingin menantangnya. Dengan kuat, dia mencengkram kedua bahu Hyewon. Membuat pemiliknya meringis sesaat.
"Jika kau berani melakukan itu, maka jangan salahkan aku jika aku akan menghancurkan semua orang yang kau kenal!" ancam Yohan tegas.
Hyewon memutar bola matanya kesal. Lalu menghentakan tangan Yohan dari bahunya hingga terlepas.
"Lakukan saja! Sekarang aku tidak takut lagi padamu, sebagaimana dirimu aku juga akan bersikap egois. Menghancurkan orang yang kukenal? Bukankah selama ini hal itu sudah biasa kau lakukan? Lalu kenapa sekarang kau gunakan lagi sebagai senjata?" ucap Hyewon meremehkan. Yohan terdiam. Menatap tak percaya Hyewon yang sekarang telah melangkah pergi dari ruangannya.
Sesaat setelah pintu tertutup kembali, dengan mengeram Yohan mengambil ponselnya yang terletak di meja kerjanya dan mulai mencari nomor kontak yang akan dihubunginya.
"Yeoboseyo?" terdengar sahutan dari sebrang.
Yohan masih terdiam. Perlahan matanya terpejam. Memikirkan apakah tindakannya ini benar atau tidak.
"Yeoboseyo? Tuan Kim, kau masih ada disana?"
Kedua mata Yohan terbuka, ingatan akan pertengkarannya dengan Hyewon tadi benar-benar membuatnya frustasi bahkan pada tingkat maksimal.
"Ne" jawabnya pelan.
"Ada apa tuan Kim?"
Yohan menghembuskan nafas perlahan. "Dengarkan aku, sekarang aku sudah tidak bisa bersabar lagi. Aku lelah dan muak selalu menunggu. Jadi lakukan sesuatu yang bisa membuatku berpikir jika karirmu dan juga hidupmu masih layak untuk ku pertahankan" Yohan mengatakannya dengan tenang dan perlahan namun penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
🐰When You Find Love🐹
RandomEven though you may feel silly, you still want it. Semoga kalian suka❤️