Bagian 3

530 25 0
                                    


Tepat jam 07.00 Nessya sudah siap pergi ke sekolah nya dan mencari kunci mobilnya yang entah berada dimana.

Nessya selalu teledor dalam hal apapun, jangankan kunci mobil yang kecil, mobilnya saja sering dia lupakan, dan berakhir dengan mencari dengan kebingungan. Nessya juga seorang pelupa tingkat dewa.

"Duuhhh ni kunci mobil gue kemana sih?!" Nessya berteriak kesal.

Nessya teringat dengan Key, bisa jadi Key yang menyimpan kunci mobilnya.

"BangKeeeeeeyyy lo nyingkirin kunci mobil gue kagaaaaaaakkkk?!" suara toa Nessya sangat menggelegar, yang pasti jika ada manusia lain selain dirinya yang berada disampingnya gendang telinga manusia itu akan pecah.

Tak ada jawaban dari Key.

Nessya sudah tersulut emosi, berlari menuruni tangga dan menuju kamar Key.

Setelah pintu dibuka, Tak ada bau bau kehidupan di kamar Key. Key tidak ada. Kemana perginya manusia itu?

Tetapi Nessya melihat ada sebuah kunci yang tergeletak di kamar Key. Itu kunci mobil kesayangan si Key yang diberi nama si apel. Key memang absurd, padahal mobilnya itu berwarna hitam, Mercedes-benz berwarna hitam. Apel busuk kali ya. Tapi setiap Nessya mengomentari mobil kesayangannya itu, Key akan ngambek seharian pada Nessya. Berlebihan memang, tapi itulah Key.

"Peduli setan gue sama si BangKey, masalah dia marah urusan belakang lah, yang penting gue kagak telat ke skul,"

Setelah mengambil kunci mobil Key, Nessya langsung bergegas pergi ke sekolahnya.

*****
"Syaaa, tungguin gue,"

Reflek, Nessya menoleh mendapati teman barunya yang berlari menghampirinya.
Ya! Itu suara Bella.

"Yuk,"

Mereka berdua pun masuk ke dalam gedung sekolah nya.

Baru saja menapakkan kakinya ke dalam gerbang sekolah, tiba-tiba.....

Bruuukk

"Apa apaan sih!" teriak Nessya sambil memegang bahunya yang sakit akibat senggolan dari gadis yang kini didepannya.

"Lo yang apa apaan! Lo punya mata nggak? Mata lo dimana? Kalo jalan pake mata dong!"
Bentak gadis itu sambil menatap Nessya dengan mata yang hampir keluar.

"Harusnya gue yang tanya sama lo, tu mata lo yang mau keluar masih berfungsi dengan baik nggak?! Pake nanya gue punya mata apa enggak lagi, kalo mata lo berfungsi dengan baik, harusnya lo tau mata gue ada dimana,  makanya kalo punya mata itu dipake  buat ngelihat, bukan buat jalan!"

"Berani-beraninya ya lo ceramahin gue?! Lo nggak tau siapa gue?"

"Emang se famous itu ya lo? Harus banget ya gue kenal sama mak lampir kayak lo? Lagian lo juga nggak luka kan? Disini tu yang dirugikan gue bukan lo, gue nya aja nggak papa kok malah lo yang sewot." ucap Nessya dengan nada tak suka.

"Cih..gue yang salah? Hellooo mikir dek, lo tu anak baru, berani beraninya sama kakak kelas," 

"Dek? Lo pikir gue nggak tau lo kelas berapa? Dari tampang lo, gue tau lo kelas 11 dan nggak usah mikir kalo lo famous, gue bisa tau karena lihat lo masuk ke kelas IPS 1,dan gue simpulin kalo lo sepantaran sama gue, atau lo yang berpikiran kalo gue ini kelas 10? emang si ya wajah gue kan masih imut-imut gitu," ucap Nessya dengan kadar ke PeDe an yang sudah tinggi, sangat tinggi. Saking tingginya Monas dan Menara Eiffel pun kalah.

"Iya! Gue emang anak 11 IPS 1,"

Bella mencoba melerai perdebatan antara Nessya dan gadis itu. "Udah sya, dia itu BadGirl disekolah ini, namanya Liona,"

Crazy CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang