'NESSYA' gadis itu sudah memenuhi pikiran Axell sejak 2 hari yang lalu. Padahal Axell sedang melakukan hal rutinannya yaitu malam minggu besama Sifa, yang statusnya sekarang adalah pacar Axell.
"Sayang, sepatunya lucu deh," Sifa berhasil membuyarkan lamunan Axell.
"Beliin ya, ya, ya," ucap Sifa dengan menunjukkan puppy eyes nya untuk membujuk Axell.
"Iya, yaudah ambil aja,"
Seperti biasanya, Axell hanya menuruti saja apa kata Sifa. Karena kalau tidak dituruti, bisa bisa Sifa akan ngambek 3 hari 3 malam, tidak mau membalas chat, tidak mau mengangkat telfon, tidak mau bertemu, dan tidak mau bicara pada Axell. Pernah suatu saat, Axell tidak menuruti Sifa untuk membeli lighstick salah satu boyband korea. Karena menurut Axell, benda itu tak ada gunanya sama sekali. Maka Sifa mengambek selama 3 hari 3 malam, mengabaikan Axell. Tetapi karena cintanya pada Sifa, Axell dengan sabar meminta maaf, dan membujuk Sifa. Dan mau tidak mau Axell mengalah dan membelikan lighstick tersebut untuk Sifa. Akhirnya Sifa bisa memaafkannya, jika tak dibelikan lighstick yang di inginkannya itu, mungkin Sifa akan marah lebih lama dengan Axell.
"Tapi yang ini juga keren yang," Sifa menunjuk sepatu di atas sepatu yang semula dipilih.
"Menurut kamu bagusan yang mana?"
Mampus! Ini yang paling Axell hindari dari pertanyaan Sifa yang pasti akan dia lontarkan."Yang ini aja, lebih cocok sama kamu yang lucu." tunjuk Axell.
"Tapi yang ini juga keren yang,"
"Yaudah terserah kamu mau pilih yang mana,"
"Iiihhh kamu mah gitu, udah kayak cewek aja bilang 'terserah' mulu,"
"Nah kan, tadi katanya gue suruh milihin. Pas udah di pilihin malah ribet. Ni anak kalo bukan pacar gue udah gue masukin botol kecap deh." batin Axell.
"Yaudah beli dua-duanya," ucap Axell dengan hati yang tak rela.
Padahal harga satu sepatunya saja sudah bisa untuk membeli handphone keluaran terbaru.
"Kalo kek gini caranya gue bisa bangkrut nih," batin Axell sambil mengelus dada.
"Yeaaaayyyy, makasih pacar ku yang ganteng, baik hati, dan tidak sombong," puji Sifa sambil berjingkrak-jingkrak layaknya anak kecil yang baru dibelikan permen lolipop.
Sifat Sifa memang masih kekanak-kanakan dan sangat egois. Terkadang Axell lelah menghadapi sikap Sifa. Tetapi rasa cintanya mengalahkan rasa lelah yang dia rasakan selama ini.
Tetapi entah mengapa hatinya seakan goyah dengan perasaannya pada Sifa saat ini. Apa karena Nessya? Hanya Tuhan dan Axell saja yang tahu.
Setelah membayar kedua sepatu milik Sifa, Axell merasakan lapar yang luar biasa. Karena sebelum membeli sepatu, Sifa sudah mengajaknya mengelilingi mal untuk berbelanja. Tentunya memakai uang Axell.
Axell mengajak Sifa makan di restoran yang berada di mal tersebut. Setelah memesan makanannya, Nessya kembali datang di pikiran Axell.
"Xell," panggil Sifa memecah lamunan Axell.
"Iya, Sya," Axell keceplosan. Padahal yang ada didepannya saat ini adalah Sifa bukan Nessya, tetapi kenapa dia memanggil Nessya. Itu karena efek dari otak Axell yang memikirkan Nessya.
"Duh, keceplosan lagi. Bisa ngamuk nih Sifa," batin Axell.
"Kok Sya sih, aku kan Sifa. Harusnya kamu panggil aku 'Sif' atau 'fa' kenapa malah 'sya', siapa tu si Sya-Sya itu? Kamu selingkuh ya? Ngaku!" cerocos Sifa.
"Bukan sayang, maksud aku itu bukan 'Sya' tapi 'sif' tadi typo. Hehe," jelas Axell sambil cengengesan.
"Emang ngomong juga bisa typo? Alasan! Awas ya kalo kamu macem-macem dibelakang aku!" ancam Sifa sambil melotot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple
Romance"Lo sarapan minyak jelantah tadi pagi? Tu mulut licin amat, mulut lo di sekolahin dimana sih? Ato jangan-jangan mulut lo nggak pernah di sekolahin ya?!" ucap Nessya tanpa jeda. "Woy mbak! Tu mulut apa knalpot bocor? Tren teng teng teng tengteng," e...