Nessya memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya dan langsung berlari menuju kamarnya.
Hari yang melelahkankan bagi Nessya, dia langsung melempar tas nya ke kasurnya dan melepas sepatunya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Flashback on
Kaki Nessya baru saja 2 langkah keluar dari kamar mandi, tetapi langkahnya terhenti saat ada seseorang bertubuh jangkung berada tepat didepannya dan otomatis menghentikan langkahnya. Saat Nessya mendongak ke atas, mata Nessya membelalak kaget karena melihat orang yang mati-matian dia hindari hingga Nessya pindah sekolah.
"Te... Teo,"
"Hei sya, udah lama nggak ketemu ya, dan ternyata feeling gue bener kalo lo sekolah disini," ucap orang yang dipanggil Teo oleh Nessya.
Dia adalah Teo. Matteo Alexander, orang yang pernah Nessya sukai. Nessya dan Teo tak pernah berpacaran, hanya Nessya saja yang menyukai Teo. Nessya tak tahu Teo menyukainya atau tidak, karena terkadang Teo memperlihatkan rasa suka nya pada Nessya dengan memperhatikan Nessya dan perhatian yang lebih dari sekedar teman. Dan ketika Nessya sudah mencintai Teo, tiba-tiba Teo berpacaran dengan sahabat Nessya sendiri. Bukanlah itu sakit? Diperhatikan layaknya seorang pacar dan ternyata yang dijadikan pacar bukan dirinya melainkan sahabatnya sendiri.
Nessya adalah tipe orang yang sulit melupakan orang yang dia cintai, dia membutuhkan waktu lama untuk mengiklaskan perasaanya. Dan menurut Nessya, jalan yang paling terbaik untuk melupakan Teo adalah pergi dari Bandung dan pindah sekolah.
"M.. Ma.. Mau apa lo kesini," bibir Nessya
Luka di hatinya yang sudah mulai tertutup rapat seakan terbuka kembali, badannya bergetar, tangannya melemah, kaki nya seakan tak kuat menopang badannya, tetapi Nessya tetap menguatkan dirinya untuk terus berdiri menghadapi orang yang di hadapan nya.
Nessya mati-matian menahan air matanya agar tak lolos dari mata indahnya."Gue kesini cari lo sya, gue ngerasa kehilangan lo, pas tau lo pindah ke Jakarta ikut bokap nyokap lo, gue langsung gelagapan nyariin lo Sya," jelas Teo "Gue juga udah putus dari Feby." mata Teo meredup setelah mengucap bahwa dia telah putus dengan Feby, sahabat Nessya di Bandung. "Feby selingkuh sya,"
"Lo pikir gue apa Te? Ban serep lo? Lo nyari gue pas ada butuhnya doang Te. Setelah lo ngasih perhatian lebih ke gue, nge Baperin gue, terus lo malah nembak Feby yang notebenenya adalah sahabat gue sendiri. Lo waras Te? Niat banget lo ya ngehancurin persahabatan gue sama Feby. Gue punya salah apa sih Te sama lo? Sampe lo nyakitin hati gue kayak gini. Mungkin kalo lo nyakitin hati gue aja gue nggak papa Te, tapi lo juga udah ngehancurin persahabatan gue sama Feby!"
Nessya sudah tak kuasa menahan air matanyanya yang perlahan membasahi pipi mulus nya.
"Salah gue apa Te?!"
"Jawab!"
"Maaf," Teo mengatakan dengan kepala menunduk. Ada perasaan bersalah dihati Teo, dia telah menyakiti orang yang dia sayang demi sesuatu masalah besar yang tidak bisa dijelaskan.
"Ngomong maaf mah gampang Te, anak TK aja bisa ngomong kayak gitu, gue nggak habis pikir sama lo ya, setelah lo ngasih harapan ke gue, terus lo nyakitin hati gue dan bikin persahabatan gue sama Feby hancur, lo dengan mudahnya nyari gue dan lo ngomong lelucon yang konyol kayak gini," "Gila lo Te! Gue benci sama lo!"
Nessya menyenggol kasar bahu Teo dengan air mata yang masih bercucuran dan meninggalkan Teo yang masih mematung didepan toilet."Maafin gue sya, lo nggak tau apa yang sebenernya terjadi. Gue sayang lo sya...."
Ucap Teo lirih dan menatap punggung Nessya yang semakin lama menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple
Romance"Lo sarapan minyak jelantah tadi pagi? Tu mulut licin amat, mulut lo di sekolahin dimana sih? Ato jangan-jangan mulut lo nggak pernah di sekolahin ya?!" ucap Nessya tanpa jeda. "Woy mbak! Tu mulut apa knalpot bocor? Tren teng teng teng tengteng," e...