© MR. JEON
"Tuan"
Jungkook menaikkan sebelah alisnya. Tampang angkuh tak luput dari wajah tampannya. Ia bersedekap, menunggu bawahannya melanjutkan kata-katanya.
"Tuan Jung Jaehyun tadi kesini, menemui Tuan Na"
Mendengarnya, Jungkook menggeram.
"Baiklah, kau bisa pergi"
Bawahannya membungkuk 90°, lalu pergi dari sana.
Sepeninggalnya, Jungkook tampak terkekeh sarkas.
Kemudian pergi dari sana, dan berusaha menyusul mereka.
[]
"YAKK! JUNG JAEHYUN, KAU CURANG SEKALI!!" Rosé berteriak kesal. Ia melempar botol alkohol itu kearah Jung Jaehyun.
"Hei apa salahku?!?!"
Na Jaemin hanya sesekali tertawa melihat interaksi keduanya. Ia teringat kakaknya, Alice dan Jaehyun yang dulu sering bertengkar.
"Lagipula--"
"Ekhem!!"
Jaehyun, Rosé dan Jaemin sontak menoleh. Tubuh mereka menegang menatap siapa pria diambang pintu yang berselimutkan aura negatif.
Jeon Jungkook.
"Jung-"
"Atas dasar apa anda pergi kesini, Tuan Jung jaehyun?" Sarkas Jungkook
Jaehyun menunduk, lalu membungkuk 90 derajat sebagai tanda pemrintaan maaf.
"Keluar, Jung Jaehyun. Lee Hyungsik akan menemuimu jika itu tujuanmu kesini"
Jaehyun mengangguk, menatap Jaemin dan Rosé bergantian dengan tatapan penyesalan.
"Cepat" Suara Jungkook lagi
Dengan cepat, Jaehyun melangkah meninggalkan Jaemin dan Rosé yang diam membisu.
Saat ia hendak keluar, pintunya terhalang oleh tubuh Jungkook.
"Jungkook aku-"
"Berlutut, meminta maaf padaku. Kau sudah seenaknya menganggap markasku seperti rumahmu sendiri. Kau melewati batas" Dingin Jungkook
Jaehyun membelalak, begitupula Jaemin dan Rosé.
"KAU GILA?! Jaehyun, jangan!!" Pekik Rosé disana
Jungkook tersenyum miring mendengarnya. "Ingat posisimu, Rosé"
Rosé bungkam. Namun matanya penuh amarah, bersimpangan dengan mata remeh milik Jungkook.
"Kau benar, aku sudah lewat batasan" Jaehyun berlutut, "Maafkan aku, Jungkook"
"HYUNG!"
"JAEHYUN!"Jungkook menunduk menatap Jaehyun. Tersenyum puas. Ia lalu mundur untuk mempersilahkan jalan untuk Jaehyun.
"Keluar sekarang"
Jaehyun lalu bangkit. Menatap Jungkook lalu segera pergi dari sana.
Sepeninggalan Jaehyun, ruangan itu hening."Jaemin, pergi"
"Tidak,"
"Jaemin, aku bilang pergi!"
"Dan membiarkan Park Rosé kembali dengan keadaan dicambuk?! Kau gila!"
"Apa itu urusanmu? Ah, aku baru ingat jika Rosé cukup mirip dengan Alice, aku benarkan?"
"TIDAK!" Jaemin membentak
Jungkook mendesis, "Keluar, Na Jaemin"
Jaemin dapat merasakan Rosé yang sudah berada dibelakang punggungnya. Gadis itu meremas lengan kokohnya, sesekali menyembulkan kepala keluar untuk mengintip Jungkook masih disana atau tidak.
"Tidak bisa, aku tidak akan keluar"
"NA JAEMIN!!!"
Nafas Jungkook menderu. Ia menatap nyalang Jaemin disana.
Jaemin menghela nafas pelan, lalu menoleh kebelakang menatap Rosé.
"Noona, aku harus per-"
"Tidak, jangan! Kumohon..." mata gadis itu berkaca-kaca
Jaemin tercekat, ia lalu berbalik. Memegang bahu Rosé dan menatap gadis itu.
"Semua akan baik-baik saja, aku berjanji"
Rosé membalas tatapan Jaemin ragu, namun pria itu menatap seolah meyakinkan dirinya. Membuat Rosé menghela nafas pasrah sebelum mengangguk.
Melihatnya, Jaemin menarik sudut bibirnya. "Aku menyayangimu, noona"
Lalu berjalan mundur, saat jaraknya tinggal beberapa meter dari Jungkook, pria itu berbalik hingga menghadap Jungkook.
"Hyung, aku yakin kau tidak akan menyakitinya seperti kemarin" bisiknya pelan lalu berjalan meninggalkan ruangan itu
Tersisalah Jungkook dan Rosé disana. Rosé hanya menunduk. Tidak sadar bahwa saat ini Jungkook berada dihadapannya.
"Masih sakit?"
Rosé sontak mendongak mendengar suara monoton itu. Lalu mengangguk ragu, kemudian menggeleng.
Jungkook melirik sekujur tubuh Rosé yang dipenuhi luka cambuk akibat dirinya kemarin. Melihatnya saja sudah membuatnya sakit.
"Kita kerumah sakit" Pria itu merangkul bahu sang gadis, kemudian mengajaknya pergi.
Namun gadis itu masih diam saja.
"Ada apa?" Tanya pria itu dingin
"A-aku- aku- aku minta maaf karena membuatmu kesal kemarin, Tuan" lirihnya ketakutan
Jungkook menaikkan sebelah alisnya. Kemudian mengangkat dgau Rosé dengan jari telunjuknya. Menyeringai melihat raut ketakutan diwajah cantik itu.
"Bagus, kau menjadi penurut" tersenyum tulus. Membuat gadis itu tercekat.
Kemudian pria itu berjalan menjauh dengan kedua tangan disimpan disaku celana. Meninggalkan Rosé yang mematung.
"Oh iya, aku menunggumu dibawah. Kita kerumah sakit. Aku akan menunggumu selama 5 menit" uajrnya masih membelakangi Rosé, kemudian berlalu meninggalkan Rosè sendiri.
Rosé kemudian mengerjapkan matanya cepat.
"Sial!!" Umpatnya
Ia lalu memegang kedua pipinya sendiri. Tersenyum malu.
Namun kemudian segera melepas tangan itu dari pipinya, dan menampar pipinya sendiri dengan cukup keras.
"Tidak! Kau tidak boleh jatuh cinta dengan musuhmu, Rosé!!" Monolognya kesal kemudian segera pergi, akan menyusul Jungkook dibawah.
"Fall to you"
-To Be Countinued-
SEbenernyaa Malazzz tapii gapapa lah ya apdate.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Mr. Jeon
Sachbücher[M] ❝ Cause i'm your Mr.Jeon ❞ Cover by : @sgrkim ©K I M J E N N I E 1 1 8