Part 2.

20 3 0
                                    

Di depan sebuah rumah terlihat sebuahmobil picanto x-line terparkir rapih.
Dari kejauhan terlihat seorang anak sedang menyipitkan matanya melihat mobil itu.

' Mobil siapa? Apa ada tamu. '

Ia pun memasuki rumahnya untuk mengetahui kebenaraan tersebut. Begitu ia membukapintu, terlihat 2 orang dewasa sedang duduk berhadapan dan merundingkan sesuatu.

Kedatangannya itu membuat mereka mengalihkan pembicaraan mereka mengenaipekerjaan.

" Jun Myeon, kau sudah pulang nak?! "

" Eem. "

Kemudian, Jun Myeon memandang wanita di samping ayahnya dengan penuh tanya.
Seakan mengerti, ayahnya pun berdeham guna mencairkan suasana.

" Jun Myeon, perkenalkan ini Bibi Na Ri. Ia adalah sekertaris Ayah di kantor. "

" Halo Bibi, senang berkenalan dengan Bibi. "

" Halo juga Jun Myeon. "

" Kalau begitu aku permisi ke dalam sebentar, ingin menganti pakaian ku dulu. "

" Silahkan. "

Ketika Joon Myeon berjalan ke arah kamarnya, ia mendengar suara seorang wanita yang meneriakkan namanya. Ia berjalan kearah pemilik suara tersebut, di dapur.

" Halo, Ibu. "

" Ya. Tolong kau antarkan kue beras dan minuman untuk Bibi Na Ri. Ibu sedang sibukmenyiapkan makan malam. "

" Baiklah bu, akan ku antarkan. "

Joon Myeon menaruh tasnya di kursi di samping kulkas. Mengambil nampan tersebut danmembawanya ke depan.

Pada saat ia memasuki ruang tamu, alangkah terkejutnya ketika ia melihat Ayahnya denganBibi Na Ri saling mendekatkan wajahnya. Seperti orang yang sehabis berciuman.

Ia langsung meremas pegangan nampannya erat sampai buku jarinya memutih. Lalu ia berjalan ke arah meja menaruh nampandengan sedikit membantingnya sehingga mampu membuat dua orang dewasa yang sedang bertatapan terkejut dan Ia segera memasuki kamar.

Saat ia hendak menutup pintu kamarnya menggunakan tenaga ekstra, tapi saat ia hendakmenutup pintunya ia teringat dengan ibunya. Kemudian ia bersandar di balik pintu.

' Kenapa semua pria selalu menyakiti wanita yang dicintainya? '

Kemudian ia melemparkan tubuhnya ke atas tempat tidur. Saat ia sedang menatap langit langit kamarnya, ia mendengar suara pintu di ketuk. Segera saja ia menarik selimutnya sampaibatas dada, berpura pura ia sudah tidur.Detik selanjutnya, terdengar suara pintu di buka dan langkah kaki seseorang.

" Jun Myeon, kau sudah tidur nak??? "

Tidak ada jawaban.

Kemudian terdengan suara helaaan nafas berat.

" Ayah tau, kau belum tidur. Jika kau tidak mau bicara sekarang, Ayah tidak akan memaksamu. Tapi kita benar benar butuh bicara. "

Beberapa menit telah berlalu, tapi sama sekali tidak ada pergerakan dari Jun Myeon. Hal itumembuat Ayahnya putus harapan melihat Jun Myeon yang sedari tadi hanya diam tidakbersuara.

Akhirnya ia pun memutuskan untuk keluar dari kamar putranya dan kembali menikmatimakan malam bersama istri dan sekertarisnya.

¤¤¤

Pagi hari, kelas masih terlihat sepi. Terlihat seseoang menaruh tas di sebuah bangku dipinggiran jendela, sesudah itu ia berjalan keluar kelas menuju ke atap sekolahan.

Tidak lama kemudian seseorang anak perempuan terlihat memasuki kelas itu. Saat iaberjalan menuju bangkunya, ia terlihat menyeritkan matanya begitu ia melihat sebuah tasyang diletakkan pemiliknya di atas bangku pemiliknya.

Ia mengetahui pemilik tas tersebut. Ia menaruh tasnya lalu pergi ke luar kelas dan hendak mencari seseorang kakak kelas yang di taksirnya saat ini. Entah mengapa langkah kakinya membawanya menuju atap.

Begitu ia sampai di sana, ia melihat seseorang sedang membaringkan tubuhnya di bangkuyang sudah disediakan dan tanpa ia sadari sebuah senyuman terlukis di bibir indah miliknyakemudian ia segera menghampiri orang itu dan berdiri di sampingnya.

Sementara orang yang sedang berbaring itu menutupi kedua matanya menggunakan
sebelah tangannya.

Pada saat ia menyadariseseorang datang menghampirinya, ia pun mengangkat tangannya dari kedua matanya.

Sinar matahari saat itu sangat terik, sehingga ia tidak dapat melihat dengan jelas siapa yang ada di sebelahnya.

" Jun Myeon ? "

Jun Myeon yang terkejut mengetahui siapa yang ada disampingnya sontak langsung bangun.

" Joo Hyun ? Ada apa ? "

Joo Hyun menggeleng pelan.

" Lalu? "

" Aku hanya mencari seseorang dan sepertinya ia belum datang. "

Jun Myeon mengangguk mengerti. Sesaat keheningan menghampiri mereka. Raut wajah Jun Myeon mendadak berubah menjadi murung. Joo Hyun yang melihat itu pun heran dan rasakasihan pun menghampiri dirinya.

" Apa kau ada masalah? Boleh aku mengetahuinya ? "

Jun Myeon tersenyum kemudian ia menghela nafasnya.

' Sepertinya tidak buruk juga, kalau aku berbagi cerita dengannya. '

" Kau sungguh ingin mengetahuinya? "

Joo Hyun pun mengangguk mengiyakan pertanyaan Jun Myeon.

Sekali lagi Jun Myeon menghela nafas ringan kemudian ia pun memulai ceritanya.

" Ayahku... "

Jun Myeon menarik nafasnya sejenak.

" Ia selingkuh dengan sekertarisnya di kantor. "

" Dan kau melihatnya langsung? "

Jun Myeon menganggukkan kepalanya. Joo Hyun paling tidak bisa melihat orang sedih. Jadi ia berdiri punmenghampiri Jun Myeon dan menariknya ke dalam pelukkannya.

DEG.

Entah mengapa jantung Jun Myeon berdetak tiga kali lebih cepat dari biasanya.

' Apa yang terjadi padaku ? Mengapa jantungku berdetak kencang ketika Joo Hyun memelukku ? Apakah ini gejala penyakit jantung ? Sepertinya aku harus mrlakukan pemeriksaan ke dokter. '

Joo Hyun memeluk Jun Myeon cukup lama setelah itu ia pun melepasnya. Rasa canggung punmenghampiri keduanya.

Karena merasa tidak enak pada Jun Myeon, Joo Hyun pun memulai percakapan.

" Maaf. Maaf karena telah lancang memelukmu. "

" Tidak apa apa. "

Kemudian suasana canggung pun menghampiri keduanya kembali. Saat mereka sedang dilanda rasa canggung, tiba tiba bunyi bel sekolah menyadarkan lamunan mereka.

" Joo Hyun, bel sudah berbunyi. Ayo kita turun. "

***

Ayo vote and comment.
Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ku..
Salam hangat, Koala kecil

Missing Name (Inspirate by Exo) [TAMAT] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang